Penyebab lama hamil setelah menikah kerap dialamatkan kepada pihak istri saja. Padahal, dalam hal ini pihak suami juga berpengaruh. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama antara pasangan suami istri agar bisa cepat hamil. Apa saja penyebab lama hamil setelah menikah pada suami dan istri? Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut.
Apa penyebab pasangan suami istri susah punya anak?
dr. Ferry Dharmawan Sp.OG dalam acara Bocah Fertility Week Summit 2021 yang diadakan oleh Klinik Fertilitas Bocah Indonesia (6/11) berkata, “Satu dari delapan pasangan mengalami masalah kesuburan.”
Beliau menambahkan bahwa penyebab lama hamil setelah menikah 40% karena faktor istri, 40% karena faktor suami, dan 20% karena kombinasi keduanya.
Oleh sebab itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter bila Anda dan pasangan mengalami kondisi-kondisi berikut.
- Rutin berhubungan seks 2-3 kali/minggu tanpa kontrasepsi tapi belum kunjung hamil.
- Suami berusia kurang dari 40 tahun dan istri berusia kurang dari 35 tahun, tetapi belum berhasil hamil setelah lebih dari 12 bulan pernikahan.
- Suami berusia 40 tahun ke atas dan istri berusia 35 tahun ke atas, tetapi belum berhasil hamil setelah mengusahakannya selama lebih dari 6 bulan.
Apa penyebab utama lama hamil setelah menikah pada wanita?
“Ada tiga masalah utama yang paling sering menyebabkan ketidaksuburan pada wanita yaitu pada sel telur (ovum), saluran telur (tuba falopi), dan rahim (uterus).” ujar dr. M. Luky Satria, Sp. OG dalam acara Bocah Fertility Week 2021 (6/11).
1. Masalah pada sel telur
Masalah utama pada sel telur yang memengaruhi kesuburan wanita meliputi masalah pada proses ovulasi (menghasilkan sel telur) serta pada jumlah dan kualitas sel telur yang dihasilkan.
Masalah ovulasi dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal pada wanita, gangguan pola makan, penyalahgunaan obat-obatan, gangguan tiroid, stres yang parah, tumor pituitari, dan sebagainya.
Masalah pada jumlah dan kualitas sel telur dipengaruhi oleh faktor usia. Memasuki masa menopause, kesuburan wanita akan semakin menurun.
2. Masalah pada tuba falopi
Masalah yang paling sering terjadi pada tuba falopi adalah pelvic inflammatory disease (PID) atau disebut juga dengan radang panggul.
Melansir My Cleveland Clinic, kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit infeksi kelamin seperti klamidia dan gonore.
Kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab wanita susah hamil sehingga perlu segera diobati.
3. Masalah pada rahim
Masalah pada rahim (uterus) yang paling sering mengganggu kesuburan wanita meliputi polip rahim, fibroid rahim, septum atau perlengketan di dalam rongga rahim.
Kondisi seperti polip dan fibroid rahim dapat terjadi pada wanita seiring waktu. Sementara septum rahim merupakan kondisi kelainan bawaan lahir.
Adapun perlengketan rahim dapat terjadi setelah wanita menjalani operasi dilatasi atau kuretase.
Apa penyebab utama lama hamil setelah menikah pada pria?
Bukan hanya pada wanita, susah punya anak bisa saja disebabkan oleh faktor suami. Atas dasar itulah, perlu dilakukan pemeriksaan kesuburan pada pria seperti analisis sperma.
“Analisis sperma seharusnya tidak menjadi hal yang tabu lagi di masyarakat. Wajar bagi setiap pria untuk mengecek kondisi kesuburannya dengan mengikuti tes semacam ini,” ujar Dr. Panji Sadar, founder Bocah Indonesia Fertility Center.
Setiap pasangan perlu mengantisipasi faktor-faktor penyebab ketidaksuburan pada pria berikut ini.
1. Testis tidak berfungsi dengan baik
Testis atau buah zakar adalah organ yang memproduksi sel sperma. Agar bisa menghasilkan sel sperma, setidaknya salah satu testis yang dimiliki pria harus berfungsi dengan baik.
Selain itu, tubuh pria harus memproduksi hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya dalam kadar yang cukup agar mampu menghasilkan sperma yang berkualitas.
2. Memiliki sperma yang tidak sehat
Faktor paling sering menyebabkan pria tidak subur adalah bila ia memiliki kelainan pada sperma.
Meskipun berhasil mengeluarkan air mani (semen) saat ejakulasi, jumlah sperma yang dihasilkan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali.
Bahkan, bentuk sperma bisa tidak normal atau tidak lincah bergerak.
3. Masalah ejakulasi
Pria yang mengalami masalah seperti ejakulasi dini dan ejakulasi retrograde bisa jadi menandakan ia tidak subur.
Ejakulasi dini ditandai dengan air mani yang sudah keluar padahal belum mencapai klimaks.
Sementara ejakulasi retrograde ditandai dengan air mani yang tidak keluar atau hanya sedikit yang keluar saat klimaks. Ini karena cairan tersebut masuk ke kandung kemih.
4. Impoten
Impoten atau disfungsi ereksi yang dialami oleh suami juga bisa menjadi penyebab istri lama hamil setelah menikah.
Kondisi ini ditandai dengan penis yang susah tegak sehingga penetrasi sulit dilakukan.
5. Masalah pada testis
Varikokel adalah salah satu masalah testis yang ditandai dengan membengkaknya pembuluh darah di testis yang mirip dengan varises. Hal ini menyebabkan suhu testis lebih tinggi sehingga sperma dapat mati.
Selain itu, seorang pria mungkin mengalami kelainan bawaan lahir seperti undescended testis (testis tidak turun).
Kondisi ini ditandai dengan testis yang terdapat di area abdomen bukan di kantung testis.
6. Penyakit infeksi
Beberapa penyakit infeksi dapat memengaruhi kesuburan pria sehingga menjadi salah satu penyebab istri lama hamil setelah menikah.
Penyakit tersebut seperti peradangan pada epididimis atau testis serta penyakit infeksi menular seksual seperti HIV dan gonore.
Penyakit infeksi ini dapat menyebabkan ketidaksuburan secara permanen atau hanya berlangsung sementara.
7. Tumor dan kanker
Penyakit tumor atau kanker yang dialami pria dapat memengaruhi kelenjar pituitari yang berfungsi memproduksi hormon reproduksi.
Selain itu, pengobatan dan tumor seperti obat-obatan, radiasi, dan kemoterapi juga dapat memengaruhi kesuburan pria.
8. Kelainan pada saluran sperma
Sperma dialirkan melalui banyak saluran yang berbeda. Saluran ini bisa saja tersumbat karena berbagai faktor seperti efek samping operasi, infeksi, cedera, atau penyakit keturunan.
Penyumbatan bisa terjadi di testis, epididimis, vas deferens, atau di sekitar uretra (lubang penis). Ini bisa menjadi penyebab istri lama hamil setelah menikah.
Apa faktor-faktor yang berisiko menyebabkan lama hamil setelah menikah?
Selain penyebab-penyebab yang disebutkan di atas, terdapat beberapa faktor penyebab lainnya yang membuat pasangan lebih berisiko lama hamil setelah menikah.
“Terdapat beberapa faktor yang membuat pria lebih berisiko mengalami masalah kesuburan.” ujar dr. Tiara Kirana, Sp.And, dalam acara Bocah Fertility Week Summit 2021 (8/11).
Beliau menjelaskan bahwa kondisi-kondisi tersebut meliputi:
- ukuran testis yang kecil,
- terlambat puber,
- riwayat ketidaksuburan di keluarga,
- pernah mengalami cedera di area buah zakar,
- usia yang semakin tua, serta
- faktor-faktor lainnya yang sulit diketahui.
Sementara pada wanita, tidak ada salahnya untuk peduli pada kesuburannya sejak usia muda bahkan sebelum menikah.
Sebaiknya periksakan diri ke dokter bila mengalami kondisi seperti:
- nyeri yang berlebihan saat haid bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari,
- darah yang keluar saat haid terlalu banyak,
- sakit saat buang air besar atau kecil, serta
- siklus haid tidak teratur.
Pasalnya, kondisi-kondisi di atas bisa jadi berpengaruh pada kesuburan wanita sehingga menyebabkan lama hamil setelah menikah.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]