Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Undescended testis atau dikenal sebagai testis tidak turun (kriptorkidisme) adalah kondisi testis yang belum pindah ke posisi yang tepat di dalam skrotum atau kantong kulit yang tergantung di bawah penis. Umumnya kondisi ini hanya terjadi pada satu testis saja, tetapi sekitar 10% dari kasus ini terjadi pada kedua testis.
Testis tidak turun sangat erat kaitannya dengan masalah kesuburan. Hal ini dikarenakan fungsi testis yang berkaitan dengan produksi sperma untuk proses kehamilan. Normalnya sesaat sebelum bayi lahir, testis akan turun ke skrotum atau kantong buah zakar.
Jika mengalami undescended testis, maka testis akan tumbuh dan membesar di dalam perut, dekat ginjal. Testis harus turun ke dalam buah zakar, jika tidak maka ia berisiko menimbulkan masalah kesehatan seperti berikut.
Penelitian menunjukkan, ketika hanya satu testis yang tidak turun, maka tingkat kesuburan seseorang akan turun menjadi 80 persen. Sementara jika kedua testis tidak turun, maka tingkat kesuburan hanya 50 persen.
Gangguan kesuburan akibat testis tidak turun disebabkan karena suhu di dalam perut lebih tinggi dari suhu kantong kemaluan. Akibatnya, proses pembentukan sperma akan terganggu dan mengurangi kualitasnya.
Apabila testis tetap berada di dalam perut hingga seseorang berusia 12 tahun dan tidak ditangani dengan semestinya, maka anak berisiko tidak bisa memproduksi sperma seterusnya alias mandul.
Bila testis tidak turun, hal ini akan lebih berisiko berkembang menjadi sel abnormal atau tumor testis. Sebab, pada kondisi normal, testis harus turun ke dalam skrotum atau kantong buah zakar.
Meski hanya satu testis saja yang tidak turun, kondisi ini juga bisa memengaruhi testis normal yang berada di skrotum. Adapula kemungkinan sel abnormal tersebut bersifat merusak dan ganas, sehingga meningkatkan risiko kanker testis.
Testis yang tidak turun biasanya terjadi pada bayi laki-laki yang lahir prematur atau lahir dengan kondisi tubuh sangat kecil. Dikutip dari National Health Service, diperkirakan ada 1 dari 25 kelahiran bayi yang mengalami kondisi undescended testis.
Hingga sekarang belum ada yang benar-benar tahu faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi ini. Oleh karena itu penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gejala testis tidak turun memang tidak mudah dideteksi. Bayi tidak akan merasa sakit dan tidak menimbulkan keluhan apa-apa, misalnya saat buang air kecil.
Umumnya setelah bayi laki-laki lahir, dokter akan memastikan apakan testisnya sudah turun atau belum. Hal ini harus dipastikan dan dokter juga akan memberitahukan kondisi ini pada orangtua bayi.
Sebagai orang tua, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan mandiri dengan cara melihat dan merasakan testis pada bayi.
Dikatakan belum turun apabila skrotum tampak rata dan tidak terdapat tonjolan. Jika memang kecil atau rata, sebaiknya orang tua perlu curiga akan kemungkinan testis tidak turun.
Kondisi testis tidak turun pada bayi dapat langsung dideteksi oleh dokter sejak kelahirannya. Jika bayi mengalami kondisi ini, sebaiknya tanyakan seberapa sering kondisi ini perlu diamati.
Dokter juga akan memberi tahu bahwa testis bayi masih akan mungkin turun hingga usianya sekitar 9 bulan. Jika testis masih belum muncul, segeralah periksakan ke dokter.
Penanganan pada masalah undescended testis sejak bayi dapat menurunkan risiko penyakit pada organ reproduksi di kemudian hari, seperti gangguan kesuburan hingga kanker testis.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kriptorkidisme atau masalah testis tidak turun. Namun diduga ada dua penyebab utama, yakni karena kekurangan hormon dan timbulnya semacam serat atau jaringan yang menghambat turunnya testis.
Testis seharusnya mulai turun ke kantong buah zakar (skrotum) dalam kandungan saat janin berusia sekitar 7 bulan. Tetapi apabila tidak turun setelah bayi lahir, maka kondisi ini bisa ditunggu sampai bayi berusia 9 bulan atau sesuai saran dokter.
Secara fisiologis, testis masih bisa turun dengan sendirinya sampai bayi berusia 9 bulan. Umumnya bayi akan kembali diobservasi saat berusia 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.
Hal ini bertujuan untuk melihat kondisi testis sudah turun atau belum. Jika hingga usia 9 bulan dan testis tidak turun juga, dokter akan merekomendasikan beberapa metode pengobatan.
Beberapa faktor risiko di bawah ini dapat memengaruhi kemungkinan timbulnya kondisi undescended testis pada bayi, di antaranya:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dokter secara umum akan langsung mendiagnosis kondisi undescended testis melalui pemeriksaan fisik dengan teknik palpasi atau meraba bagian skrotum. Hal ini untuk mengecek turun tidaknya testis setelah bayi dilahirkan.
Beberapa tes lanjutan lainnya yang dapat mendiagnosis kondisi ini, seperti:
Pengobatan undescended testis sebaiknya dilakukan sebelum bayi berusia 12-18 bulan. Hal ini dapat menurunkan risiko komplikasi, seperti gangguan kesuburan dan kanker testis.
Tujuan utama dari pengobatan ini adalah untuk mengembalikan testis pada posisi sebenarnya, yakni di dalam skrotum atau kantung buah zakar. Adapun metode yang umum dilakukan, yaitu terapi hormon dan operasi.
Penanganan undescended testis melalui terapi hormon dilakukan dengan menyuntikan hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon HCG ini dapat membantu proses turunnya testis ke dalam kantong skrotum.
Sayangnya, terapi hormon untuk mengatasi kondisi ini jarang direkomendasikan. Hal ini berkaitan dengan tingkat efektivitasnya yang rendah bila dibanding melalui pembedahan.
Operasi untuk menurunkan testis ke kantong skrotum dikenal dengan istilah orchidopexy.
Ahli bedah akan membuat sayatan pada pangkal paha dan sayatan kecil pada skrotum. Testis kemudian akan diturunkan pada skrotum. Jika ahli bedah menemukan testis kecil dan tidak berfungsi, umumnya akan dilakukan proses pengangkatan.
Operasi ini biasanya berlangsung selama 45 menit hingga 1 jam. Pemulihan prosedur orchidopexy berlangsung kurang lebih 1 minggu pasca-operasi.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda memulihkan kondisi pasca-tindakan medis, seperti:
Tidak ada langkah khusus yang dapat mencegah undescended testis. Namun memastikan pola hidup sehat dan rutin melakukan kontrol selama kehamilan bisa menurunkan risiko terjadinya masalah kesehatan ini.
Bila ada pertanyaan, segera konsultasikan dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar