backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Berbagai Kelainan Sperma yang Memengaruhi Kesuburan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 08/06/2021

    Berbagai Kelainan Sperma yang Memengaruhi Kesuburan

    Kesuburan dan kemungkinan untuk memiliki anak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Bagi pria, faktor utamanya adalah sperma. Maka dari itu, perlu menjaga kesehatan untuk mencegah terjadinya masalah kesuburan. Namun, bukan tidak mungkin ketika Anda mengalami kelainan atau gangguan sperma. Simak penjelasan lengkap mengenai hal tersebut di bawah ini!

    Jenis kelainan sperma yang paling umum

    kelainan sperma

    Melansir dari laman Mayo Clinic, kualitas sperma bisa ditentukan dari tiga faktor penting, yaitu  dari struktur (bentuk), jumlah, dan kemampuan geraknya (motilitas).

    Kelainan atau gangguan pada sperma dapat menandakan kondisi tertentu yang menyebabkan masalah kesuburan pria, penurunan kualitas sperma, serta memiliki risiko tinggi terhadap kemandulan.

    1. Kelainan jumlah sperma

    Pada keadaan normal, seorang pria mampu mengeluarkan semen (air mani) yang mengandung lebih dari 15 juta sel sperma per mililiternya.

    Apabila jumlahnya kurang dari angka tersebut, hal ini bisa jadi ciri tidak sehat, kelainan, atau sperma abnormal.

    Seseorang yang memiliki jumlah sperma lebih rendah dari jumlah normal, terkadang disebut sebagai oligospermia.

    Jika tidak ada sel sperma yang ditemukan, ini bisa disebut sebagai azoospermia.

    Kondisi ini dapat menurunkan peluang untuk memiliki anak sebab tidak banyak sperma yang bersaing menuju sel telur.

    Secara kasat mata, semen yang hanya mengandung sedikit sel sperma akan tampak lebih encer dan berair.

    Oleh karena teksturnya encer, semen juga tidak terlalu lengket seperti pada umumnya.

    Orang yang memiliki kelainan atau masalah dalam jumlah sperma mungkin memiliki sejumlah masalah lainnya, seperti

    • Varikokel
    • Infeksi di area tubuh tertentu
    • Masalah kesehatan kronis atau yang tidak terdiagnosis seperti diabetes atau penyakit celiac
    • Masalah dengan ejakulasi
    • Ketidakseimbangan hormon
    • Paparan zat-zat beracun.

    Kelainan atau gangguan pada jumlah sperma yang rendah juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu, penyakit disertai demam, dan paparan panas pada skrotum (seperti berendam di air panas).

    Gaya hidup atau kebiasaan yang kurang baik seperti merokokobesitas, dan alkohol berlebih telah dikaitkan dengan jumlah sperma yang rendah. Namun, penyebab kelainan sperma ini tidak pernah ditemukan.

    2. Kelainan bentuk sperma (morfologi)

    kelainan sperma

    Kelainan atau gangguan pada sperma ini mengacu pada perbedaan bentuk sel-sel sperma.

    Setidaknya, sperma dinyatakan masih dapat berfungsi dengan baik jika memiliki 4% sperma yang berbentuk normal.

    Apabila ingin melihat kelainan atau masalah pada sperma ini, sperma harus diperiksa di bawah mikroskop.

    Bentuk sperma yang normal dapat kita lihat pada gambar, berikut deskripsinya:

    • Memiliki bentuk oval dengan panjang 5-6 mikrometer dan lebar 2,5-3,5 mikrometer.
    • Memiliki sebuah tutup terdefinisi (akrosom), yang mencakup 40%-70% dari kepala sperma.
    • Tidak ada kelainan yang terlihat dari leher, bagian tengah, atau ekor.
    • Tidak ada tetesan cairan di kepala sperma yang lebih besar dari satu setengah ukuran kepala sperma.

    Setiap pria sebenarnya akan menghasilkan sperma dengan bentuk yang tidak normal. Jumlah sperma yang tidak normal bahkan bisa menyamai jumlah sperma yang sehat.

    Hal ini amat wajar selama sperma yang sehat bisa berfungsi sebagaimana mestin

    Teratozoospermia adalah istilah yang digunakan untuk morfologi sperma yang buruk.

    Kelainan atau masalah pada bentuk sperma mungkin disebabkan oleh hal yang sama dengan kelainan jumlah sperma.

    Masalah pada sperma ini masih kurang dipahami karena evaluasi agak subjektif. Maka skor dapat bervariasi bahkan pada sampel air mani yang sama.

    Jika ditemukan hanya bentuk sperma saja yang tidak normal, sedangkan seluruh parameter air mani lainnya masih berada dalam batas normal, maka kesuburan pria masih dianggap normal.

    Pria dengan kelainan bentuk sperma cenderung memiliki lebih banyak kesulitan saat mencoba atau merencanakan kehamilan.

    Akan tetapi, tidak bisa disimpulkan dengan pasti apakah kesulitan tersebut hanya disebabkan oleh bentuk sperma itu sendiri atau faktor lainnya yang menyebabkan bentuk sperma berbeda.

    3. Kelainan gerakan sperma (motilitas)

    Motilitas adalah persentase sperma yang bergerak. Agar terjadi fertilisasi, sperma harus berenang ke saluran reproduksi wanita untuk membuahi telur. Kemampuan berenang menuju tujuan adalah penting.

    Mengacu pada cara sperma berenang, motilitas terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Motilitas progresif, yaitu ketika sperma berenang di sebagian besar garis lurus atau lingkaran besar.
  • Motilitas nonprogresif, yaitu sperma dapat bergerak tapi hanya dapat berenang di lingkaran yang terbatas.
  • Gerakan yang mungkin dilakukan hanya berupa getaran atau bergerak di tempat atau melakukan perjalanan zigzag sehingga tidak bisa mencapat alat reproduksi wanita.

    Pria dianggap memiliki motilitas normal jika 40% dari keseluruhan sperma bergerak, dan setidaknya 32% harus berenang dalam gerakan maju atau di dalam lingkaran besar.

    Seperti bentuk sel sperma, kelincahan sel sperma juga hanya bisa diukur melalui uji analisis sperma.

    Hasil uji menggambarkan persentase sel sperma yang mampu bergerak. Sel sperma tergolong tidak sehat jika yang mampu bergerak kurang dari 32 persen

    Kelainan atau masalah pada gerakan sperma biasa disebut sebagai asthenozoospermia.

    Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab adalah penyakit, obat-obatan tertentu, kurangnya nutrisi, atau gaya hidup yang buruk.

    Kelainan gerakan atau motilitas dapat terjadi meskipun jumlah sperma yang dimiliki tergolong banyak,dan hal itu dapat menyebabkan masalah kesuburan.

    Sebaliknya, jika jumlah sperma seseorang rendah, tetapi motilitas yang tergolong baik dengan 60% atau lebih sperma bergerak, maka masalah kesuburan tidak perlu dikhawatirkan.

    Beberapa kelainan atau masalah pada sperma lainnya

    Apabila Anda dan pasangan sedang melakukan program hamil, tentunya kesehatan tubuh perlu untuk diperhatikan.

    Bagi pria, kelainan atau masalah pada sperma tidak hanya mencakup tiga hal utama yang sudah dijelaskan di atas.

    Ada beberapa gangguan sperma lainnya yang perlu diperhatikan, seperti:

    1. Sperma berwarna kuning

    Perubahan warna sperma terjadi karena ada masalah pada air mani dan jutaan sel sperma yang ada di dalamnya. Ada banyak faktor yang bisa membuat air mani berubah warna.

    Warna kuning pada air mani tidak serta-merta menandakan kelainan sperma atau tidak subur.

    Jika ejakulasi terjadi tidak lama setelah buang air kecil, ada kemungkinan mengalami kondisi yang sama karena air mani bercampur dengan urine.

    Meski demikian, Anda perlu waspada apabila warna kuning pada semen disebabkan oleh leukocytospermia.

    Pasalnya, keberadaan sel darah putih dalam semen dapat melemahkan, bahkan merusak sperma.

    2. Cairan sperma seperti jelly

    Tekstur semen atau air mani akan berubah ketika Anda ejakulasi.

    Cairan semen yang awalnya seperti jelly, ketika sudah terpapar udara akan mendingin dan berubah menjadi lebih cair dalam beberapa menit.

    Sebaiknya Anda tidak perlu marasa khawatir berlebih karena bukan merupakan kelainan atau gangguan sperma.

    Namun, ada beberapa faktor yang membuat tekstur sperma menjadi seperti jelly dan berdampak pada kualitas kesehatan sperma, yaitu:

    • Ketika tubuh kekrangan cairan, sperma mungkin lebih kental dan menggumpal.
    • Infeksi di area genital yang meningkatkan produksi sel darah putih. Hal ini memengaruhi penurunan sperma.
    • Hormon tidak seimbang.

    3. Sperma tidak keluar saat ejakulasi

    Saat pria mencapai orgasme, seharusnya tubuh mengeluarkan air mani yang mengandung sperma melalui penis.

    Namun, ternyata ada sebagian orang yang mengalami masalah ejakulasi hingga menyebabkan sperma tidak keluar.

    Padahal, tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda orgasme seperti kontraksi otot. Berikut beberapa kelainan atau gangguan pada sperma yang tidak keluar, seperti:

    Ejakulasi tertunda

    Merupakan kondisi gangguan pada sperma dimana pria memerlukan rangsangan yang lebih lama dari biasanya untuk mencapai orgasme.

    Bahkan, ada beberapa orang dengan kondisi ejakulasi tertunda tidak dapat mengeluarkan air mani sama sekali.

    Ejakulasi retrograde

    Kondisi lainnya dari kelainan sperma ketika air mani yang seharusnya dikeluarkan melalu penis, tetapi masuk ke kandung kemih.

    Hal ini karena ketika ejakulasi retrograde otot leher kandung kemih tidak menutup dengan baik.

    Orgasme kering

    Ini adalah kondisi kelainan sperma ketika tubuh tidak mampu mengeluarkannya saat mencapai orgasme.

    Terkadang, orgasme kering bisa hilang dengan sendirinya. Namun, bisa menjadi masalah jika Anda dan pasangan sedang dalam program punya anak.

    Hipogonadisme

    Hipogonadisme adalah kondisi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron.

    Pada pria, hormon testosteron adalah kunci dari pertumbuhan dan kematangan seksual. Salah satu fungsi testosteron yaitu memproduksi sperma.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 08/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan