- Kondisi kesehatan. Bila Anda punya penyakit tertentu seperti varikokel, tumor, testis tidak turun, gangguan hormon, infeksi, serta penyakit menular seksual, Anda mungkin jadi tidak subur.
- Faktor lingkungan. Hati-hati dengan paparan zat kimia berbahaya atau logam berat (seperti timbal) di pabrik. Paparan tersebut bisa mengurangi jumlah sperma Anda.
- Suhu panas. Produksi dan kualitas sel sperma bisa menurun jika Anda sering kena suhu panas. Apalagi di area selangkangan dan testis.
- Berat badan. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa pria yang kelebihan atau kekurangan berat badan akan lebih sulit punya anak daripada orang yang berat badannya ideal.
- Gaya hidup. Kebiasaan tidak sehat seperti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, kebanyakan minum alkohol, dan kurang tidur bisa membuat pria jadi tidak subur.
Ada ukuran lain yang bisa memengaruhi peluang kehamilan istri
Menurut para ahli, sebenarnya bukan ukuran penis yang memengaruhi peluang Anda untuk punya keturunan. Ada tolak ukur lain yang bisa dijadikan acuan, yaitu jarak anogenital. Jarak anogenital diukur dari anus ke tempat skrotum menempel pada tubuh. Rata-rata pria memiliki jarak anogenital yaitu lima sentimeter.
Sebuah penelitian dari jurnal ilmiah Environmental Health Perspectives menguak bahwa semakin kecil jarak anogenital seorang pria, peluang kesuburannya jadi makin kecil. Sebaliknya, semakin jauh jaraknya berarti peluang kehamilan pasangannya lebih besar. Penelitian tersebut mencatat bahwa jarak yang pendek menandakan jumlah sperma yang lebih sedikit. Inilah yang membuat peluang kehamilan pasangannya lebih kecil.
Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menguji keakuratan jarak anogenital sebagai tolak ukur kesuburan pria. Pasalnya, jarak anogenital setiap pria tentu berbeda-beda dan disebabkan oleh banyak faktor lainnya. Misalnya seberapa besar atau kecil badan Anda.
Karena itu, bila dan Anda dan pasangan sudah mengusahakan keturunan selama lebih dari setahun tetapi belum berhasil juga, sebaiknya segera hubungi dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar