Vitamin A bermanfaat pada ibu hamil untuk menjaga kesehatan penglihatan, meningkatkan imun, serta membantu tumbuh kembang janin dalam kandungan. Kekurangan vitamin A untuk ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Namun, kelebihan vitamin A juga dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan janin.
Jenis-jenis vitamin A dan sumbernya
Sebelum menjelaskan tentang efek vitamin A yang berlebihan, perlu Anda ketahui bahwa vitamin A dapat diperoleh baik dari suplemen maupun dari makanan.
Vitamin A terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk preform vitamin A (retinol) dan provitamin A (karoten).
Vitamin A dalam bentuk preform bisa Anda dapatkan dari:
- sumber makanan hewani seperti daging, hati, susu, ikan, telur;
- makanan yang telah difortifikasi dengan vitamin A; dan
- suplemen vitamin A.
Adapun batasan jumlah preform vitamin A yang aman untuk dikonsumsi adalah tidak lebih dari 10.000 IU dalam sehari.
Saat hamil, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi vitamin A dalam bentuk preform vitamin A karena lebih cepat diserap dan lambat untuk dihilangkan dalam tubuh. Selain itu, jika berlebihan dapat mengakibatkan bayi lahir cacat dan keracunan vitamin.
Sementara itu, vitamin A dalam bentuk karoten dapat Anda dapatkan dalam buah dan sayur. Kabar baiknya, tidak ada batasan khusus tentang jumlah maksimal dari konsumsi jenis vitamin A ini sehingga aman dikonsumsi sebanyak-banyaknya.
Mengapa kelebihan vitamin A berbahaya bagi ibu hamil?
Vitamin A merupakan vitamin yang larut lemak yang akan disimpan dalam tubuh, terutama di hati. Jika jumlahnya berlebih, kelebihan ini akan menumpuk di tubuh. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah berikut.
1. Bayi mengalami cacat lahir
Kekurangan maupun kelebihan vitamin A dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Namun, tidak semua bentuk dari vitamin A dapat menyebabkan cacat lahir. Bentuk preform vitamin A lah yang dapat menyebabkan cacat lahir sedangkan bentuk karoten dari vitamin A tidak.
Cacat pada bayi akibat kelebihan vitamin A dikenal dengan nama sindrom asam retinoat. Ini terjadi akibat ibu mengonsumsi vitamin A lebih dari 10000 IU/3 mg per hari. Efeknya meliputi gangguan sistem saraf pusat, kraniofasial, kardiovaskular, dan malformasi timus.
Cacat lahir sendiri merupakan perubahan struktural yang terjadi saat lahir yang dapat mempengaruhi hampir seluruh bagian tubuh, seperti jantung, otak, dan kaki. Adapun tingkat keparahannya bervariasi dari ringan sampai berat.
Meski begitu, hubungan vitamin A dengan cacat lahir masih dipertanyakan oleh sejumlah ahli. Pasalnya, penelitian yang membuktikannya pada manusia masih terbatas.
Penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology justru menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi vitamin A pada dosis lebih dari 8000 IU atau 10000 IU per hari saat hamil dengan cacat pada janin.
Meskipun masih terdapat kontroversi, tetapi tidak salahnya untuk berjaga-jaga sebab sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik bagi tubuh.
2. Keracunan vitamin A pada ibu dan bayi
Selama kehamilan, ibu membutuhkan banyak tambahan zat gizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Hal ini mungkin membuat Anda ingin mengonsumsi suplemen yang instan.
Suplemen kehamilan mungkin diperlukan bagi ibu hamil. Namun, perlu Anda pahami bahwa tidak semua ibu hamil membutuhkannya.
Terlalu banyak konsumsi suplemen, terutama suplemen vitamin A justru dapat mengakibatkan keracunan vitamin pada ibu hamil. Sama seperti cacat lahir, keracunan vitamin A juga disebabkan oleh konsumsi berlebihan vitamin A dalam bentuk preform.
Gejala-gejala hipervitaminosis A
Keracunan vitamin A dikenal dengan nama hipervitaminosis A. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan meningkatkan tekanan pada otak. Adapun jenisnya, hipervitaminosis A dibagi menjadi dua, yaitu hipervitaminosis A akut dan kronis.
Hipervitaminosis akut terjadi segera setelah mengonsumsi vitamin A dalam dosis yang sangat tinggi. Gejalanya meliputi:
- sakit kepala,
- mengantuk,
- nyeri pada perut,
- mual dan muntah, serta
- mood terganggu.
Sementara itu, hipervitaminosis kronis terjadi ketika vitamin A dalam jumlah tinggi menumpuk di tubuh selama kurun waktu yang panjang. Gejalanya meliputi:
- sakit kepala,
- pandangan kabur,
- sensitif terhadap cahaya,
- tulang sakit dan nyeri,
- nafsu makan buruk,
- mual dan muntah,
- kulit kering, kasar, gatal dan mengelupas,
- kuku pecah-pecah,
- sariawan,
- kulit dan bola mata berwarna kekuningan (jaundice),
- rambut rontok,
- infeksi pernapasan, serta
- kebingungan atau disorientasi.
Gejala keracunan vitamin A pada bayi
Selain dialami oleh ibu hamil, keracunan vitamin A juga dapat dialami oleh bayi. Gejalanya dapat terlihat setelah bayi lahir, seperti:
- tulang bayi lunak,
- terdapat tulang lunak yang menonjol di bagian atas kepala bayi,
- bola mata menonjol,
- bayi tidak naik berat badannya, dan
- koma.
Komplikasi penyakit akibat kelebihan vitamin A
Selain menyebabkan bayi lahir cacat dan hipervitaminosis, kelebihan vitamin A juga dapat menyebabkan komplikasi penyakit, antara lain sebagai berikut.
1. Kerusakan hati
Ini terjadi karena vitamin A yang terlalu banyak akan sulit dinetralkan oleh hati. Jika terjadi dalam waktu yang lama maka hati akan bekerja terlalu keras dan tidak bisa berfungsi dengan baik.
2. Pengeroposan tulang
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah, mengeropos sehingga mudah patah. Kondisi ini dapat terjadi jika tubuh kelebihan vitamin A sebab vitamin tersebut dapat menghambat penyerapan kalsium pada tulang.
3. Tubuh mengalami kelebihan kalsium
Akibat penyerapannya yang terhambat, tubuh menjadi kelebihan kalsium. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penebalan jaringan pada organ-organ vital seperti otak, payudara, ginjal, otot dan pembuluh darah.
4. Kerusakan ginjal
Jika gangguan penyerapan kalsium terus terjadi, maka akan berdampak buruk pada ginjal, seperti terbentuknya batu ginjal hingga gagal ginjal.
Bagaimana cara mengonsumsi vitamin A yang aman saat hamil?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, vitamin A sebenarnya diperlukan oleh ibu hamil tetapi asupannya tidak boleh berlebihan. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya lakukan hal-hal berikut.
- Hindari mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A, seperti minyak hati ikan, kecuali jika disarankan oleh dokter,
- Konsumsi hati sebaiknya tidak lebih dari 1 kali seminggu. Ini karena hati mengandung vitamin A yang tinggi.
- Lebih baik mendapatkan vitamin A dari sumber pangan yang lebih aman seperti buah dan sayur.
- Hindari penggunaan skin care dan suplemen kecantikan yang mengandung retinol seperti isotretinoin.
- Saat ingin mengonsumsi suplemen tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebab bisa jadi suplemen tersebut mengandung vitamin A.
- Jika Anda menyukai makanan dari daging dan hati, tanyakanlah pada dokter apakah boleh dikonsumsi bersamaan dengan vitamin prenatal.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]