backup og meta

Tahap Perkembangan Panca Indra Janin Dalam Kandungan

Tahap Perkembangan Panca Indra Janin Dalam Kandungan

Perkembangan indra bayi dalam kandungan berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan otaknya. Hal ini memungkinkan kelima indra bayi sudah berfungsi sejak lahir walau belum maksimal. Setelah lahir, bayi terus mematangkan fungsi sensori tersebut seiring usia. Yuk, simak ulasan selengkapnya tentang indra manusia dalam kandungan!

Bagaimana perkembangan indra bayi dalam kandungan?

lambung janin membengkak mal nutrisi

Sebagaimana yang kita ketahui, indra manusia yang utama terdiri dari 5 yaitu perabaan (taktil), pendengaran (auditori), penglihatan (visual), penciuman (olfaktori), dan pengecapan (gustatori).

Selain panca indra di atas, beberapa literatur menyebutkan tambahan sensori yaitu keseimbangan (vestibular) dan posisi tubuh (proprioseptif).

Bagaimana sistem sensori (indra) janin berkembang saat masih dalam kandungan? Simak pembahasannya berikut ini.

1. Indra peraba

Melansir situs UT Southwestern Medical Center, perkembangan indra bayi dalam kandungan yang paling awal adalah indra peraba. Ia mulai berkembang sejak usia kehamilan 8 minggu.

Selanjutnya pada minggu ke-12, janin mulai bisa merasakan sentuhan di sekujur tubuhnya yang dimulai di area mulut. Meski begitu, pucuk kepala bayi biasanya belum sensitif sampai ia lahir.

Pada usia kehamilan 26 minggu, janin sudah bisa melakukan gerakan refleks bila menerima rangsangan berupa sentuhan.

Tidak hanya merasakan sentuhan, selama dalam kandungan, janin juga bisa merasakan tekanan, rasa nyeri, bahkan suhu pada tubuhnya.

Di usia kehamilan selanjutnya, tubuh janin terus mengembangkan jaringan saraf yang akan mempertajam indra perabanya.

2. Indra pendengar

Pembentukan sistem organ pendengaran dimulai sejak usia kehamilan 4-5 minggu. Setelah itu, perkembangan dan pertumbuhan terus terjadi, baik bagian dalam atau bagian luar telinga.

Kemudian pada usia kehamilan 18-20 minggu, perkembangan indra pendengaran bayi dalam kandungan sudah benar-benar utuh. 

Di usia ini, janin sudah mulai bisa mendengar suara dari dalam rahim. Ia pun juga mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung, hingga suara udara pada paru-paru.

Lalu pada usia 24-26 minggu, janin sudah dapat merespons suara-suara keras yang didengarnya dengan cegukan. 

Selanjutnya pada kehamilan trimester tiga, suara yang paling jelas didengar janin di dalam kandungan adalah suara ibu. 

Di usia ini, Anda mungkin akan lebih sering merasakan respons janin bagaimana ia akan aktif bergerak di dalam perut saat diajak berbicara. 

aktivitas janin dalam kandungan

3. Indra penglihatan

Setelah perabaan dan pendengaran, perkembangan indra bayi dalam kandungan berikutnya adalah indra penglihatan.

Dari awal kehamilan hingga usia kehamilan ke-25 minggu, mata bayi akan selalu tertutup untuk mengembangkan retina. 

Barulah pada usia kehamilan 26-28 minggu, kelopak mata janin mulai terbuka. Ia akan membuka matanya sesekali, walau belum dapat melihat apapun.

Selanjutnya pada trimester tiga, janin sudah bisa mendeteksi cahaya terang yang masuk ke dalam rahim, baik itu sinar matahari ataupun sinar lampu. 

Namun, hal ini akan bergantung pada faktor-faktor ketebalan rahim, otot, serta pakaian yang digunakan ibu.

4. Indra penciuman dan pengecapan

Melansir situs UT Southwestern Medical Center, indra pengecap dan penciuman saling terkait. Ini karena pada dasarnya, pengecapan manusia 90 persennya dipengaruhi oleh penciuman.

Beberapa rasa dari makanan yang ibu santap saat hamil, seperti vanila, wortel, bawang putih, adas manis, dan mint, telah terbukti dapat mengubah rasa dan aroma cairan ketuban. 

Pada usia 11-15 minggu, perkembangan reseptor indra penciuman dan pengecapan bayi dalam kandungan sudah mulai berfungsi. 

Janin pun bisa merasakan berbagai rasa dari makanan yang Anda konsumsi dengan cara menghirup dan menelan cairan ketuban melalui mulut dan hidungnya.

Uniknya, penelitian menunjukkan bahwa janin lebih menyukai rasa manis dibandingkan dengan rasa pahit dan asam. 

Pasalnya, janin akan menelan lebih banyak cairan ketuban ketika ia terasa manis dan tidak banyak menelannya saat ia terasa pahit.

Diperkirakan pada usia kehamilan 21 minggu, janin bisa memahami rasa kenyang dari cairan ketuban dengan menggunakan indra penciuman serta pengecapnya.

karbohidrat untuk ibu hamil

5. Keseimbangan dan posisi tubuh

Selain kelima panca indra yang sudah kita kenal di atas, beberapa ahli juga menggolongkan indra keseimbangan/gerakan (vestibular) dan posisi tubuh (proprioseptif) sebagai bagian dari sensori manusia.

Organ yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah telinga bagian dalam yang disebut koklea. Organ ini kemudian terhubung dengan pusat keseimbangan di otak.

Pada kehamilan minggu ke 14, saraf yang mengatur keseimbangan bayi sudah mulai terbentuk dan sudah berfungsi pada minggu ke 21.

Di dalam kandungan, janin melayang-layang dalam cairan ketuban. Jurnal Behavior Neuroscience menyebutkan bahwa gaya gravitasi dapat memengaruhi pergerakannya.

Selain itu, perkembangan indra keseimbangan janin dalam kandungan juga dapat dipengaruhi oleh gerakan ibunya.

Anda dapat melakukan sejumlah gerakan senam dan yoga prenatal untuk menstimulasi perkembangan sistem keseimbangan janin.

Beberapa gerakan tertentu juga dapat menjaga pergerakan janin dalam kandungan agar tetap normal sehingga janin berada dalam posisi ideal sesuai usia kehamilan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Womb with a view: Sensory development in utero | Your Pregnancy Matters | UT Southwestern Medical Center. (2017). Retrieved 14 December 2021, from https://utswmed.org/medblog/sensory-development-utero/

PRENATAL DEVELOPMENT – EARLY SENSORY EXPERIENCES. Retrieved 14 December 2021, from https://www.babybonus.msf.gov.sg/parentingresources/web/Pregnancy/PregnancyDevelopment/PregnancyChild_Development/Pregnancy_Prenatal_Development

Fagard, J., Esseily, R., Jacquey, L., O’Regan, K., & Somogyi, E. (2018). Fetal Origin of Sensorimotor Behavior. Frontiers In Neurorobotics, 12. doi: 10.3389/fnbot.2018.00023

Inner ear and balance. Retrieved 14 December 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dizziness/multimedia/inner-ear-and-balance/img-20006286

Ronca, A., Fritzsch, B., Bruce, L., & Alberts, J. (2008). Orbital spaceflight during pregnancy shapes function of mammalian vestibular system. Behavioral Neuroscience, 122(1), 224-232. doi: 10.1037/0735-7044.122.1.224

Versi Terbaru

23/12/2021

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Kapan Hasil USG Bisa Mendeteksi Cacat pada Bayi?

Melompat Saat Hamil, Bahayakah untuk Ibu dan Janin?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 23/12/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan