Penelitian yang dilakukan oleh Pacific Lutheran University ini menyatakan bahwa pada usia kehamilan 10 minggu terakhir, bayi di dalam kandungan mendengar ketika ibu mengajaknya bicara.
Saat lahir, bayi memberikan respons bahwa ia mengerti apa yang dikatakan ibunya selama di kandungan.
Sebanyak 40 bayi perempuan dan laki-laki yang berada di Amerika Serikat dan Swedia dilihat perilakunya ketika mereka masih berumur 30 jam.
Ketika diberikan rangsangan suara ibu dengan bahasa yang digunakannya sehari-hari, hampir semua bayi memberikan respons.
Sementara ketika diberikan rangsangan atau stimulasi suara yang menggunakan bahasa asing dan bukan bahasa sehari-hari yang ia dengarkan, maka bayi-bayi tersebut tidak melakukan respons yang sama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kapan janin bisa mulai mendengar ibu ditentukan dari pekembangan masing-masing janin di tiap usia kehamilan.
Suara-suara yang didengar saat hamil berpengaruh pada perkembangan bayi kelak

Bayi yang ada di dalam kandungan tidak hanya mengerti dan dapat membedakan bahasa asing dengan bahasa sehari-hari saja.
Namun, selain mengetahui kapan janin bisa mendengar, Anda juga perlu tahu bahwa suara yang ada di sekitar Anda dapat berdampak bagi kesehatan janin.
Contohnya, suara keras yang ‘didengar’ janin ketika trimester pertama kehamilan berisiko menimbulkan congestive anomalies atau cacat lahir pada bayi.
Selain itu, kabarnya kelahiran prematur juga dapat disebabkan oleh paparan suara pada masa kehamilan.
Ibu hamil yang terpapar suara dengan frekuensi setidaknya 80 dB selama 8 jam per hari rata-rata memiliki risiko melahirkan anak yang prematur.
Hal ini didukung oleh pernyataan Centers for Disease Control and Preventin (CDC) yang menyatakan bahwa menurut beberapa ahli, ibu hamil tidak boleh sering berada di lingkungan dengan tingkat kebisingan di atas 115 dBA.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar