Gejalanya, sama seperti gejala sembelit pada orang yang tidak hamil, yaitu BAB keras dan perasaan seperti tidak tuntas. Gangguan perut saat hamil ini terkadang membuat ibu hamil jadi tidak nyaman. Untuk itu, atasilah dengan cara yang tepat, yaitu membiasakan konsumsi makanan sumber serat seperti buah dan sayur.
Selain itu, penuhi juga kebutuhan cairan (minimal 2,5 hingga 3 liter air putih setiap hari) untuk membantu pencernaan. Ini wajib untuk membantu kerja pencernaan menjadi lebih mudah.
4. Kontraksi palsu
Salah satu bentuk gangguan perut saat hamil yang selalu membuat ibu hamil deg-degan adalah kontraksi palsu. Sebab, siapa tahu, ternyata Anda salah menganggap kontraksi yang sebenarnya sebagai kontraksi palsu. Kontraksi palsu atau braxton hicks merupakan kontraksi rahim yang terjadi pada ibu hamil yang masuk pada akhir kehamilan. Kontraksi palsu terjadi akibat adanya pelebaran rahim.
Kabar baiknya, kontraksi ‘KW’ ini ternyata tidak berbahaya. Justru baik sebagai latihan bagi ibu dan juga janin sebelum menghadapi proses persalinan sebenarnya. Agar tidak terkecoh dan kemudian yang terjadi justru bolak balik rumah sakit, ada gejala kontraksi palsu yang harus diketahui, yaitu dengan membedakan intensitas nyeri yang dialami.
Jika rahim hanya kencang saja, tapi aktivitas fisik tidak terganggu sama sekali dengan kencangnya rahim tersebut maka bisa dibilang inilah kontraksi palsu. Sebaliknya, bila rahim terasa kencang atau kaku diikuti rasa mulas dan nyeri yang hebat hingga membuat ibu hamil tidak bisa berbuat apapun dan hanya bisa menahan mulas tersebut, artinya Anda sedang mengalami kontraksi sebenarnya.
Segera pergi ke rumah sakit untuk menilai kontraksi tersebut. Tapi bila memang Anda hanya mengalami kontraksi palsu, maka cara mengatasinya adalah dengan menarik napas panjang, relaks sebentar, tenangkan diri dan tak perlu menguatirkan apapun.