backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Penyebab Migrain Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 14/06/2021

    Penyebab Migrain Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

    Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa sebanyak 39% ibu hamil mengalami sakit kepala. Salah satu jenis sakit kepala yang biasa terjadi pada ibu hamil adalah migrain. Dikutip dari Mayo Clinic, migrain dapat menyebabkan rasa sakit kepala sebelah yang berdenyut tajam. Anda juga bisa mengalami gejala migrain lainnya seperti rasa mual, muntah, serta rasa sensitivitas yang cukup ekstrem terhadap cahaya juga suara. Cari tahu lebih lanjut mengenai penyebab migrain saat hamil serta beberapa cara mengatasinya di sini.

    Penyebab migrain saat hamil

    Penyebab migrain yang paling umum adalah perubahan jalur saraf, neurokimia, serta aliran darah di otak.

    Para peneliti menemukan apabila ketika migrain, terdapat sel-sel otak menambah rangsangan pelepasan senyawa kimia. Zat kimia inilah yang mengiritasi pembuluh darah di permukaan otak sehingga terjadilah pembengkakan pembuluh darah dan merangsang respons rasa sakit.

    Selain karena masalah pada transmisi jalur saraf, beberapa penelitian juga mengaitkan timbulnya migrain dengan perubahan hormon. Perempuan lebih sering mengalami perubahan hormon ketimbang pria pada titik-titik tertentu hidupnya, seperti semasa menstruasi dan kehamilan. Itu kenapa sakit kepala migrain lebih sering dialami wanita dibandingkan pria, terutama saat hamil.

    Beberapa penyebab umum migrain yang bisa Anda rasakan dan biasanya terjadi di semester pertama kehamilan adalah:

    • Perubahan hormon serta meningkatnya tekanan darah.
    • Dehidrasi atau kurangnya asupan air putih.
    • Rasa lelah, pusing, mual, dan juga terjadi muntah-muntah.
    • Kurang istirahat yang tidak dibarengi dengan waktu tidur yang seharusnya.
    • Sedikit melakukan aktivitas fisik.
    • Merasakan sensitivitas apabila melihat cahaya.

    Gejala migrain pada ibu hamil

    Sakit kepala jenis migrain pun bisa dialami oleh anak-anak serta remaja. Gejalanya pun bisa berkembang dari mulai fase prodrome, aura, serangan, dan juga postdrome. Namun, tidak perlu khawatir karena tidak semua penderita migrain melewati tahapan tersebut termasuk migrain saat hamil.

    Migrain pada ibu hamil biasanya dimulai dengan rasa nyeri tumpul dan akhirnya menjadi rasa sakit atau nyeri yang berdenyut, konstan di area pelipis, depan kepala, juga pangkal kepala. Beberapa gejala migrain pada ibu hamil yang bisa Anda rasakan, adalah:

    • Sakit kepala berdenyut yang disetai dengan rasa mual dari biasanya
    • Anda merasakan ingin muntah.
    • Melihat garis atau kilatan cahaya.
    • Ada pula titik buta atau blind spot saat melihat sesuatu.

    Seberapa sering migrain terjadi saat hamil?

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apabila Anda sebelumnya pernah mengalami sakit kepala migrain, bukan menjadi hal yang baru ketika terjadi migrain saat Anda sedang hamil.

    Apalagi, hormon saat Anda sedang hamil mudah mengalami perubahan. Termasuk saat terjadi pemicu yang meyebabkan migrain pada ibu hamil seperti:

    • Kelelahan akibat banyaknya aktivitas.
    • Terjadinya penurunan pada gula darah.
    • Stres fisik pada tubuh akibat kelelahan serta emosional.
    • Hidung yang tersumbat serta kepanasan.

    Namun, apabila Anda mempunyai riwayat sakit kepala migrain saat menstruasi, ada kemungkinan migrain akan jarang terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan penarikan estrogen yang terjadi sebelum menstruasi sehingga kadar estrogen saat kehamilan jadi lebih konsisten.

    Migrain saat hamil bisa jadi lebih terasa membaik. Namun, rasa sakit juga bisa menjadi lebih buruk setelah melahirkan karena adanya perubahan hormon mendadak.

    Apa bahaya migrain yang terjadi saat hamil?

    Menurut sebuah penelitian yang masih berlangsung, migrain pada ibu hamil yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti:

    • Kelahiran prematur atau di awal.
    • Preeklampsia.
    • Bayi lahir dengan berat badan lebih rendah daripada seharusnya.

    Migrain yang terjadi saat Anda hamil akan menjadi berbahaya apabila terjadi gejala-gejala lain diluar sakit kepala. Segera temui dokter Anda apabila terjadi hal-hal di bawah ini:

    • Sakit kepala migrain Anda disertai dengan demam.
    • Migrain berlangsung lebih dari beberapa jam atau sering kembali.
    • Anda mengalami penglihatan yang kabur dengan waktu yang cukup lama.

    Hal lain yang Anda perlukan adalah dengan membuat catatan mengenai sakit kepala migrain untuk mengetahui apa saja pemicu dan gejala yang biasanya terjadi oleh Anda. Ini pun dapat membantu dokter untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

    Beberapa hal yang bisa Anda tulis adalah area spesifik saat terjadi sakit, seperti apa rasa sakit yang terjadi, serta gejala-gejala lain misalnya muntah, pusing, atau sensitivitas terhadap suara dan juga cahaya.

    Lalu, tulis pula berapa lama mengalami migrain saat hamil. Ditambah dengan makanan apa saja yang Anda konsumsi sebelum terjadinya migrain. Tidak lupa dengan menyertakan apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi rasa sakit.

    Cara mengatasi migrain pada ibu hamil

    Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan ketika terjadi migrain pada ibu hamil. Namun, hal ini tergatung dengan frekuensi serta tingkat keparahan migrain yang Anda rasakan. Lalu, mengatasi sakit kepala migrain juga ditujukan untuk menghentikan gejala dan mencegah serangan di masa depan.

    • Tempelkan kompres dingin di bagian kepala. Tidak hanya di bagian kepala yang sakit, Anda juga bisa mengaplikasikan di area lainnya seperti leher dan mata untuk meredakan rasa sakit. Kompres selama 15 menit dan beri jeda sebelum Anda melakukannya kembali.
    • Saat gejala pertama muncul, beristirahatlah di ruangan yang sepi dan juga gelap. Lalu, cobalah untuk tidur dengan waktu yang cukup untuk meredakan rasa sakit yang berdenyut.
    • Minumlah air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hal ini juga bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah Anda.
    • Hindari apapun yang bisa menambah pikiran sehingga terjadi stres. Perlu diketahui bahwa stres merupakan pemicu umum terjadinya migrain saat hamil atau pada ibu hamil. Tenangkan diri dengan melakukan meditasi.
    • Rutin berolahraga untuk mengatasi migrain dan mencegahnya kambuh saat hamil. Beberapa olahraga yang aman untuk Anda adalah berenang, berjalan, bersepada, dan juga yoga. Namun, saat migrain datang hindari olahraga karena akan membuat sakit menjadi lebih parah.
    • Migrain pada ibu hamil juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat seperti paracetamol. Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk menhindari terjadinya efek samping.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 14/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan