Salah satu risiko terbesar yang dapat terjadi saat trimester pertama atau fase hamil muda ialah abortus imminens. Komplikasi kehamilan ini dapat membahayakan kesehatan ibu dan calon bayinya. Simak penyebab dan langkah pencegahannya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Salah satu risiko terbesar yang dapat terjadi saat trimester pertama atau fase hamil muda ialah abortus imminens. Komplikasi kehamilan ini dapat membahayakan kesehatan ibu dan calon bayinya. Simak penyebab dan langkah pencegahannya berikut ini.
Apabila dilihat sekilas dari namanya, Anda mungkin berpikiran bahwa abortus imminens punya hubungan dengan tindakan aborsi. Namun, ini merupakan hal yang berbeda.
Abortus imminens (ab imminens) adalah kondisi yang menandakan adanya risiko keguguran, tetapi kehamilan tidak hilang sepenuhnya dan cenderung tetap dapat dilanjutkan.
Kata “abortus” memiliki arti keluarnya fetus atau janin secara tiba-tiba sebelum ia bisa bertahan hidup di luar kandungan.
Sementara itu, “imminens” berasal dari kata imminent yang memiliki arti “dalam waktu dekat”.
Pada dunia medis, abortus imminens disebut threatened miscarriage atau keguguran terancam. Kondisi ini merupakan jenis keguguran yang masih bisa diselamatkan.
Dikatakan sebagai ancaman, sebab keluarnya flek darah pada trimester awal adalah salah satu tanda keguguran yang biasanya muncul paling pertama.
Ciri-ciri abortus imminens yang paling umum ialah perdarahan. Kondisi ini ditandai dengan flek hingga gumpalan darah dari vagina ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
Ibu hamil yang mengalami kondisi ini terkadang juga merasakan kram pada sekitar perut atau punggung bawah akibat kontraksi rahim pada awal kehamilan.
Beberapa tanda dan gejala lain yang mungkin terjadi, termasuk:
Pada keguguran terancam, leher rahim atau serviks masih tertutup. Kondisi ini membuat janin masih hidup dalam rahim dan umumnya masih dapat diselamatkan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter spesialis kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan dalam dan ultrasound (USG) untuk mengetahui kondisi janin Anda.
Penyebab pasti dari abortus imminens masih belum diketahui secara jelas. Namun, komplikasi kehamilan pada fase hamil muda ini berkaitan dengan faktor-faktor risiko keguguran.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.
Dalam kasus tertentu, wanita yang mengalami obesitas dan memiliki riwayat penyakit diabetes sebelum kehamilan juga berisiko tinggi mengalami kondisi ini.
Segera periksakan dengan dokter bila Anda mengalami perdarahan atau nyeri perut yang tidak biasa pada trimester pertama.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dokter lakukan untuk mendiagnosis abortus imminens.
Selama pemeriksaan panggul, dokter akan memeriksa organ reproduksi, seperti vagina, leher rahim, dan rahim.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari sumber perdarahan dan memeriksa kantong ketuban. Umumnya, pemeriksaan ini hanya memerlukan beberapa menit saja.
Dokter akan melakukan USG transvaginal untuk mendeteksi perdarahan abnormal, memantau detak jantung, dan perkembangan janin dalam rahim Anda.
USG transvaginal lebih direkomendasikan daripada USG biasa. Pasalnya, prosedur ini memungkinkan dokter untuk memeriksa organ-organ dengan lebih jelas dan akurat.
Tes darah bertujuan untuk memeriksa kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan progesteron dalam tubuh ibu hamil.
hCG adalah hormon yang diproduksi tubuh selama kehamilan. Sementara itu, progesteron merupakan salah satu hormon yang menjaga kehamilan dan mendukung tumbuh kembang janin.
Jika kadar kedua hormon ini tidak normal, berarti ada masalah kesehatan yang dialami oleh ibu hamil.
Pada kebanyakan kasus, ab imminens tidak benar-benar menyebabkan keguguran. Akan tetapi, Anda pasti khawatir perihal kondisi bayi yang akan dilahirkan nantinya.
Anda tetap dapat melahirkan bayi yang sehat dengan catatan bila leher rahim belum melebar dan janin masih berada dalam dinding rahim dengan aman.
Dokter umumnya akan menganjurkan Anda untuk istirahat total alias bed rest. Selain itu, Anda juga disarankan tidak berhubungan seksual sementara sampai kondisi Anda membaik.
Jika tubuh kekurangan hormon hCG dan progesteron, dokter mungkin akan memberikan Anda terapi hormon untuk menjaga janin sampai cukup bulan untuk dilahirkan.
Meski begitu, tidak ada yang dapat dilakukan oleh dokter Anda untuk menghentikan keguguran.
Apabila pada akhirnya Anda mengalami keguguran, peluang untuk dapat hamil dan melahirkan bayi yang sehat di kemudian hari akan tetap terbuka lebar.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keguguran dan menjaga kehamilan sebaik mungkin hingga persalinan tiba.
Pastikan Anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh dokter kandungan.
Dokter kandungan biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan USG untuk mengecek kondisi kehamilan Anda.
Penting bagi Anda untuk memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Pastikan makanan yang Anda konsumsi mengandung zat gizi lengkap, terutama protein dan serat tinggi
Sebisa mungkin, hindari menuruti ngidam makanan yang tinggi gula dan lemak. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko prediabetes bahkan diabetes gestasional.
Ibu hamil memang disarankan untuk beraktivitas normal seperti biasanya. Namun, jangan lupa untuk tetap memperhatikan kondisi tubuh Anda.
Hindari melakukan aktivitas yang terlalu berat. Pastikan tubuh Anda mendapatkan istirahat dan waktu tidur yang cukup.
Setidaknya, ada lima jenis vaksin sebelum hamil yang idealnya Anda dapatkan. Vaksin tersebut yaitu hepatitis B, varisela, MMR, Tdap, dan HPV.
Anda dapat mengikuti berbagai vaksinasi tersebut di puskesmas, klinik, maupun rumah sakit.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai komplikasi kehamilan ini, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan informasi terbaik.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar