Keguguran adalah kondisi berakhirnya kehamilan secara tiba-tiba ketika usia kandungan masih terlalu dini. Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil keguguran, salah satunya adalah makanan ibu hamil. Ada beberapa makanan yang bisa menggugurkan kandungan dan perlu diwaspadai oleh ibu hamil.
Makanan yang bisa menggugurkan kandungan
Pada dasarnya, makanan dan minuman tidak secara langsung menyebabkan keguguran. Namun yang bisa memicu terjadinya keguguran adalah efek beracun pada beberapa makanan tertentu.
Efek beracun itu berasal dari kontaminasi bakteri dan virus, atau zat tertentu yang tidak bisa diterima oleh janin atau tubuh ibu hamil.
1. Makananan dan minuman yang belum melalui proses pasteurisasi
Mengonsumsi makanan dan minuman yang belum melalui proses pasteurisasi bisa menggugurkan kandungan ibu hamil.
Mengutip dari NHS, makanan produk olahan susu yang tidak melalui proses pasteurisasi bisa mengandung bakteri listeriosis yang bisa menyebabkan infeksi pada ibu hamil.
Bakteri listeriosis yang ada di dalam makanan produk olahan susu bisa bisa menggugurkan kandungan, bayi lahir mati (stillbirth), atau membuat bayi lahir dalam keadaan tidak sehat.
Beberapa contoh makanan yang tidak dipasteurisasi yaitu:
- Keju lunak dengan lapisan putih di bagian luar
- Berbagai jenis susu, seperti susu sapi, kambing, atau susu domba
- Keju dari susu kambing yang lembut
Bakteri listeriosis yang dapat ditemukan pada produk susu yang tidak dipasteurisasi.
2. Daging dan makanan mentah
Ibu hamil perlu untuk menghindari daging mentah atau kurang matang karena termasuk makanan yang bisa menggugurkan kandungan. Ini termasuk pada semua jenis daging, baik untuk steak, daging cincang, salami, pepperoni, sampai sosis yang mudah dimasak.
Mengutip dari Tommy’s, parasit toksoplasmosis bisa terkandung di dalam daging mentah atau setengah matang.
Selain itu, daging mentah merupakan sarang bakteri lainnya yakni E.coli, Listeria dan juga salmonella. Bakteri-bakteri ini bisa menimbulkan berbagai macam infeksi yang mengganggu kondisi ibu dan janin.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi daging yang sudah matang sempurna untuk menghindari segala kontaminasi berbahaya.
Selain itu, meskipun matang lebih aman ibu hamil, ibu hamil juga perlu berhati-hati jika membeli makanan olahan daging dari luar.
Penyimpanan daging yang tidak tepat juga bisa memicu banyaknya kontaminasi pada daging tersebut meskipun selanjutnya akan dimasak.
3. Ikan yang tinggi merkuri
Sebetulnya makan seafood saat hamil itu sah-sah saja. Anda bisa mengonsumsi berbagai macam ikan saat hamil karena mengandung zat gizi yang menunjang perkembangan janin.
Namun, ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya Anda hindari. Seperti ikan hiu, swordfish atau ikan todak, ikan king makarel, dan tuna.
Ikan-ikan tersebut mengandung kadar merkuri cukup tinggi. Merkuri merupakan zat beracun bagi tubuh. Semakin tingginya kadar merkuri akan menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, serta ginjal.
4. Seafood mentah
Berbagai jenis seafood atau makanan laut yakni ikan, cumi-cumi, udang dan lain sebagainya jika dikonsumsi mentah sangat berisiko bagi ibu hamil, terutama kerang.
Seafood mentah berisiko mengandung sejumlah parasit berbahaya seperti norovirus, vibro, salmonella, listeria, serta parasit lainnya.
Virus dan bakteri-bakteri tersebut akan menimbulkan berbagai infeksi di dalam tubuh. Beberapa jenis infeksi yang menyerang ibu bisa membuat kondisi kesehatan semakin melemah.
Infeksi juga dapat diteruskan ke bayi yang bisa berdampak fatal, sehingga makanan tersebut bisa menggugurkan kandungan Anda.
Sebagai contoh, bakteri listeria yang ada dalam ikan mentah, bisa diteruskan ke janin melalui plasenta ibu dan meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, keguguran, atau bayi lahir mati.
5. Telur mentah dan setengah matang
Telur ayam, bebek, maupun telur puyuh yang mentah dan setengah matang mengandung bakteri Salmonela yang tinggi.
Salmonela bisa mengganggu kesehatan ibu hamil secara keseluruhan, termasuk mengalami mual muntah, keram perut, dan diare yang berat.
Pada beberapa kasus infeksi salmonella bisa memicu terjadinya kelahiran bayi mati.
6. Jeroan termasuk makanan yang menggugurkan kandungan
Beberapa jenis jeroan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, misalnya hati, entah itu hati ayam, sapi, kambing. hingga babi. Hati hewan memang mengandung tinggi zat besi, vitamin B 12, copper (tembaga), dan vitamin A yang baik bagi kesehatan ibu dan kandungannya.
Namun, makan kebanyakan makan jeroan bisa menyebabkan penumpukan vitamin A dan mineral tembaga di dalam tubuh.
Kelebihan vitamin A dan copper bisa menjadi racun yang mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
7. Alkohol
Minuman mengandung alkohol sangat dilarang keras untuk ibu hamil karena efeknya secara langsung bisa menjadi penggugur kandungan atau bayi lahir mati (stillbirth).
Bahkan sejumlah kecil saja dapat memberikan dampak yang sangat negatif bagi perkembangan sel bayi di dalam kandungan.
8. Kafein
Terlalu banyak mengonsumsi minuman mengandung kafein bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan janin, seperti menyebabkan keguguran dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Kafein tidak hanya ditemukan di dalam kopi, tetapi juga di beberapa minuman ini:
- Minuman bersoda
- Cokelat
- Teh
Ibu hamil harus membatasi makanan dan minuman mengandung kafein yang bisa menggugurkan kandungan. Setidaknya tidak lebih dari 200 mg per hari.
Berikut kandungan kafein dalam takaran minuman yang bisa menyebabkan keguguran:
- Satu kaleng kola mengandung 40 mg kafein
- Satu cangkir teh mengandung 75 mg kafein
- Sebatang cokelat mengandung 50 mg kafein
- Satu cangkir kopi instan mengandung 100 mg kafein
- Satu cangkir kopi saring mengandung 140 mg kafein
Anda bisa membatasi konsumsinya dengan mengurangi takaran setiap hari. Sebagai contoh, hanya minum kopi satu bulan sekali.
Kalkulator Hari Perkiraan Lahir
Kalkulator ini dapat memperkirakan kapan hari persalinan Anda.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.