Hal-hal tersebut normal terjadi setelah ibu melakukan kuret. Ibu juga sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari setelah satu atau dua hari sesudah kuret.
Selain gejala umum, ada kondisi dan efek samping yang membuat ibu perlu memeriksakan diri ke dokter.
Efek samping setelah kuret karena keguguran yang perlu ibu waspadai yaitu:
- perdarahan berat atau berkepanjangan,
- demam,
- keputihan yang berbau busuk, dan
- nyeri atau sakit pada perut.
Bila mengalami hal tersebut, segera hubungi dan konsultasikan ke dokter.
Kemungkinan komplikasi setelah melakukan kuret karena keguguran
Kuret biasanya merupakan prosedur yang aman dan jarang menyebabkan komplikasi. Meski begitu, terdapat risiko yang bisa timbul setelah melakukan kuret.
Berikut beberapa kemungkinan komplikasi setelah melakukan kuret.
Perforasi rahim
Terkadang prosedur kuret bisa menimbulkan komplikasi, walau jarang terjadi, salah satunya adalah perforasi rahim.
Ini adalah kondisi ketika alat bedah menusuk dan menyebabkan perlubangan di rahim.
Perforasi rahim lebih sering terjadi pada ibu yang baru pertama hamil dan pada wanita yang sudah menopause.
Untuk pemulihan, biasanya perforasi rahim bisa sembuh dengan sendiri tanpa pengobatan yang serius.
Kerusakan rahim
Saat terjadi kerobekan pada leher rahim, ini membuat kondisi rahim tidak lagi baik. Kerusakan rahim termasuk komplikasi kuret setelah keguguran yang jarang terjadi.
Namun, bila ini terjadi, dokter dapat memberikan tekanan, obat, atau menutup dengan jahitan untuk menghentikan perdarahan.
Tumbuh jaringan parut pada dinding rahim
Prosedur kuret setelah terjadi keguguran bisa memicu pembentukan jaringan parut dalam rahim. Meski begitu, kondisi ini sangat jarang terjadi.
Tumbuhnya jaringan parut pada dinding rahim bisa memicu masalah lain, misalnya:
- siklus menstruasi menjadi tidak normal bahkan berhenti,
- rasa sakit,
- keguguran di kehamilan selanjutnya, sampai
- ketidaksuburan.
Bila ibu mengalami keguguran saat janin usia lebih dari 20 minggu, risiko terbentuk jaringan parut dan komplikasi lain lebih besar.
Ada baiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu bila sudah mengalami tanda keguguran, seperti keluar flek.
Nantinya, dokter akan memutuskan perlu melakukan kuret atau tidak, sesuai dengan kondisi ibu.
Ibu bisa mendatangi dokter kandungan terdekat dan tepercaya untuk memastikan hal tersebut.
Buat janji terlebih dahulu dengan dokter kandungan yang dimaksud melalui platform Hello Sehat agar lebih mudah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar