Salah satu cara agar kesehatan tubuh tetap terjaga di masa kehamilan adalah menjaga hidrasi atau asupan cairan. Apabila tidak tercukupi, maka kemungkinan dapat terjadi dehidrasi saat hamil. Kondisi ini cukup sulit terdeteksi, sehingga Anda perlu berhati-hati karena bisa memicu masalah kesehatan lainnya. Apa saja gejala dan bagaimana cara mengatasi dehidrasi pada ibu hamil?
Apa itu dehidrasi?
Dikutip dari Mayo Clinic, dehidrasi adalah kondisi yang terjadi saat tubuh kehilangan asupan cairan dalam jumlah yang banyak. Kondisi ini dapat memburuk terlebih saat Anda tidak mengonsumsi cukup cairan.
Saat ibu hamil tidak mengganti cairan yang hilang, ia bisa mengalami dehidrasi sehingga tubuh tidak mempunyai cukup air untuk menjalankan fungsi normalnya. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun termasuk anak-anak dan ibu hamil.
Sebagian besar kasus dehidrasi saat hamil adalah kondisi yang ringan. Akan tetapi, ibu hamil juga harus berhati-hati karena dehidrasi parah bisa membahayakan Anda dan bayi.
Apa saja gejala dan tanda dehidrasi pada ibu hamil?
Menurut American Pregnancy Association, tanda atau gejala umum dehidrasi saat hamil adalah ibu mengalami overheating atau kepanasan berlebih. Saat tubuh memiliki asupan cairan yang cukup, maka ia dapat mengatur suhu tubuh dengan baik. Fungsi ini akan terganggu jika tubuh kekurangan cairan.
Tanda selanjutnya adalah saat urine ibu hamil berwarna kuning pekat, karena seharusnya urine berwarna jernih.
Rasa haus tidak selalu menjadi tanda awal dehidrasi. Sebagian orang bahkan tidak merasa haus sampai didiagnosis mengalami dehidrasi. Maka dari itu, menjaga asupan cairan adalah hal yang sangat penting dilakukan ibu hamil.
Di bawah ini adalah gejala atau tanda dehidrasi lainnya yang bisa terjadi pada ibu hamil.
- Mulut dan bibir terasa kering
- Merasa ngantuk dan lebih haus
- Keinginan buang air kecil menurun
- Sakit kepala dan pusing
- Susah buang air besar atau sembelit
Pada sebagian orang, dehidrasi saat hamil juga bisa memicu kontraksi Braxton Hicks atau pengencangan rahim yang biasa berlangsung satu hingga dua menit.
Ibu hamil mesti lebih waspada jika mengalami gejala dehidrasi parah seperti di bawah ini.
- Pusing dan kebingungan
- Jantung berdebar lebih kencang
- Adanya perubahan pada pergerakan bayi
- Tekanan darah rendah yang memicu pingsan
Perlu diketahui bahwa dehidrasi parah dapat mengakibatkan syok dan kegagalan organ sehingga bisa membahayakan ibu dan juga bayi.
Apa saja penyebab dehidrasi pada ibu hamil?
Penyebab utama dehidrasi adalah saat Anda tidak menjaga asupan cairan harian. Apalagi, di setiap trimester kehamilan tidak hanya ibu yang membutuhkan cairan, tetapi juga bayi di dalam kandungan.
Perlu diingat bahwa selain nutrisi dan gizi dari makanan, cairan juga berperan penting dalam perkembangan janin yang sehat.
Tidak hanya karena asupan cairan yang kurang, ada beberapa penyebab lainnya yang memicu dehidrasi pada ibu hamil seperti di bawah ini.
1. Morning sickness
Hampir sekitar 50% wanita hamil mengalami morning sickness yang biasa terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Kondisi ini bisa memicu dehidrasi saat hamil karena Anda bisa mengalami muntah, buang air kecil berlebihan, serta berkeringat.
2. Peningkatan volume darah
Volume darah pada wanita hamil dapat dikatakan meningkat dibandingkan wanita yang tidak hamil.
Maka dari itu, hal ini bisa memicu dehidrasi di awal kehamilan pada ibu hamil karena tubuh membutuhkan lebih banyak air daripada biasanya.
3. Diare
Diare bisa mengakibatkan tubuh kehilangan cairan serta elektrolit dalam waktu singkat. Apalagi, saat kondisi ini dibarengi dengan muntah.
Perubahan hormonal pada saat hamil kemungkinan bisa membuat Anda mengalami diare yang memicu dehidrasi. Perubahan kebutuhan asupan nutrisi dan gizi saat hamil mungkin bisa mengakibatkan sakit perut hingga diare yang membuat Anda butuh lebih banyak asupan cairan.
Apa saja komplikasi atau bahaya dehidrasi pada ibu hamil?
Setiap orang mempunyai kondisi tubuh yang berbeda-beda, termasuk saat Anda sedang hamil. Maka dari itu, dehidrasi juga dapat memengaruhi ibu hamil tergantung pada kekuatan tubuh serta usia kehamilan.
Berikut adalah beberapa komplikasi atau bahaya dehidrasi yang bisa terjadi saat hamil.;’;’
1. Persalinan prematur
Saat tubuh mengalami dehidrasi bisa mengakibatkan menurunnya volume darah. Hal ini juga bisa membuat kadar hormon oksitosin pun meningkat.
Sedangkan hormon oksitosin dapat memicu kontraksi pada rahim. Maka dari itu, dehidrasi juga bisa mengakibatkan bayi lahir prematur.
2. Kram otot
Dehidrasi pada ibu hamil bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat sehingga memicu terjadinya kram otot. Anda perlu berhati-hati karena kondisi ini bisa mengganggu aktivitas dan sangat tidak nyaman.
3. Infeksi saluran kemih
Pada kondisi dehidrasi berat, ibu hamil juga bisa mengalami infeksi saluran kemih. Hal ini bisa memicu komplikasi lainnya pada organ ginjal serta bayi lahir prematur.
Bagaimana cara mengatasi dehidrasi?
Saat merasakan gejala dehidrasi ringan, hal pertama yang perlu dilakukan ibu hamil adalah segera minum air dan beristirahat. Setelah itu, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi Anda dan dapat ditangani sesuai dengan penyebab dehidrasi.
Biasanya, pengobatan dehidrasi yang efektif adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Maka dari itu, Anda juga akan disarankan untuk mengonsumsi air mineral, jus, dan juga air kaldu.
Namun, apabila terjadi dehidrasi berat, tidak menutup kemungkinan dokter akan memberikan cairan khusus melalui pembuluh darah.
Pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan ibu hamil
Berikut adalah beberapa cara mencegah dehidrasi saat hamil yang bisa dilakukan.
1. Menjaga asupan cairan
Cara mencegah dehidrasi saat hamil adalah dengan menjaga asupan cairan tubuh. Apalagi, ibu hamil membutuhkan cairan yang lebih banyak dibandingkan orang lain.
Maka dari itu, Anda perlu minum air mineral setidaknya 10–12 gelas atau sekitar 3000 ml dalam sehari bila Anda cukup banyak beraktivitas atau cuaca panas.
Selain air mineral, Anda juga bisa mengonsumsi minuman lainnya seperti jus atau susu. Sebaiknya, batasi minuman yang mengandung kafein untuk menjaga perkembangan janin.
2. Menghindari aktivitas berat
Pencegahan dehidrasi lainnya adalah membatasi atau menghindari aktivitas yang bisa membuat wanita hamil menjadi kepanasan.
Sebagai contoh adalah olahraga berat atau menghabiskan waktu di luar saat cuaca panas. Tidak perlu khawatir, Anda tetap bisa melakukan olahraga untuk ibu hamil yang lebih ringan.
[embed-health-tool-due-date]