Perubahan pada tubuh selama kehamilan bisa menimbulkan berbagai keluhan dan bahkan masalah kesehatan, salah satunya infeksi saluran kemih. Pasalnya, letak saluran kemih pada perbatasan rahim dan vagina memang membuat ibu hamil lebih rentan terkena infeksi.
Apa itu infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu hamil?
Infeksi saluran kemih adalah kondisi saat bakteri menginfeksi saluran kemih dan organ di sekitarnya.
Bakteri tersebut bisa masuk melalui uretra (lubang kencing) yang kemudian menginfeksi saluran kencing (ureter), kandung kemih, hingga ginjal.
Ukuran uretra wanita yang lebih pendek membuat wanita lebih berisiko terinfeksi dibandingkan pria, bahkan ketika sedang tidak hamil.
Sementara itu, peningkatan risiko infeksi saluran kemih pada ibu hamil terjadi karena tekanan rahim yang berada tepat di atas kandung kemih.
Tekanan tersebut membuat urine kesulitan melewati saluran kemih. Alhasil, ibu hamil akan lebih kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih dan sering menahan kencing.
Penumpukan urine tersebut bisa membuat bakteri lebih mudah berkembang sehingga terjadi infeksi pada saluran kemih.
Seberapa umumkah ISK pada ibu hamil?
Studi dalam Jurnal Archives of Medical Sciences menunjukkan bahwa sekitar 2–10% wanita hamil mengalami infeksi saluran kemih karena sering menahan kencing.
Risiko ISK pada ibu hamil akan meningkat sejak minggu keenam kehamilan dan mencapai puncaknya saat janin berusia 24 minggu.
Infeksi ini masih bisa terjadi kembali selama kehamilan meski Anda sudah tidak sering menahan kencing saat hamil.
Jenis-jenis infeksi saluran kemih pada ibu hamil
Melansir dari laman Children Hospital of Philadelphia (CHOP), berikut adalah berbagai jenis infeksi saluran kemih yang bisa dialami ibu hamil.
- Sistitis: ditandai dengan nyeri atau terbakar saat kencing, meningkatnya intensitas buang air kecil, dan demam. Ini adalah jenis ISK yang paling banyak ditemukan, khususnya pada wanita berusia 20–50 tahun.
- Bakteriuria asimtomatik: ISK tanpa gejala yang disebabkan oleh keberadaan bakteri sejak sebelum hamil. Jika dibiarkan, ISK yang dialami oleh 5–10% wanita hamil ini bisa menyebabkan infeksi ginjal.
- Pielonefritis (infeksi ginjal): gejalanya mirip sistitis, tetapi disertai nyeri punggung. Penyakit ini perlu segera diatasi karena bisa menimbulkan komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur hingga bayi lahir mati (stillbirth).
Ciri-ciri infeksi saluran kemih pada ibu hamil
Berikut adalah berbagai gejala yang biasanya dialami ibu hamil dengan infeksi saluran kemih.
- Sering kebelet dan buang air kecil.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Rasa terbakar atau kram pada punggung bawah atau perut bagian bawah.
- Urine yang lebih keruh atau berbau.
- Demam, menggigil, dan berkeringat
- Mual dan muntah.
- Sakit punggung.
Penyebab infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu hamil
Sama seperti kasus ISK lainnya, mayoritas infeksi saluran kemih selama kehamilan juga disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Infeksi ini bisa terjadi pada ibu hamil organ intim tidak dibersihkan dengan baik.
Selain itu, perubahan hormon saat hamil juga bisa memengaruhi saluran kemih sehingga membuat ibu hamil lebih mudah mengalami infeksi.
Susahnya urine untuk keluar dari kandung kemih karena tekanan janin yang semakin membesar juga membuat infeksi lebih mudah terjadi.
Faktor risiko ISK pada ibu hamil
Semua ibu hamil memang berisiko mengalami infeksi saluran kemih. Namun, beberapa kondisi dan kebiasaan berikut dapat meningkatkan risikonya.
- Kebiasaan membersihkan alat kelamin dari belakang ke depan.
- Perubahan hormon selama kehamilan.
- Berhubungan seks secara aktif saat hamil.
- Beberapa kali terkena ISK (ISK berulang).
- Diabetes gestasional.
- Kegemukan atau obesitas.
- Anemia sel sabit.
- Riwayat operasi saluran kemih.
- Penyakit yang menyebabkan kerusakan saraf pengendali kandung kemih, seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau cedera fisik.
Jika Anda hamil dengan berbagai kondisi di atas, sampaikan pada dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penting untuk diketahui!
Untuk mengurangi risiko ISK karena aktif berhubungan seksual, Anda perlu membiasakan kencing sebelum dan sesudah melakukannya.
Dampak dan pengaruh infeksi saluran kemih pada ibu hamil
Peradangan dalam tubuh akibat infeksi, termasuk ISK, dapat meningkatkan risiko komplikasi pada ibu hamil.
Pasalnya, saat terjadi infeksi, tubuh akan meningkatkan produksi hormon prostaglandin agar peradangan tidak bertambah parah.
Di sisi lain, kadar prostaglandin yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat membuat rahim berkontraksi kuat. Padahal, kontraksi seharusnya baru terjadi saat mendekati waktu melahirkan.
Jika terjadi terlalu dini, kontraksi yang kuat bisa menyebabkan bukaan pada leher rahim (serviks). Kondisi ini bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Diagnosis ISK pada ibu hamil
Untuk mendeteksi ISK pada ibu hamil, umumnya dokter akan melakukan beberapa tes berikut.
- Tes urine: kadar sel darah dalam urine bisa menunjukkan apakah saluran kemih telah terinfeksi.
- Kultur urine: dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri penyebab ISK sehingga dokter bisa menentukan pengobatan infeksi saluran kencing yang tepat.
- Sistogram: pemindaian saluran kemih menggunakan sinar X untuk mengetahui risiko pembengkakan hingga batu ginjal.
- Sistoskopi: pemeriksaan dengan memasukkan tabung panjang, tipis, dan berlensa (sistokop) ke dalam uretra.
Selalu ikuti instruksi pemeriksaan dari dokter untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Cara mengobati infeksi salurah kemih pada ibu hamil
Antibiotik merupakan pengobatan yang kerap diberikan pada pasien ISK, termasuk saat hamil.
Jenis antibiotik yang kerap diresepkan adalah minocycline atau penisilin, seperti ampisilin, amoxicillin, dan eritromisin.
Obat antibiotik untuk ISK biasanya diresepkan untuk digunakan selama 3–7 hari.
Jangan berhenti mengonsumsi antibiotik meski Anda sudah merasa baikan. Selalu ikuti aturan pakai antibiotik dari dokter Anda.
Pengobatan di rumah untuk ISK pada ibu hamil
Selain pengobatan dari dokter, berbagai kebiasaan berikut bisa membantu mengatasi sekaligus mencegah ISK saat hamil.
1. Perbanyak minum air putih
Selain mencegah dehidrasi, peningkatan asupan cairan juga dapat mempercepat penyembuhan infeksi saluran kemih pada ibu hamil.
Pasalnya, semakin banyak air yang diminum, semakin sering pula buang air kecil. Saat buang air kecil, Anda sekaligus membilas kelebihan bakteri dalam saluran kencing.
Pastikan asupan air putih dalam tubuh tidak kurang dari 8–10 gelas per hari.
2. Penuhi asupan gizi
Selama kehamilan, pastikan Anda memenuhi kebutuhan gizi dengan mengonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil, terutama yang tinggi vitamin C, beta karoten, dan zinc.
Ketiga zat gizi tersebut bisa membantu Anda mencegah sekaligus melawan ISK dengan cara memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Hindari menahan kencing saat hamil
Selain tidak boleh menahan buang air kecil, ibu hamil juga tidak disarankan buang air kecil dengan teruru-buru.
Pasalnya, menahan kencing saat hamil dan kencing yang tidak tuntas justru bisa membuat bakteri tertinggal di sistem perkemihan sehingga menyebabkan infeksi.
4. Jaga kebersihan saluran kemih
Setelah buang air kecil, segera bilas area intim dari depan ke belakang. Menjaga kebersihan saluran kemih penting untuk mencegah perpindahan bakteri dari anus ke vagina.
Setelah membasuh vagina dengan air, keringkan area kewanitaan Anda supaya tidak terlalu lembap saat tertutup celana dalam.
Selain itu, pastikan untuk rutin mengganti celana dalam dan pilih celana yang berbahan katun.
5. Minum jus cranberry
Jus cranberry dipercaya dapat mencegah masuknya bakteri E. coli ke dalam saluran kemih. Namun, Anda tetap tidak disarankan untuk mengonsumsinya secara berlebihan.
Selain minum jus, Anda juga bisa langsung mengonsumsi buahnya atau suplemennya. Namun, hindari cara ini jika Anda meminum obat pengencer darah.
6. Cukupi kebutuhan vitamin C
Vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memerangi infeksi. Anda bisa mendapatkan vitamin C dari jeruk, lemon, beri, aprikot, paprika, hingga tomat.
Namun, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum menggunakan cara alami untuk mengatasi infeksi saluran kemih.
Kesimpulan
- Ibu hamil lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih karena uretra wanita lebih dekat dengan anus dan tekanan dari tubuh janin menghambat keluarnya urine dari kandung kemih.
- Perubahan hormon saat hamil juga bisa memengaruhi saluran kemih sehingga membuat ibu hamil lebih mudah mengalami infeksi.
- Peradangan dalam tubuh akibat ISK dapat meningkatkan risiko komplikasi pada ibu hamil.
- Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi ISK saat hamil yakni memperbanyak minum air putih, tidak menahan kencing, dan menjaga kebersihan saluran kemih.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]