Mengapa banyak wanita suka makan makanan asam saat hamil? Makanan seperti mangga muda cenderung lebih digemari daripada makanan yang manis. Hal ini memang lumrah dilakukan oleh ibu hamil, tapi amankah bila ibu hamil menyantap makanan tersebut?
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Mengapa banyak wanita suka makan makanan asam saat hamil? Makanan seperti mangga muda cenderung lebih digemari daripada makanan yang manis. Hal ini memang lumrah dilakukan oleh ibu hamil, tapi amankah bila ibu hamil menyantap makanan tersebut?
Ngidam makanan yang terasa masam, kecut, dan segar memang menjadi fenomena yang sering dialami oleh kebanyakan wanita hamil.
Lauren E. Blau dari Albany Medical College menyatakan bahwa wanita mengalami perubahan perilaku makan saat hamil. Ini biasanya terjadi karena faktor emosional dan perubahan hormonal.
Saat hamil trimester pertama, tubuh Anda mengalami penurunan aktivitas enzim pencernaan. Ini menyebabkan rasa mual dan muntah yang disebut dengan morning sickness. Pada kondisi tertentu, Anda mungkin juga mengalami kehilangan nafsu makan.
Mengapa Anda memilih menyantap makanan asam saat hamil? Sebenarnya ada alasan fisiologis yang mendasari hal tersebut.
Melansir studi pada jurnal Scientific Reports, aroma dan rasa makanan sangat berpengaruh terhadap selera makan ibu hamil yang mengalami morning sickness.
Penelitian terhadap 124 wanita hamil tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka mencari makanan yang terasa pahit dan asam. Ini karena kedua rasa tersebut tidak menyebabkan mual.
Selain itu, beberapa makanan asam seperti mangga muda mengandung capsaicin. Zat ini dapat membantu meningkatkan nafsu makan.
Selain membantu meredakan mual, makanan asam juga menawarkan beberapa manfaat berikut untuk ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Saat menginjak usia 2 hingga 3 bulan kehamilan, kerangka janin mulai terbentuk. Mengonsumsi makanan asam yang mengandung kalium dan magnesium baik untuk pembentukan tulang bayi.
Biasanya rasa asam berasal dari makanan yang banyak mengandung vitamin C. Vitamin ini dibutuhkan untuk membantu penyerapan zat besi dari makanan.
Zat besi sangat dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin darah. Selain membantu tumbuh kembang janin, zat besi juga dapat mencegah ibu dari anemia atau kurang darah saat hamil.
Perlu Anda ketahui bahwa ibu hamil mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Makan makanan asam saat hamil dapat membantu Anda untuk mengatasi kondisi tersebut.
Selain dari buah-buahan, rasa asam juga bisa diperoleh dari makanan hasil fermentasi seperti yoghurt dan kimchi.
Menurut Harvard Medical School makanan fermentasi banyak mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Ini dapat bermanfaat untuk mengatasi sembelit pada ibu hamil.
Makanan asam memang mengandung sejumlah gizi dan manfaat yang berguna bagi ibu dan janin. Sayangnya, jika dikonsumsi berlebihan makanan asam dapat menyebabkan berbagai dampak buruk berikut.
Asam lambung naik pada ibu hamil sering terjadi. Jika ditambah dengan zat asam dari makanan, akan memperburuk kondisi tersebut.
Bukannya meredakan morning sickness, makan makanan asam saat hamil justru dapat menjadikan lambung tidak nyaman. Akibatnya, mual dan muntah yang Anda alami akan semakin parah.
Makanan yang terasa asam atau asin biasanya mengandung natrium. Natrium dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. Konsumsi natrium berlebih dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan.
Selain menyebabkan dehidrasi, natrium pada makanan asam juga dapat memicu kenaikan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. Ini dapat memicu komplikasi kehamilan yang berbahaya seperti eklampsia.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, makanan asam biasanya banyak mengandung vitamin C. Melansir Mayo Clinic, kelebihan vitamin C dapat menyebabkan perut mulas, sakit kepala, dan diare.
Diare saat hamil tentu dapat menurunkan stamina Anda. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya Anda tidak berlebihan saat menyantap makanan asam saat hamil.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar