backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Amankah Penggunaan Minyak Esensial bagi Ibu Hamil?

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 01/07/2022

    Amankah Penggunaan Minyak Esensial bagi Ibu Hamil?

    Minyak esensial atau essential oil dipercaya memiliki manfaat tersendiri, termasuk untuk ibu hamil. Tidak jarang, ibu hamil disarankan untuk menggunakan essential oil tertentu dengan tujuan masing-masing.

    Sayangnya, hal ini hanya berdasarkan mitos atau kepercayaan yang belum dibuktikan secara medis. Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan apakah boleh menggunakan minyak esensial atau essential oil saat hamil.

    Apa itu minyak esensial? 

    Minyak esensial, atau sering disebut juga essential oil, merupakan jenis minyak yang diekstraksi dari bagian tanaman, seperti batang, tangkai, bunga, hingga akar.

    Proses ekstraksi ini dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis tanamannya. Minyak ini biasa digunakan untuk berbagai keperluan.

    Essential oil tergolong kuat, sehingga penggunaannya harus sesuai aturan. Selain itu, pastikan Anda hanya menggunakan minyak berkualitas tinggi dari penjual yang terpercaya.

    Minyak esensial, pada dasarnya, mengandung bahan kimia yang dapat diserap ke dalam tubuh. Sebagaimana penggunaannya, penyerapan dapat terjadi melalui dua cara berikut ini. 

    • Melalui kulit, saat dicampurkan dengan base oil untuk pijat saat hamil atau air saat mandi.
    • Melalui saluran pernapasan, saat dimasukkan ke dalam vaporizer sebagai aromaterapi atau pengharum ruangan yang akan terhirup.

    Amankah essential oil untuk ibu hamil? 

    essential oil untuk ibu hamil

    Sebagaimana penjelasan di atas, minyak esensial dapat terserap ke dalam tubuh. Ini berarti minyak esensial bisa bekerja seperti obat-obatan.

    Dengan molekul yang sangat kecil, minyak ini kemungkinan bisa masuk melewati plasenta dan mencapai sirkulasi janin dalam kandungan.

    Meski begitu, belum ada dampak spesifik dari penggunaan minyak esensial saat hamil terhadap bayi dalam kandungan.

    Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan masing-masing jenis minyak esensial.  

    Namun, secara umum, segala jenis minyak esensial dan pijat saat hamil biasanya akan dilarang pada trimester pertama guna mencegah risiko keguguran.

    Pijat dan minyak esensial baru diperbolehkan pada trimester selanjutnya.

    Perlu diketahui

    Ada beberapa jenis essential oil yang diklaim aman untuk digunakan oleh ibu hamil selama kondisi kehamilan sehat. Namun, tetap awasi penggunaannya sesuai dengan aturan dan jangan berlebihan. Sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan minyak esensial selama masa kehamilan.

    Manfaat essential oil untuk ibu hamil

    Banyak ibu hamil yang mengakui bahwa aromaterapi atau pijat dengan essential oil dapat meredakan berbagai keluhan yang sering kali dialami oleh ibu hamil, di antaranya sebagai berikut. 

    Essential oil apa saja yang aman bagi ibu hamil?

    Selama kondisi kehamilan tidak bermasalah, ibu hamil diperbolehkan untuk menggunakan essential oil berikut ini.

    • Minyak citrus, seperti jeruk dan neroli.
    • German chamomile.
    • Lavender.
    • Frankincense.
    • Black pepper.
    • Peppermint.
    • Ylang ylang.
    • Eucalyptus.
    • Bergamot.
    • Cypress.
    • Tea tree oil (sebelum persalinan).
    • Geranium.
    • Spearmint.

    Essential oil apa saja yang tidak aman bagi ibu hamil?

    essential oil untuk ibu hamil

    Sebaliknya, ketika hamil, sebaiknya ibu menghindari penggunaan jenis essential oil berikut ini.

    • Pala, memiliki efek halusinogen dan bereaksi dengan obat penghilang rasa sakit dalam persalinan.
    • Rosemary, dapat memicu tekanan darah dan kontraksi.
    • Basil, dapat memicu perkembangan sel abnormal.
    • Melati, clary sage, laurel, angelica, thyme, jintan, adas manis, serai dan daun kayu manis, dapat memicu kontraksi.
    • Sage dan mawar, dapat menyebabkan perdarahan di dalam uterus (rahim).
    • Juniper berry, dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

    Masih ada kesimpangsiuran mengenai keamanan minyak lavender bagi ibu hamil. Lavender umumnya dapat digunakan pada wanita untuk merangsang haid agar teratur.

    Memang penggunaan minyak lavender ketika hamil belum tentu meningkatkan risiko keguguran.

    Namun, untuk menghindari segala kemungkinan, sebaiknya Anda menunggu sampai usia kandungan menginjak trimester kedua sebelum menggunakan minyak ini.

    Sementara itu, melansir Baby Centre, clary sage dapat digunakan untuk merangsang kontraksi pada ibu yang persalinannya telat.

    Namun, perawatan ini hanya boleh dilakukan oleh bidan ahli karena penggunaan minyak yang berlebihan dapat membuat kontraksi terlalu kuat.

    Tips aman menggunakan minyak esensial saat hamil

    Agar aman, sebelum menggunakan minyak aromaterapi, ikuti tindakan pencegahan berikut ini.

  • Gunakan paling banyak satu tetes minyak esensial untuk sekali terapi.
  • Hindari penggunaan satu jenis minyak dalam jangka waktu yang panjang, misal setiap hari selama beberapa minggu.
  • Encerkan minyak esensial dengan satu sendok teh (5 ml) base oil sebelum menambahkannya ke dalam bak mandi atau mengoleskannya langsung pada kulit. Minyak zaitun atau minyak kelapa dapat digunakan sebagai base oil.
  • Anda bisa menambah beberapa tetes minyak esensial ke dalam vaporizer, tetapi jangan biarkan minyak menguap selama lebih dari 10 atau 15 menit setiap jam. Jika terlalu lama, bau yang ditimbulkan bisa sangat kuat dan malah menimbulkan rasa mual.
  • Sebelum menggunakan minyak esensial untuk pijat atau mandi, coba larutkan sedikit minyak lalu oleskan sedikit pada tangan. Tujuannya untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya iritasi atau alergi pada kulit.
  • Meski umumnya aman, ada juga beberapa kondisi medis yang menyebabkan ibu hamil dilarang untuk menggunakan essential oil dalam jenis apapun.

    Hindari penggunaan minyak esensial apabila Anda memiliki kondisi ini. 

    • Riwayat keguguran.
    • Epilepsi.
    • Pendarahan vagina pada masa kehamilan.
    • Gangguan jantung,
    • Diabetes, pembekuan darah, atau penyakit tiroid, hati atau ginjal.
    • Sedang mengonsumsi antibiotik atau antihistamin.

    Pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan minyak esensial saat hamil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 01/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan