Wanita yang belum pernah melahirkan mungkin akan bertanya-tanya, “Apakah melahirkan itu sakit?”
Sebenarnya, seberapa sangat rasa sakit melahirkan? Lalu, apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu menghadapi rasa sakit itu? Simak jawabannya di sini, ya!
Apa yang menyebabkan rasa sakit saat melahirkan?
Rahim memiliki banyak otot. Otot ini akan berkontraksi dengan kuat untuk mengeluarkan bayi selama Anda melahirkan normal.
Sakitnya melahirkan muncul dari kontraksi otot rahim tersebut. Selain itu, bayi yang berusaha keluar juga menimbulkan rasa sakit pada ibu akibat:
- tekanan bayi pada mulut rahim dan perineum (otot antara lubang vagina dan anus),
- tekanan bayi pada kandung kemih dan usus, serta
- peregangan sendi dan tulang panggul untuk membuka jalan lahir untuk bayi.
Tubuh memerlukan banyak usaha dan pergerakan yang tidak biasa. Kondisi-kondisi tersebutlah yang membuat melahirkan terasa sakit.
Rasa sakit yang dirasakan beragam, mulai mirip kram perut karena nyeri haid, sakit seperti saat buang air besar, sakit layaknya patah tulang, atau bahkan melebih itu semua.
Selain rasa sakit pada area panggul, sebagian orang juga merasakan kram pada perut, pangkal paha, dan punggung disertai rasa pegal.
Jika Anda merasakan sakit pada area tersebut selama kehamilan, sebaiknya membicarakan hal ini dengan dokter kandungan saat Anda sedang memeriksakan kehamilan.
Apa saja faktor yang memengaruhi rasa sakit saat melahirkan?
Sakitnya melahirkan mungkin bisa berbeda-beda antaribu. Bahkan, rasa sakit ini bisa berbeda antara satu kehamilan dengan kehamilan lainnya.
Perbedaan rasa sakit saat melahirkan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk genetik, pengalaman melahirkan, kemampuan menahan sakit, hingga ketakutan dan kecemasan ibu.
Adapun, seberapa parah rasa sakit yang Anda rasakan dapat bergantung pada beberapa faktor seperti di bawah ini.
1. Kekuatan kontraksi
Seiring tahapan pembukaan dan kontraksi, rasa sakitnya akan semakin meningkat. Pembukaan penuh akan jauh lebih sakit daripada pembukaan awal.
2. Ukuran bayi
Semakin besar bayi biasanya semakin sakit saat dilahirkan. Meski begitu, hal ini bukan menjadi faktor utama.
Beberapa orang bisa saja merasakan sakit yang lebih ringan meski harus melahirkan bayi yang bertubuh lebih besar.
3. Posisi bayi dalam rahim
Sakitnya melahirkan juga dipengaruhi oleh posisi bayi Anda di dalam rahim. Jika posisinya ideal atau kepala keluar terlebih dahulu, rasa sakitnya cenderung lebih ringan.
4. Durasi melahirkan
Durasi persalinan juga menentukan rasa sakit melahirkan. Semakin lama prosesnya, maka rasa sakitnya melahirkan biasanya cenderung semakin parah.
Bagaimana mengatasi rasa sakit saat melahirkan?
Sakitnya melahirkan sebenarnya adalah pertanda baik. Hal ini menunjukkan bahwa rahim Anda sedang berkontraksi.
Akan tetapi, sakitnya melahirkan mungkin membuat Anda tidak nyaman. Dilansir dari Cleveland Clinic, Anda bisa mencoba tips-tips di bawah ini untuk meringankan rasa sakit melahirkan.
- Meminta bantuan suami atau anggota keluarga untuk mendampingi, khususnya bila hal ini adalah persalinan yang pertama kali.
- Melakukan relaksasi dengan melihat gambar dan video atau mendengarkan musik yang menenangkan, seperti suara ombak dan semacamnya.
- Menciptakan suasana tenang, misal menutup pintu dan tidak mengobrol terlalu banyak.
- Mencoba teknik mengatur napas dengan metode hypnobirthing, yaitu hipnosis mandiri.
- Mencoba metode water birth atau melahirkan sambil berendam do dalam air.
- Berjalan kaki di sepanjang lorong rumah sakit sambil menunggu pembukaan lengkap.
- Melakukan pijatan pada titik-titik akupresur yang dapat mempercepat proses persalinan.
- Duduk di atas birth ball, yaitu sejenis bola karet berukuran besar yang bisa dipakai untuk menginduksi persalinan.
Bolehkah menggunakan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sakitnya melahirkan adalah pertanda rahim berkontraksi dan janin mendesak keluar.
Rasa sakit ini sebenarnya membuat tubuh otomatis mengejan untuk mendorong bayi. Namun, pada kenyataannya, ada sejumlah wanita yang tidak kuat menahan sakit tersebut
Menurut American Society of Anesthesiologists, dokter dapat memberikan anestesi (obat bius) untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan.
Obat ini diberikan bila ibu menginginkan atau kondisi tubuh tidak mampu untuk menahan sakit.
Umumnya, obat bius diberikan melalui suntikan. Suntikan ini dapat memberikan efek mati rasa pada seluruh anggota tubuh atau pada tubuh bagian bawah saja.
Cara ini biasanya dilakukan bila Anda mengubah proses melahirkan normal jadi operasi caesar.
Apa pun keputusan Anda untuk mengurangi sakitnya melahirkan, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Persalinan yang dilakukan tanpa pemberian obat-obat dapat membawa manfaat seperti berikut.
- Rasa sakit yang lebih ringan setelah proses melahirkan selesai.
- Tubuh lebih cepat pulih setelah melahirkan.
- Kemungkinan melahirkan dengan operasi caesar akan lebih rendah.
- Meningkatkan kepercayaan diri karena merasa berhasil melahirkan normal.
- Ikatan batin antara ibu dan bayi menjadi lebih kuat.
- Bayi lebih tenang dan tidak rewel.
- Risiko depresi pascamelahirkan lebih rendah.
- Kemungkinan akan lebih mudah dalam proses menyusui.
Jangan terlalu cemas dan khawatir membayangkan sakitnya melahirkan. Sebab sebentar lagi, semua yang Anda rasakan terbayar lunas saat melihat si kecil lahir dengan sehat.
Kesimpulan
- Rasa sakit saat melahirkan disebabkan oleh kontraksi otot rahim, tekanan bayi, dan juga pergeseran tulang panggul.
- Beberapa faktor, meliputi kekuatan kontraksi, ukuran dan posisi bayi di dalam rahim, dan durasi persalinan dapat mempengaruhi intensitas rasa sakit.
- Tergantung dari keparahan kondisi yang dialami, sakitnya melahirkan dapat diatasi lewat teknik relaksasi hingga pemberian anestesi.
[embed-health-tool-due-date]