Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Saat hamil, badan bisa terasa kaku, pegal-pegal, dan tak nyaman. Anda mungkin jadi ingin dipijat supaya tubuh lebih rileks dan tidak terasa tegang. Akan tetapi, sebenarnya, bolehkah melakukan pijat kehamilan pada ibu hamil? Simak dulu penjelasan di artikel ini!
Pada masa kehamilan, biasanya ada saja keluhan yang dirasakan ibu hamil.
Ketika tubuh sedang beradaptasi, rasanya melakukan pijat kehamilan dapat membantu mengatasi perubahan yang terjadi.
Termasuk untuk meredakan rasa tidak nyaman disaat Anda tidak boleh mengonsumsi obat pereda nyeri.
Dikutip dari Health Direct, pijat saat kehamilan atau prenatal boleh dilakukan. Hal ini untuk mengurangi stres, pembengkakan pada kaki dan tangan, hingga meredakan nyeri otot.
Sebenarnya, melakukan pijat kehamilan boleh dilakukan kapan saja pada setiap trimester kehamilan.
Akan tetapi, dikutip dari American Pregnancy Association, sebagian besar fasilitas pijat menolak untuk memijat ibu hamil muda atau pada trimester pertama usia kehamilan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko keguguran. Maka dari itu, sebaiknya pijat ibu hamil dilakukan pada trimester kedua atau trimester ketiga.
Perlu diingat juga, ibu hamil yang kehamilannya berisiko atau belum mendapat izin dari dokter kandungan sebaiknya tidak melakukan pijat terlebih dahulu.
Pasalnya, belum ada cukup penelitian yang bisa membuktikan dipijat saat hamil sepenuhnya aman dan bebas risiko.
Begitu juga ketika Anda mempunyai kondisi kesehatan seperti di bawah ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter:
Sebenarnya, belum banyak penelitian pendukung yang membuktikan manfaat pijat pada ibu hamil bagi kesehatan.
Akan tetapi, sejauh ini manfaat yang bisa dirasakan saat ibu hamil diurut adalah sebagai berikut:
Selain manfaat yang sudah disebutkan di atas, ada pula manfaat lainnya dari pijat saat hamil.
Salah satunya adalah membantu meningkatkan kadar endorfin, oksitosin, serotonin, dan dopamin yang memengaruhi tingkat kebahagiaan.
Pijat kehamilan tergolong efektif untuk membantu mengatasi rasa sakit dan meningkatkan pengalaman emosional saat proses melahirkan.
Berbeda dengan pijat kehamilan yang biasa, ada pula pijat perineum yang merupakan persiapan untuk melahirkan secara normal.
Apabila sudah berkonsultasi dengan dokter, hal selanjutnya yang perlu Anda pastikan adalah memilih tempat pijat yang sudah tersertifikasi.
Ini dilakukan agar Anda ditangani oleh pemijat profesional untuk menghindari terjadinya cedera serta komplikasi.
Terapis atau pemijat yang sudah bersertifikasi tahu mengenai posisi serta titik pijat yang aman di masa kehamilan.
Pijat swedia merupakan metode pijat yang disarankan selama kehamilan karena dapat mengatasi ketidaknyamanan akibat perubahan hormon.
Metode pijat ini bertujuan untuk mengendurkan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah melalui tekanan yang ringan pada otot.
Sebelum pijat dimulai, terapis akan menanyakan mengenai kebiasaan serta gaya hidup yang Anda lakukan di masa kehamilan.
Lalu, Anda akan diminta untuk berbaring di atas meja pijat yang sudah dirancang khusus.
Apabila diperlukan, Anda juga bisa menggunakan bantal khusus agar terasa lebih nyaman.
Saat memijat, terapis akan menggunakan krim atau minyak khusus agar pijatan terasa lembut.
Tentunya, terapis juga perlu mengetahui posisi apa saja yang aman saat melakukan pijat pada ibu hamil. Hal ini karena ukuran perut yang berbeda dengan orang biasa.
Posisi yang direkomendasikan saat pijat kehamilan adalah duduk, berbaring miring, atau setengah berbaring.
Saat memijat, ada pula terapis yang menghindari area perut maupun punggung karena lebih sensitif. Walaupun memang belum ada pula bukti apakah memijat perut saat hamil adalah hal yang berbahaya.
Pada trimester ketiga, Anda juga tidak disarankan untuk terlalu lama berbaring secara telentang, termasuk saat dipijat.
Hal ini karena rahim bisa menekan tulang belakang dan pembuluh darah utama sehingga aliran darah pada bayi berkurang.
Ada beberapa jenis pijat yang saat ini tersedia untuk ibu hamil. Jika Anda ingin melakukan pijat di masa kehamilan, sebaiknya hindari pijat tradisional.
Hal ini karena pada pijat tradisional (diurut), terapis akan menekan kuat-kuat dengan ujung ibu jari.
Tekanan seperti ini lebih berisiko menyebabkan rasa nyeri atau pindahnya gumpalan darah ke bagian tubuh yang memerlukan aliran darah yang lancar.
Hati-hati juga kalau Anda ingin melakukan pijat refleksi. Biasanya tekanan yang diberikan akan fokus pada bagian kaki.
Pasalnya, beberapa titik di pergelangan kaki dan betis bisa memicu kontraksi.
Walaupun usia kehamilan Anda sudah dekat dengan jadwal melahirkan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukannya.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar