backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

10 Penyebab Mual Saat Hamil, Kapan Perlu Waspada?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 21/06/2023

10 Penyebab Mual Saat Hamil, Kapan Perlu Waspada?

Pada awal masa kehamilan, sebagian besar wanita mengalami mual dan muntah dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Lantas, apa penyebab rasa mual muncul saat hamil? Simak jawaban selengkapnya berikut ini.

Beragam penyebab mual saat hamil

permen anti mual untuk ibu hamil

Mual saat hamil adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Kondisi ini biasanya berlangsung pada minggu ke-6 kehamilan dan akan berakhir dalam beberapa minggu atau bulan.

Namun, dalam beberapa kasus, ibu hamil bisa mengalami rasa mual sepanjang kehamilannya.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menurut para ahli bisa menjadi penyebab munculnya rasa mual saat hamil.

1. Kadar hormon estrogen

Estrogen merupakan hormon yang penting bagi pertumbuhan janin dalam kandungan. Hormon wanita ini diperlukan untuk pematangan paru-paru dan hati janin.

Level estrogen cenderung meningkat sepanjang kehamilan, bahkan hingga 30 kali lipat saat melahirkan. Kondisi inilah yang dipercaya berperan dalam munculnya rasa mual.

2. Kadar hormon progesteron

Kadar progesteron juga akan meningkat saat hamil. Hormon ini membantu mengencangkan otot-otot rahim untuk menurunkan risiko kelahiran prematur. 

Selain itu, hormon progesteron juga mendorong pertumbuhan kelenjar susu wanita selama kehamilan.

Tingginya progesteron diduga memicu berbagai keluhan pada ibu hamil, termasuk rasa mual, nyeri payudara, perut kembung, dan perubahan mood.

3. Gangguan pencernaan

Peningkatan hormon kehamilan bisa berdampak buruk terhadap esofagus (kerongkongan) bagian bawah.

Dikutip dari Cleveland Clinic, progesteron bisa menyebabkan otot sfingter (katup) lambung menjadi rileks. Ketika otot ini bermasalah, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan memicu rasa mual.

4. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau gula darah rendah dianggap menjadi penyebab mual saat hamil. Rendahnya gula darah bisa memicu mual, berkeringat, pusing, wajah pucat, dan peningkatan denyut jantung.

Gangguan kesehatan ini kerap terjadi pada ibu hamil karena plasenta menguras energi dari tubuh ibu. Pasalnya, makanan yang masuk akan dibagi dua dengan janin dalam kandungan.

5. Penciuman lebih sensitif

Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Psychology (2021), ibu hamil cenderung lebih sensitif terhadap bau-bau tertentu. Kondisi ini tergolong umum terjadi selama kehamilan.

Wewangian yang sebelumnya Anda sukai, seperti kopi atau parfum pasangan, mungkin saja malah akan memicu mual atau muntah saat hamil.

6. Kadar human chorionic gonadotropin (hCG)

Kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) merupakan tolak ukur bahwa kehamilan berjalan baik. Kadar hormon ini biasa memuncak pada minggu ke-6 kehamilan.

Pada ibu dengan kehamilan kembar, kadar hormon hCG tentu lebih tinggi daripada kehamilan tunggal. Oleh karena itu, rasa mual yang muncul juga cenderung lebih parah.

7. Kekurangan vitamin B6

kekurangan vitamin B6

Dokter kerap merekomendasikan suplemen vitamin B6 atau piridoksin untuk mengurangi gejala mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa bahwa wanita dengan gejala mual yang parah cenderung mengalami kekurangan vitamin B6.

8. Stres

Munculnya stres dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan, misalnya dengan memicu sakit perut, mual, dan bahkan muntah.

Sangat penting bagi Anda untuk tidak terlalu stres saat hamil. Hal ini membantu mengurangi rasa mual, menjaga kehamilan, dan membuat kesehatan jiwa tetap terjaga.

9. Kelelahan

Kelelahan fisik dan mental ternyata juga bisa menjadi penyebab mual saat hamil. Oleh sebab itu, penting untuk beristirahat cukup agar tubuh tetap sehat dan mual perlahan berkurang.

10. Kehamilan pertama

Mual dan muntah biasanya cenderung lebih parah terjadi pada kehamilan pertama. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesiapan tubuh Anda dalam menghadapi kehamilan.

Secara fisik, tubuh mungkin belum siap menerima kadar hormon yang meningkat cukup drastis.

Sementara secara mental, Anda juga cenderung merasa stres dan cemas. Pada akhirnya, ini dapat berefek pada munculnya rasa mual saat hamil pertama.

Hal-hal yang meningkatkan risiko mual saat hamil

Selain beberapa penyebab di atas, seseorang berisiko lebih tinggi mengalami mual saat hamil bila memiliki beberapa faktor sebagai berikut.

  • Hamil untuk pertama kalinya.
  • Mengalami mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya.
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami mual dan muntah saat hamil.
  • Mengandung bayi perempuan atau kembar.
  • Memiliki riwayat migrain.
  • Mendapatkan asupan gizi yang kurang selama kehamilan.
  • Memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Apakah mual saat hamil membahayakan janin?

cara menggugurkan kandungan

Mual dan muntah saat hamil sama sekali tidak membahayakan bayi. Para ahli menganggap hal ini merupakan salah satu pertanda bahwa kandungan Anda sehat.

Namun, terkadang hal ini dapat makin parah dan membuat Anda tidak bisa makan sama sekali. Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai hiperemesis gravidarum.

Kondisi muntah yang parah bisa membuat ibu hamil sulit makan dan mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan membuat berat badan turun drastis.

Apabila Anda mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter. Mereka bisa memberikan penanganan awal seperti infus untuk kembali menghidrasi tubuh.

Apa gejala yang perlu diwaspadai?

  • Urine berwarna sangat gelap.
  • Tidak sanggup makan atau minum.
  • Terlalu sering mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pusing.
  • Detak jantung lebih cepat dari biasanya.
  • Jarang buang air kecil.
  • Sakit perut.
  • Muntah darah selama hamil.

Bahayakah bila tidak merasa mual saat hamil?

Tidak semua wanita hamil mengalami kondisi ini. Namun, tenang saja, tidak mual dan muntah bukan berarti kehamilan Anda tidak normal.

Tubuh setiap orang punya tingkat toleransi yang berbeda-beda. Bisa jadi, tubuh Anda memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan selama kehamilan.

Sebaliknya, Anda perlu mewaspadai bila keluhan ini terus berlangsung dan bertambah parah.

Segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi mual yang tepat sesuai dengan kondisi yang Anda alami.

Kesimpulan

  • Mual dan muntah umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada masa awal kehamilan.
  • Sejumlah penyebab mual saat hamil yakni perubahan hormon, gangguan pencernaan, kekurangan vitamin B6, stres, kelelahan, hingga kehamilan pertama.
  • Meski tergolong normal, mual dan muntah yang parah bisa menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan yang drastis.
  • Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebab rasa mual Anda dan memperoleh penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 21/06/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan