Cangkok tulang atau bone graft adalah prosedur medis yang dilakukan melalui operasi untuk memperbaiki atau mengganti tulang yang rusak. Prosedur ini adalah salah satu alternatif pengobatan untuk mengatasi masalah kesehatan tulang, termasuk kanker tulang. Untuk mengetahui prosedur dari cangkok tulang secara menyeluruh, baca penjelasannya berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan cangkok tulang?
Cangkok tulang adalah prosedur medis untuk mengatasi, baik mengganti atau memperbaiki tulang yang mengalami kerusakan. Pada prosedur ini, ahli bedah akan menempatkan atau mengganti tulang yang rusak dengan tulang baru.
Dokter bedah tulang mungkin akan mengambil tulang dari pinggul, kaki, atau tulang rusuk untuk melakukan cangkok tulang. Selain itu, tidak menutup kemungkinan cangkok menggunakan tulang dari kadaver atau mayat yang telah diawetkan dalam prosedur ini.
Berdasarkan asal tulang yang ditransplantasikan, ada dua jenis transplantasi tulang.
- Autograft. Jenis ini menggunakan jaringan tulang yang diperoleh dari tubuh Anda sendiri. Tulang ini biasanya diambil dari bagian pinggul, kaki, atau rusuk Anda.
- Allograft. Jenis ini menggunakan jaringan tulang pendonor, yaitu dari orang yang sudah meninggal atau mayat yang telah dibekukan.
Dalam beberapa kasus, dokter terkadang menggunakan tulang buatan (sintetis) untuk mengganti tulang yang rusak. Meski demikian, dilansir oleh Johns Hopkins Medicine, penggunaan tulang sintetis tidak termasuk sebagai jenis operasi cangkok tulang secara tradisional.
Kerangka tubuh terbentuk dari matriks tulang, yaitu material yang membantu memberikan kekuatan terhadap tulang Anda. Di dalam matriks tersebut terdapat sel-sel tulang yang hidup dan berfungsi membentuk serta menjaga keutuhan matriks tulang. Sel-sel ini dapat memperbaiki dan memulihkan tulang Anda pada kondisi tertentu.
Sebagai contoh, saat Anda mengalami patah tulang, maka proses pemulihan akan terjadi setelahnya. Selama kondisi Anda masih belum tergolong parah, sel tulang yang terdapat pada matriks akan membantu proses pemulihan ini.
Terkadang, tulang yang patah dapat menyebabkan terkikisnya tulang, hingga terdapat rongga yang cukup besar pada tulang. Pada kasus seperti ini, tulang Anda mungkin tidak akan sembuh sepenuhnya tanpa melakukan cangkok tulang.
Siapa saja yang membutuhkan prosedur ini?
Adapun tujuan tersebut umumnya dibutuhkan pada beberapa orang dengan kondisi medis tertentu, seperti di bawah ini.
- Patah tulang (fraktur) yang mengalami pengeroposan dan tidak akan sembuh tanpa cangkok.
- Fraktur yang tidak sembuh dengan metode pengobatan patah tulang lain.
- Penyakit tulang, seperti osteonecrosis atau kanker tulang.
- Cedera atau trauma yang menyebabkan hilangnya tulang.
- Masalah pada sendi.
- Menjalani spinal fusion, yaitu operasi tulang belakang dengan menggabungkan tulang di area. tulang belakang Anda, akibat kondisi tulang belakang yang tidak stabil.
- Menjalani operasi pemasangan implan, seperti total hip replacement atau total knee replacement.
Dengan melakukan transplantasi atau cangkok tulang, masalah kesehatan tulang yang rusak atau patah bisa teratasi. Umumnya, dokter akan melakukan prosedur ini pada pinggul, lutut, atau tulang belakang.
Namun, tak menutup kemungkinan dokter akan melakukan prosedur ini pada bagian lain dari tubuh Anda. Hal yang terpenting, diskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan prosedur kesehatan ini.
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum cangkok tulang
Sebelum memulai menjalani prosedur cangkok tulang, ada baiknya untuk bertanya terlebih dahulu kepada tim medis mengenai apa saja yang perlu Anda persiapkan.
Anda mungkin harus berhenti mengonsumsi beberapa jenis obat sebelum menjalani prosedur ini, contohnya obat pengencer darah dan aspirin. Apabila Anda seorang perokok, dokter mungkin akan menyarankan untuk berhenti.
Secara umum, berikut adalah beberapa persiapan sebelum menjalani bone graft:
- Memberitahu dokter tentang obat-obatan, termasuk herbal, suplemen, dan obat tanpa resep, yang Anda konsumsi.
- Dokter akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi beberapa obat untuk sementara, seperti obat pengencer darah (warfarin, rivaroxaban, atau dabigatran) atau aspirin, yang bisa menimbulkan pendarahan selama operasi.
- Berhenti merokok.
- Berpuasa atau tidak makan dan minum sejak malam sebelum prosedur operasi.
- Anda mungkin perlu menjalani beberapa tes pemeriksaan, seperti sinar-X, CT scan, atau MRI.
Selain itu, ada beberapa hal yang mungkin penting juga untuk Anda perhatikan:
- Jangan pergi ke rumah sakit sendirian. Mintalah anggota keluarga atau teman dekat mengantar dan menjemput selama proses tersebut ke rumah sakit.
- Lakukan perubahan sedikit pada kondisi rumah Anda sehingga lebih ‘ramah’ terhadap proses pemulihan.
- Tidak mengonsumsi makanan atau minuman setelah tengah malam sebelum operasi cangkok.
- Ikuti setiap instruksi dari tim medis yang menangani kondisi Anda.
Prosedur pelaksanaan cangkok tulang
Sebenarnya, rincian dari prosedur pelaksaan cangkok tulang bisa sangat berbeda-beda untuk masing-masing individu. Oleh sebab itu, penting untuk Anda bertanya kepada tim medis mengenai rincian prosedur dari operasi.
Dokter bedah tulang akan melaksanakan prosedur ini bersama dengan anggota tim medis profesional lainnya. Berikut adalah beberapa langkah yang sudah tentu menjadi bagian dari prosedur:
- Anda akan menerima anestesi untuk memastikan bahwa selama prosedur tidak akan merasakan sakit.
- Anggota tim medis akan memerhatikan dan memonitor kondisi Anda, misalnya memeriksa detak jantung dan tekanan darah selama prosedur operasi berlangsung.
- Setelah membersihkan area, dokter bedah akan membuat sayatan pada kulit dan otot yang terdapat di sekitar tulang yang akan menerima cangkok.
- Pada kasus tertentu, dokter bedah juga akan membuat sayatan berbeda untuk meletakkan transplantasi pada tulang.
- Dokter bedah akan memposisikan hasil cangkok pada dua tulang yang harus tumbuh bersama.
- Lapisan kulit dan otot yang ada sekitar tulang akan dijahit kembali.
Risiko menjalani cangkok tulang
Menurut John Hopkins Medicine, secara umum, prosedur ini cukup aman, tetapi bukan berarti tidak memiliki risiko tertentu. Ada beberapa risiko yang perlu menjadi perhatian Anda seperti di bawah ini.
- Infeksi
- Perdarahan
- Penggumpalan darah
- Kerusakan saraf
- Komplikasi dari anestesi
- Infeksi dari donor tulang
Risiko yang mungkin terjadi ini sangat tergantung dengan prosedur yang Anda jalani. Beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut adalah penggunaan jaringan donor dari orang lain, kondisi medis lain yang Anda alami, atau usia.
Sebagai contoh, prosedur operasi ini mungkin tidak sepenuhnya memberikan dampak terhadap masalah kesehatan tulang apabila Anda merokok atau mengidap diabetes. Selain itu, tulang Anda mungkin tak dapat sepenuhnya dan kembali ke kondisi semula meski sudah menjalani prosedur ini.
Oleh sebab itu, selalu bicarakan terlebih dahulu kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh untuk menghindari kemungkinan risiko setelah menjalani prosedur ini.
Setelah menjalani prosedur cangkok tulang
Lebih baik, bicarakan dengan dokter mengenai hasil yang mungkin Anda dapatkan setelah menjalani prosedur operasi ini. Anda mungkin akan merasakan sakit setelah menjalani prosedur, tetapi dokter mungkin akan memberikan obat pereda rasa sakit.
Biasanya, setelah menjalani prosedur ini, Anda masih harus menjalani pemeriksaan menggunakan sinar X-ray untuk memastikan bahwa prosedur ini berhasil.
Bergantung pada kondisi kesehatan secara menyeluruh, Anda mungkin saja pulang ke rumah tepat setelah menjalani prosedur cangkok tulang.
Namun, sebelum itu, tim medis akan memberi tahu instruksi secara merinci bagaimana Anda boleh bergerak sehari-hari selama proses pemulihan berlangsung. Umumnya, Anda tidak boleh langsung melakukan gerakan-gerakan menggunakan bagian tubuh yang baru mendapatkan cangkok.
Oleh sebab itu, Anda mungkin harus menggunakan gips atau alat bantu terlebih dahulu hingga proses pemulihan usai. Anda juga harus menjaga berat badan selama masa tersebut. Oleh sebab itu, lebih baik konsultasikan dengan ahli terapi fisik untuk mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas otot.
Tim medis mungkin menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat pengencer darah untuk mencegah penggumpalan darah setelah operasi. Selain itu, tim medis juga akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D untuk meningkatkan kekuatan tulang selama proses pemulihan ini.
Jika Anda seorang perokok, lebih baik berhenti merokok karena kebiasaan ini dapat menghambat proses penyembuhan. Selain itu, selalu laporkan segala keluhan yang mungkin muncul setelah menjalani prosedur ini.
Contohnya, apabila luka operasi Anda menimbulkan gejala kemerahan, pembengkakan, atau muncul rasa sakit, mati rasa, dan berbagai gejala sejenis lainnya.
[embed-health-tool-bmi]