Kanker serviks, yang menyerang serviks atau leher rahim wanita, merupakan salah satu jenis kanker yang cukup umum. Mengetahui penyebab dan faktor risiko kanker serviks penting untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Apa penyebab kanker serviks?
Serviks alias leher rahim merupakan bagian terendah dari rahim (uterus) wanita, sehingga bisa dikatakan sebagai penghubung antara rahim dengan vagina.
Pertumbuhan kanker serviks dimulai dari adanya sel-sel tidak normal (abnormal) di dalam serviks. Sel-sel tersebut kemudian tumbuh dan berkembang dengan cepat serta tidak terkendali.
Akibatnya, sel-sel abnormal akan berkembang dan membentuk suatu tumor pada serviks. Tumor inilah yang nantinya dapat berkembang dan menjadi penyebab kanker leher rahim.
Bukan di dalam serviks saja, tumor yang berpotensi menjadi penyebab kanker juga dapat tumbuh sampai ke jaringan leher rahim yang lebih dalam, bahkan menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya (metastasis). Ambil contohnya seperti paru-paru, hati, kandung kemih, serta vagina.
Penyebab kanker serviks tidak bisa disepelekan. Pasalnya, kanker serviks menempati urutan ke-4 sebagai salah satu penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita, menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Oleh karenanya, Anda harus terus berhati-hati dengan segala kondisi yang berpotensi menjadi penyebab dari kanker ini.
Namun, yang kerap kali menjadi pertanyaan yakni mengenai penyebab kanker itu sendiri. Pada sebagian besar kasus, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (human papilloma virus).
Jenis virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks
Ada sekitar 100 jenis virus HPV, tapi hanya jenis tertentu yang bisa menjadi penyebab kanker serviks. Dua jenis virus HPV paling umum yang menjadi penyebab kanker serviks yakni HPV-16 dan HPV-18.
Singkatnya, bisa dikatakan bahwa HPV adalah sekelompok virus, dan bukan satu jenis virus saja. Virus HPV umumnya tersebar melalui hubungan seksual.
Ambil contoh, terjadi kontak langsung antara kulit kelamin, membran mukosa atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui seks oral.
Pada tahun 2012, WHO menyatakan terdapat lebih dari 270 ribu kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker. Sementara itu, jumlah kasus baru kanker serviks berjumlah hampir 445 ribu pada tahun 2012.
Semua wanita dari berbagai usia berisiko terkena kanker serviks. Namun, penyakit ini cenderung dialami wanita yang aktif secara seksual, termasuk wanita muda berusia 20-an yang sudah aktif berhubungan seksual.
Penting untuk dipahami terlebih dahulu. Terinfeksi virus HPV bukan berarti Anda akan langsung terkena kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk memerangi masuknya virus HPV.
Tidak semua infeksi virus HPV akan menjadi penyebab kanker ini. Kadang kala, ada juga virus HPV yang tidak menimbulkan gejala apa pun.
Anda mungkin menemukan adanya kutil kelamin, maupun kelainan abnormal lainnya pada kulit. Bahkan, virus HPV tidak hanya dapat menjadi penyebab dari kanker leher rahim.
Virus HPV juga dapat mengakibatkan berbagai penyakit kanker lainnya, baik pada pria maupun wanita. Mulai dari kanker pada vagina, kanker penis, kanker dubur, kanker tenggorokan, kanker lidah, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, jika Anda mulai merasakan berbagai gejala kanker serviks, misalnya keputihan yang tidak normal, tidak ada salahnya untuk memeriksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter, pasalnya semakin lama pengobatan terhadap kanker serviks dilakukan, stadium kanker serviks mungkin menjadi lebih parah.
Apa saja faktor risiko kanker serviks?
Di samping virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks, ada beberapa faktor risiko lainnya yang turut dapat memperbesar peluang seorang wanita mengalami kanker serviks.
Faktor risiko ini bisa dari berbagai hal. Baik karena lingkungan, maupun gaya hidup yang tidak sehat. Tanpa adanya salah satu atau beberapa faktor risiko kanker serviks, seorang wanita mungkin tidak mengalami penyakit ini.Berikut beragam faktor risiko kanker serviks.
1. Memiliki kebiasaan bergonta-ganti pasangan seks
Hobi bergonta-ganti pasangan saat melakukan hubungan seksual menempatkan Anda pada risiko tinggi untuk terinfeksi virus HPV yang berujung menjadi penyebab kanker serviks.
Semakin banyak jumlah orang yang pernah melakukan hubungan seksual dengan Anda maupun pasangan Anda, akan semakin besar pula peluang Anda untuk terkena virus HPV.
Secara tidak langsung, hal inilah yang kemudian bisa menjadi penyebab munculnya kanker serviks atau leher rahim pada tubuh Anda.
2. Melakukan seks terlalu dini
Selain karena memiliki banyak pasangan dalam berhubungan seks, aktivitas seksual terlalu dini ternyata juga bisa memperbesar risiko Anda terserang virus HPV yang nantinya akan menjadi penyebab kanker serviks.
Mengapa hal ini bisa menjadi penyebab kanker serviks? Pasalnya, pada umur yang masih cukup dini, struktur organ reproduksi termasuk serviks lebih rentan terhadap infeksi HPV.
Anak akan jauh lebih mudah mengidap virus yang bisa menjadi penyebab kanker serviks ini jika anak remaja tidak mendapatkan vaksinasi HPV.
3. Merokok
Rokok bukan hanya menyebabkan orang yang mengisapnya terpapar bahan kimia penyebab kanker paru-paru maupun kanker lainnya, termasuk serviks.
Namun, orang-orang yang berada di sekitar perokok aktif juga memiliki risiko yang sama untuk terpapar zat berbahaya tersebut.
Masalahnya, zat ini berpotensi menjadi penyebab Anda mengalami kanker leher rahim.
Zat berbahaya yang ada di dalam rokok akan diserap ke dalam paru-paru lalu dibawa ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Tak heran jika kebiasaan ini meningkatkan risiko wanita mengalami kanker serviks.
Hal ini dikarenakan zat berbahaya yang ada di dalam rokok menjadi penyebab rusaknya DNA pada sel serviks, yang kemudian berpotensi mengembangkan penyebab dari kanker leher rahim.
Tidak berhenti sampai di situ, merokok juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif guna memerangi infeksi virus HPV.
Oleh karena itu, jika memiliki kebiasaan ini, segeralah berhenti dan lakukan deteksi dini kanker serviks, misalnya pap smear atau tes IVA untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.
4. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
Tubuh setiap orang dilengkapi dengan sistem kekebalan atau sistem imun yang bertugas untuk memerangi berbagai virus, termasuk virus HPV.
Ketika sistem imun tubuh lemah, otomatis akan memudahkan virus HPV untuk masuk dan berkembang di dalam.
Biasanya, sistem imun tubuh yang lemah lebih rentan dialami oleh orang yang mengalami penyakit HIV/AIDS.
HIV merupakan kependekan dari human immunodeficiency virus, yang juga dapat menyebabkan terjadinya AIDS.
Wanita yang mengalami penyakit HIV/AIDS memiliki kekebalan tubuh yang lemah. Itu sebabnya, mereka bisa sangat rentan terinfeksi berbagai macam virus pernyakit, tak terkecuali virus HPV.
Bahkan pada wanita dengan HIV, waktu perkembangan virus HPV bisa cenderung lebih cepat.
5. Mengalami infeksi menular seksual lain
Jika sebelumnya Anda sudah terkena penyakit infeksi menular, risiko Anda bisa semakin tinggi untuk mengalami kanker serviks.
Meski bukan penyebab utama, mengalami penyakit menular seksual akan mudah terinfeksi virus HPV, yang memicu perkembangan sel-sel abnormal yang menyebabkan kanker leher rahim.
Salah satu contoh penyakit menular seksual misalnya klamidia, jenis bakteri yang dapat menimbulkan infeksi pada sistem reproduksi. Bakteri yang satu ini biasanya menular melalui kontak seksual.
Namun sayangnya, infeksi klamidia yang dialami oleh seorang wanita kadang tidak menimbulkan gejala yang mencolok.
Terkadang seorang wanita tidak tahu kalau dirinya tengah mengalami klamidia sampai dilakukan pemeriksaan.
Selain klamidia, masi ada penyakit menular seksual lainnya yang bisa menjadi penyebab kanker serviks, yakni gonore dan sifilis.
6. Menggunakan pil KB jangka panjang
Minum pil KB dalam jangka waktu lama, khususnya lebih dari 5 tahun, dapat menjadi salah satu penyebab Anda mengalami kanker serviks.
Risiko dari kondisi ini biasanya akan semakin meningkat seiring dengan semakin lamanya Anda menggunakan kontrasepsi oral atau pil KB.
Namun setelah tidak lagi menggunakan pil KB, risiko ini bisa menurun. Bahkan, kondisinya dapat kembali normal setela berhenti dari pil KB selama sekitar 10 tahun.
Sebagai solusi terbaiknya, coba konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan kontrasepsi oral. Apalagi jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko kanker serviks.
7. Memiliki riwayat keluarga pernah terkena kanker serviks
Tidak menutup kemungkinan, peluang Anda mengalami kanker serviks juga bisa menurun di dalam keluarga.
Contohnya, jika ibu atau saudara wanita Anda pernah mengalami kanker serviks, Anda akan lebih rentan mengalaminya daripada wanita lain yang tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga.
Kecenderungan mengalami kondisi ini disebabkan oleh kondisi bawaan. Alhasil, kondisi tersebut membuat seorang wanita kurang memiliki kemampuan untuk melawan infeksi virus HPV yang dapat menyeababkan kanker serviks.
8. Mempunyai kebiasaan makan yang tidak sehat
Tahukah Anda bahwa pola makan yang kurang sehat dapat menjadi penyebab terjadinya kanker serviks?
Ya, ada beberapa makanan yang memicu kondisi ini terjadi pada sebagian besar wanita. Pasalnya, kebiasaan makan yang kurang sehat dapat memicu seseorang untuk mengalami peningkatan berat badan.
Sementara itu, orang yang memiliki berat badan berlebih memang memiliki risiko yang lebih besar terhadap penyakit kanker leher rahim. Oleh sebab itu, hindari makanan-makanan yang berpotensi meningkatkan berat badan.
Sebagai contoh, junk food atau makanan cepat saji, makanan yang kaya akan lemak jenuh, daging merah, hingga alkohol.
Lebih baik konsumsi banyak makanan pencegah kanker serviks, lakukan gaya hidup sehat, dan vaksin HPV yang dapat membantu mencegah kanker leher rahim ini.
Temukan semua yang perlu Anda ketahui tentang HPV di link ini.
[embed-health-tool-bmi]