1. Keputihan berwarna kecokelatan

Salah satu ciri keputihan akibat kanker serviks adalah cairan vagina yang berwarna kecokelatan. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, keputihan akan dianggap normal bila tidak berwarna alias bening, atau setidaknya berwarna putih susu.
Namun, berbeda dengan yang normal, tanda keputihan akibat kanker leher rahim ini justru berwarna kecokelatan. Keputihan abnormal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan jaringan fibroid, maupun jaringan abnormal lainnya di dalam sistem reproduksi.
Dalam hal ini, jaringan abnormal tersebut tumbuh dan berkembang di dalam leher rahim, sehingga memicu produksi cairan vagina yang berwarna kecokelatan.
2. Keputihan keluar bersama darah

Seiring berjalannya waktu, keputihan berwarna kecokelatan bisa menjelma lebih parah hingga menghasilkan darah. Biasanya, akan muncul warna merah agak terang yang keluar bersama cairan vagina, tapi berbeda dengan darah menstruasi.
Pasalnya, darah yang keluar bersama keputihan ini biasanya muncul usai Anda mengalami menopause, maupun di antara periode menstruasi.
Keputihan yang disertai dengan darah akibat kanker serviks muncul karena adanya potongan jaringan yang disebut nekrotik di leher rahim.
Potongan tersebut kemudian keluar bersama cairan dari tumor yang sedang berkembang di dalam serviks.
3. Keputihan berbau tidak sedap

Selain memiliki tampilan yang tampak tidak normal, ciri keputihan akibat kanker serviks biasanya juga disertai dengan bau yang tidak sedap.
Bau yang Anda rasakan bukanlah bau khas keputihan pada umumnya, melainkan bau busuk yang cukup menyengat. Terjadinya kondisi ini bisa dikarenakan sel-sel di dalam serviks atau leher rahim tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Akibatnya, sel-sel tersebut mungkin tidak mampu bertahan hidup, hingga akhirnya mati dan menginfeksi tumor. Infeksi inilah yang kemudian menyebabkan bau busuk dan tidak sedap.
4. Jumlah keputihan meningkat

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang memiliki jumlah keputihan yang berbeda-beda. Keputihan abnormal sendiri ditentukan oleh beberapa hal, seperti siklus menstruasi, menyusui, kehamilan, hingga sedang mengalami rangsangan seksual.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar