Tes kesehatan ini dilakukan ketika dokter ingin memastikan sel kanker telah menyebar ke paru-paru atau tidak yang biasanya ditandai dengan berkumpulnya cairan di paru-paru (efusi pleura).
Tes pemindaian ini menggunakan glukosa radioaktif yang disuntikkan ke dalam tubuh. Area tubuh yang tinggi kadar gula tersebut, kemungkinan besar memiliki sel-sel abnormal. PET scan digunakan untuk melihat penyebaran kanker ovarium.
3. Laparoskopi dan kolonoskopi
Cara mendeteksi kanker dan menegakkan diagnosis kanker ovarium yang mungkin dipilih adalah laparoskopi. Laparoskopi dapat membantu dokter melihat seberapa jauh penyebaran kanker dan membantu dokter menetapkan stadium kanker ovarium yang dimiliki pasien. Bahkan, membantu menemukan komplikasi kanker ovarium yang telah menyerang pasien.
Selain laparoskopi, sel kanker ovarium yang dicurigai telah mencapai usus besar akan dipastikan dengan kolonoskopi. Ketika terlihat adanya sel-sel abnormal di sekitar usus besar atau anus, dokter mungkin akan memutuskan untuk biopsi.
4. Biopsi
Biopsi merupakan tes untuk menegakkan diagnosis kanker ovarium yang cukup akurat. Pasalnya, dokter akan mengambil jaringan yang abnormal dan akan menjadikannya sebagai sampel. Sampel tersebut dibawa ke laboratorium dan dilihat melalui mikroskop.
5. Tes darah
Selain biopsi, tes kesehatan yang biasanya direkomendasikan untuk membantu memantapkan diagnosis kanker ovarium, yaitu tes darah CA-125. Ini dikarenakan kadar CA-125 pada wanita yang mengalami kanker indung telur jenis tumor epitel cenderung tinggi.
Kemudian, lewat cara mendeteksi kanker ovarium ini juga, dokter dapat melihat level human chorionic gonadotropin (HCG), alpha-fetoprotein (AFP), dan lactate dehydrogenase (LDH). Kadar hormon dalam darah yang rendah juga bisa menjadi penanda adanya tumor sel germinal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar