Saat ini ada dua tes yang dijadikan andalan untuk deteksi dini dan menegakkan diagnosis kanker ovarium, yaitu:
Tes darah CA-125
CA-125 adalah protein yang diproduksi oleh lebih dari 90% kanker ovarium jenis tumor epitel. Kanker ovarium jenis ini menandakan terjadinya penyakit kanker pada sel-sel yang melapisi permukaan luar ovarium. Ini merupakan jenis kanker ovarium yang paling umum menyerang wanita.
Akan tetapi, kadar CA-125 yang tinggi tidak selalu disebabkan oleh penyakit kanker ovarium saja. Beberapa penyakit lain juga bisa meningkatkan kadar protein ini dalam darah, seperti penyakit radang panggul atau endometriosis.
Pada beberapa kasus juga ditemukan bahwa pasien kanker ovarium terdeteksi memiliki kadar CA-125 yang tidak tinggi. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes deteksi kanker ovarium dini ini lagi untuk memastikan hasilnya atau mempertimbangkan tes kanker ovarium lanjutan.
Ultrasonografi transvaginal
Jika dokter masih perlu tes lanjutan untuk menegakkan diagnosis kanker ovarium, ultrasonografi transvaginal biasanya dijadikan pilihan. Tes ini sering disingkat dengan sebutan tes TUVS. Seseorang yang berisiko tinggi mengalami kanker ovarium, mungkin direkomendasikan untuk melakukan tes skrining secara rutin.
Berdasarkan penelitian, tes TUVS cukup menjanjikan karena bisa membantu diagnosis kanker di tahap awal (stadium satu).
Tes pemindaian ini dapat memberikan gambaran kondisi ovarium dan melihat adanya kemungkinan sel abnormal dan tumor pada ovarium. Tes ini juga membantu dokter untuk membedakan kista ovarium dengan kista kanker ovarium.
Biopsi
Untuk cara yang lebih akurat, prosedur biopsi mungkin dijalankan. Cara mendeteksi kanker ovarium ini dijalankan dengan mengambil sampel tumor di ovarium lewat pembedahan. Kemudian, sampel ini akan dibawa ke laboratorium dan dilihat melalui mikroskop.
Bagaimana jika hasil tes deteksi dini kanker ovarium positif?

Jika salah satu tes deteksi kanker ovarium menunjukkan hasil positif, Anda akan dirujuk ke onkologi ginekologi. Tipe onkologi ini menangani kanker yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita, seperti kanker vagina, kanker serviks, kanker endometrium, dan kanker ovarium.
Setelah itu akan dilakukan tes untuk menegakkan diagnosis, sehingga dokter dapat menentukan stadium kanker ovarium mana yang dimiliki pasien. Kemudian, dokter akan merekomendasikan pengobatan kanker ovarium yang sesuai.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar