Radioterapi untuk kanker otak umumnya menggunakan radiasi dari mesin eksternal. Prosedur ini dapat berlangsung dalam beberapa hari atau hingga enam minggu lamanya. Namun, radiasi secara internal, seperti brakiterapi juga bisa dilakukan.
3. Kemoterapi
Selain radioterapi, cara lainnya yang biasa dilakukan dalam penyembuhan kanker otak adalah kemoterapi. Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
Pengobatan ini bisa dilakukan tersendiri, terutama bagi yang tidak bisa menjalani operasi atau memiliki tumor yang sudah parah. Namun, kemoterapi juga bisa dikombinasikan dengan pengobatan lain, seperti setelah operasi atau bersamaan dengan radioterapi.
Pada kondisi ini, kemoterapi biasanya digunakan untuk membunuh sisa sel kanker yang tidak terangkat saat operasi atau sel kanker yang kembali lagi setelah prosedur pengobatan lain dilakukan.
Untuk mengobati penyakit kanker otak, Obat-obatan kemoterapi yang biasanya diberikan, yaitu carboplatin, cisplatin, carmustine, temozolomide, dan lainnya. Obat-obatan ini umumnya diberikan dalam bentuk kombinasi. Adapun pemberiannya bisa secara intravena atau langsung ke dalam cairan serebrospinal, baik melalui injeksi atau secara oral.
Selain itu, dalam beberapa kasus, implan yang mengandung obat kemoterapi pun bisa dimasukkan ke dalam otak selama operasi dijalankan, setelah tumor diangkat.
4. Obat-obatan tertentu
Selain tiga pengobatan utama di atas, obat-obatan tertentu juga umumnya diberikan bagi yang memiliki sakit kanker otak. Obat-obatan ini biasanya diberikan untuk mengontrol gejala atau efek samping pengobatan yang mungkin timbul. Obat-obatan yang biasa diberikan untuk membantu mengatasi penyakit kanker otak, yaitu:
- Kortikosteroid. Obat ini umumnya diberikan untuk mengurangi pembengkakan di sekitar tumor otak. Jenis obat ini juga dapat meredakan sakit kepala dan gejala kanker otak lainnya.
- Antikonvulsan. Obat ini diberikan untuk mengatasi atau menurunkan kemungkinan kejang pada penderita kanker otak.
5. Terapi target
Terapi target menggunakan obat-obatan yang secara spesifik menargetkan kelainan tertentu, yang menyebabkan tumor atau membantu sel tumor tumbuh. Pengobatan ini biasanya diberikan bila sel kanker kembali tumbuh setelah menjalani perawatan kanker otak lainnya.
Salah satu obat terapi target yang biasanya diberikan, yaitu Bevacizumab, yang merupakan antibodi monoklonal atau protein sistem kekebalan tubuh versi buatan manusia. Obat ini biasanya diberikan bagi penderita tumor otak ganas glioblastoma, terutama bila sel kanker kembali setelah menjalani pengobatan utama.
Selain berbagai pengobatan di atas, jenis perawatan lainnya mungkin saja diberikan oleh dokter, tergantung kondisi masing-masing pasien. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis pengobatan yang tepat.
Pemulihan setelah menjalani pengobatan kanker otak
Setelah menjalani berbagai pengobatan untuk kanker otak, Anda mungkin akan merasakan berbagai efek samping yang mungkin berpengaruh pada kerja otak Anda. Selain kejang, efek samping yang mungkin muncul bisa berupa kesulitan dalam bicara dan berjalan.
Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menghubungi fisioterapi atau ahli terapis lainnya. Fisioterapi dapat membantu Anda mengembalikan fungsi gerak tubuh. Adapun terapis lainnya, seperti terapi wicara, dapat membantu Anda mengatasi masalah bicara setelah operasi dijalankan.
Anda pun bisa meminta bantuan ahli terapis lainnya untuk dapat kembali ke aktivitas normal Anda. Anda juga bisa mencoba obat alami untuk kanker otak lainnya, seperti obat herbal atau akupunktur, untuk mengurangi gejala atau efek samping pengobatan yang mungkin timbul.
Namun, selalu konsultasi dengan dokter mengenai pilihan pengobatan tersebut, sehingga sesuai dengan kondisi Anda.