Jika merasakan telinga berdenging sebelah kanan atau kiri, ada kemungkinan juga Anda mengalami neuroma akustik. Bahkan jika telah melakukan tes pendengaran dan hasilnya normal, tidak menutup kemungkinan dengingan tersebut disebabkan oleh neuroma akustik.
Demi memastikan dimana letak denging pada telinga, dokter dapat melakukan tes Magnetic Resonance Imaging (MRI). Tes ini biasanya dilakukan pada saraf-saraf pendengaran dan keseimbangan, dengan cara menyuntikkan bahan kontras bernama gadolinium.
Dengan pemberian bahan kontras, tes MRI bisa 100 persen efektif untuk mendiagnosis tumor akustik yang terkecil sekali pun. Sebaliknya, tanpa suntikan bahan kontras maka akan cukup sulit untuk mendeteksi tumor bahkan untuk ukuran yang sangat kecil.
Meski begitu, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter apakah Anda perlu melakukan tes ini atau tidak. Pasalnya beberapa orang tidak dapat melakukan MRI karena mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Jika hal tersebut yang Anda alami, jangan berkecil hati. Sebab, CT-scan bisa menjadi alternatif pemeriksaan lain untuk mencari tahu arti telinga berdenging. Memang, pemeriksaan dengan CT-scan mungkin tidak seakurat MRI.
Akan tetapi, alat ini dapat mendiagnosis sebagian besar tumor akustik. Bahkan setidaknya, akan membantu mengetahui dengan pasti apa arti telinga berdenging yang Anda alami.
Apa saja faktor risiko telinga berdenging?

Selain akibat timbulnya masalah pada saluran telinga, munculnya tinnitus ini dapat dipicu oleh beragam faktor, seperti:
- Faktor penuaan yang menyebabkan kerusakan koklea dan bagian dalam telinga lainnya, seperti gendang telinga. Kadang bisa memicu telinga yang berdenging di sebelah kanan atau kiri. Posis bisa berbeda-beda pada setiap orang.
- Penyumbatan saluran pendengaran akibat adanya tumor pada telinga dalam bisa menyebabkan telinga berdengung di salah satu sisi atau keduanya.
- Otosklerosis, penyakit yang menyebabkan tulang rawan pada bagian tengah telinga menjadi kaku.
- Adanya trauma atau luka pada kepala terutama pada bagian leher dan rahang.
- Konsumsi obat tertentu khususnya aspirin serta jenis obat antibiotik, ibuprofen, dan diuretik yang memberikan efek ototoxic terhadap telinga dalam.
- Adanya riwayat penyakit yang mempengaruhi kemampuan pendengaran seperti penyakit kardiovaskuler, alergi, anemia, diabetes dan gangguan kelenjar tiroid.
Di samping faktor risiko diatas, kondisi dapat menjadi lebih parah jika penderita mengonsumsi alkohol, kafein, serta merokok berlebihan.
Bagaimana cara mencegah dan mengatasi tinnitus?

Kondisi tinnitus di telinga sebelah kanan atau kiri sebetulnya bisa diatasi. Caranya dengan mencari tahu faktor penyebab dan risiko dari kondisi ini.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami trauma pada bagian kepala sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis. Tujuannya agar gejala tinnitus dapat segera terdeteksi sedini mungkin. Di samping itu, mengobati infeksi pada telinga dengan menghindari obat yang memiliki efek samping ototoksik juga bisa membantu meringankan gejala.
Ototoksik adalah sifat obat yang dapat mengganggu fungsi telinga. Sementara pencegahnnya, bisa dilakukan dengan meminimalisir paparan suara bising terhadap telinga. Ini merupakan salah satu upaya terbaik untuk mencegah tinnitus. Pasalnya, sebagian besar gejala tinnitus yang terjadi akibat kebisingan akan sangat sulit untuk disembuhkan.
Namun sebenarnya, sebagian besar orang dengan tinnitus mudah beradaptasi sehingga tetap dapat beraktivitas seperti biasa. Kuncinya, yakni dengan mengabaikan suara dengingan tinnitus tersebut. Lambat laun, gejala tinnitus yang dialami akan berkurang dan terasa lebih ringan dengan sendirinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar