Adapun pengobatan neuroma akustik diantaranya pengawasan dokter (bila tanpa gejala), operasi, atau radioterapi.
4. Craniopharyngioma
Craniopharyngioma atau kraniofaringioma adalah jenis tumor otak yang terjadi di area otak yang berdekatan dengan mata atau sekitar bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pitutari. Jenis tumor ini bisa terjadi pada anak-anak dan lansia serta bersifat jinak (non-kanker).
Adapun gejala yang ditimbulkan dari tumor craniopharyngioma adalah gangguan penglihatan, sakit kepala, perubahan hormon pada orang dewasa, atau gangguan pertumbuhan pada anak. Sementara pengobatan penyakit ini diantaranya operasi, radioterapi, atau terapi pengganti hormon.
5. Tumor kelenjar pineal
Jenis tumor otak ini bermula di kelenjar pineal atau jaringan di sekitarnya. Kelenjar pineal berada di tengah otak, tepat di belakang batang otak, serta berfungsi memproduksi hormon melatonin yang mengontrol tidur. Tingkat keganasan tumor kelenjar pineal bisa bervariasi, dari rendah hingga ke tinggi, dan umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.
Sementara gejala utama dari tumor kelenjar pineal, yaitu kelelahan, sakit kepala, lemas, kesulitan mengingat, mual dan muntah, serta berpotensi menyebabkan hidrosefalus.
6. Tumor otak glioma

Glioma merupakan tipe tumor otak ganas yang paling sering terjadi pada orang dewasa. American Association of Neurological menyebut, sekitar 78 persen dari total kasus tumor otak ganas tergolong sebagai glioma.
Tumor otak glioma dimulai di sel-sel glial. Tipe ini terbagi lagi ke dalam beberapa subtipe berdasarkan jenis sel glial yang terkena. Beberapa subtipe tumor otak glioma, yaitu:
Astrositoma
Tumor astrositoma terjadi di sel glial yang disebut astrosit. Jenis tumor ini memiliki tingkat keparahan yang bervariasi. Pada tingkat rendah (level I atau II), astrositoma paling sering ditemukan pada anak-anak, tetapi pada tingkat tinggi (level III atau IV) penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa. Adapun astrositoma pada level IV atau dengan keganasan paling tinggi dikenal juga dengan nama glioblastoma.
Oligodendroglioma
Tumor otak ini bermula di sel glial bernama oligodendrosit. Jenis ini biasanya terjadi pada otak besar sisi depan dan pinggir serta mengganggu pembentukan selaput myelin yang berfungsi dalam menghantarkan impuls pada sel saraf. Sebagian besar penyakit ini ditemukan pada usia dewasa, tetapi anak-anak juga dapat mengalaminya.
Ependymoma
Tumor ependymoma bermula di sel-sel glial bernama ependymal, yaitu sel yang melapisi bagian otak di mana cairan serebrospinal (CSF) diproduksi. Jenis tumor ini dapat terjadi di bagian otak tersebut atau di sumsum tulang belakang. Umumnya, ependymoma ditemukan pada anak-anak atau usia remaja, tetapi penyakit ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Adapun tumor ini dapat menyebabkan pembesaran kepala akibat cairan (hidrosefalus).
Glioma batang otak
Hampir sebagian besar kasus glioma batang otak terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Tumor ini menyerang bagian bawah otak dan dapat terjadi dengan tingkat keganasan rendah hingga tinggi.
Glioma saraf optik
Jenis tumor otak ini sebagian besar ditemukan pada bayi dan anak-anak, tetapi juga dapat dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan tumor di sekitar saraf yang menghubungkan mata dan otak. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kebutaan progresif.
Glioma campuran
Sebagaimana namanya, jenis glioma ini merupakan campuran dari beberapa jenis glioma dengan tingkat keganasan yang cenderung tinggi.
Penderita tumor otak jenis glioma umumnya merasakan berbagai gejala, seperti kejang, sakit kepala, perubahan perilaku, perubahan kemampuan kognitif, dan/atau mengalami kesulitan berjalan atau kelumpuhan. Adapun pengobatan untuk tumor otak glioma diantaranya operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
7. Limfoma sistem saraf pusat
Limfoma adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di sistem limfatik, yang tersebar di seluruh tubuh termasuk sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Kanker limfoma yang tumbuh di otak umumnya bermula di bagian depan otak atau disebut otak besar.
Jenis tumor ini biasanya terjadi pada lansia dan bersifat sangat ganas (agresif), sehingga cenderung sulit diobati. Adapun gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, seperti sakit kepala, penglihatan buram, kejang, perubahan perilaku, atau kesulitan berjalan dan keseimbangan.
8. Tumor otak metastasis
Selain berbagai jenis tumor otak primer, tumor otak juga bisa terjadi secara sekunder atau disebut metastasis. Jenis tumor ini umumnya berasal dari organ lain dari tubuh, seperti paru-paru, payudara, ginjal, usus besar, atau kulit.
Sebagian besar tumor otak ini terletak di otak besar, tetapi dapat pula menyerang atau meyebar ke otak kecil dan batang otak. Adapun gejala yang ditimbulkan diantaranya, sakit kepala, kejang, perubahan perilaku dan kognitif, sert penurunan koordinasi tubuh.