backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Karsinoma dan Sarkoma, Apa Perbedaan Kedua Jenis Kanker Ini?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Karsinoma dan Sarkoma, Apa Perbedaan Kedua Jenis Kanker Ini?

    Karsinoma dan sarkoma adalah jenis kanker yang dibedakan berdasarkan jaringan di mana kanker tersebut berasal. Tak hanya mengenai asal mula terbentuknya, karsinoma dan sarkoma juga memiliki perbedaan dalam faktor pemicu terbentuknya kanker hingga cara tumor ganas berkembang. Perbedaan ini sangat penting diketahui karena menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi kanker sesuai jenisnya.

    Perbedaan sarkoma dan karsinoma

    Jenis kanker yang umumnya dikenal dikategorikan berdasarkan bagian organ yang terdampak, seperti kanker paru, kanker payudara, atau kanker tulang.

    International Classification of Diseases for Oncology juga mengklasifikasikan kanker berdasarkan jaringan asal sel kanker terbentuk, beberapa jenisnya adalah karsinoma dan sarkoma.

    Karsinoma adalah jenis kanker yang lebih umum ditemukan dibandingkan sarkoma. Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah hal-hal yang membedakan karsinoma dan sarkoma.

    1. Jaringan asal kanker

    Beda karsinoma dan sarkoma

    Perbedaan mendasar dari karsinoma dan sarkoma adalah dari mana kedua kanker ini berasal. Hal ini selanjutnya memengaruhi bagian organ atau jaringan yang terdampak.

    Karsinoma adalah kanker atau tumor ganas yang berkembang dari sel-sel epitel, yaitu sel yang melindungi organ dalam dan bagian permukaan tubuh. Jenis kanker ini biasanya ditemukan pada paru-paru, payudara, dan usus.

    Sementara sarkoma adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel mesenkimal, yakni sel pembentuk jaringan penghubung seperti tulang, tulang rawan, saraf, otot, sendi, dan pembuluh darah.

    Hampir 90% kasus kanker di dunia disebabkan oleh karsinoma. Kanker ini dibedakan kembali ke dalam dua sub tipe utama yaitu:

    • adenokarsinoma yang menyerang kelenjar dan organ, serta
    • karsinoma sel skuamosa yang bermula dari jaringan epitel yang melapisi kulit.

    Sementara itu, sarkoma lebih jarang ditemukan, yakni hanya sekitar 1% dari seluruh kasus kanker. Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa, menurut studi Pediatric Clinics 14% kasus kanker sarkoma dialami oleh anak-anak.

    Terdapat lebih dari 50 subtipe kanker sarkoma. Beberapa jenis kanker sarkoma di antaranya adalah osteosarcoma (kanker tulang), kondrosarkoma (tulang rawan), dan leiomyosarcoma (otot polos).

    2. Perkembangan kanker

    Selain perbedaan asal-muasal, perkembangan karsinoma dan sarkoma memiliki karakter yang berbeda.

    Karsinoma cenderung terus membelah sambil menembus jaringan di dekatnya. Jadi, sangat mudah bagi karsinoma untuk merusak dan mengganggu fungsi sel.

    Karakter perkembangan karsinoma ibarat rumput liar yang tumbuh tak terkendali di tengah-tengah tanaman sehingga mengganggu kesuburannya. Secara mikroskopis pertumbuhan karsinoma terlihat membentuk pola menjari. 

    Berbeda dengan karsinoma, sarkoma bukan tumbuh menyerang sel-sel di sekitarnya secara langsung, melainkan mendorong dan menekan struktur pembuluh darah atau jaringan saraf di dekatnya. 

    Hal ini bisa menghambat fungsi pembuluh darah dan saraf sampai akhirnya kehilangan fungsinya. Pola pertumbuhan karsinoma dalam pengamatan mikroskopis berbentuk mirip bola. 

    Sarkoma berkembang lebih agresif dalam tahap perkembangan tumor awal dibandingkan dengan karsinoma.

    3. Penyebaran kanker (metastasis)

    Penyebaran kanker sarkoma karsinoma

    Perbedaan utama dari karsinoma dan sarkoma adalah cara bagaimana kedua kanker ini menyebar ke bagian tubuh lainnya.

    Pada umumnya, sarkoma menyebar ke jaringan lain melalui pembuluh darah. Lokasi awal penyebaran (metastasis) sarkoma umumnya adalah kanker pada paru-paru. Meski jarang, jenis kanker ini juga bisa menyebar lewat ke sistem limfatik yakni yang mengalirkan cairan limfa dan getah bening di dalam tubuh.

    Sementara itu, karsinoma cenderung menyebar ke jaringan-jaringan terdekatnya melalui cairan limfa, pembuluh darah, dan saluran pernapasan dalam kasus kanker paru. Awalnya, jenis kanker ini menyebar ke kelenjar getah bening (limfoma), lalu ke hati, tulang, atau bisa juga ke paru-paru. 

    4. Cara mendiagnosis kanker

    Karsinoma yang menyerang paru-paru, payudara, atau usus bisa dideteksi lebih awal melalui pemeriksaan skrining khusus. Dengan begitu, pengobatan bisa mulai dilakukan sebelum kanker berkembang dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. 

    Namun, belum ada metode skrining umum untuk mendeteksi sarkoma lebih awal sehingga umumnya sarkoma baru didiagnosis setelah mencapai stadium lanjut. 

    Terlepas dari perbedaan ini, diagnosis sarkoma tetap dilakukan melalui proses pemeriksaan kanker yang kurang lebih sama dengan karsinoma. Namun jika karsinoma cukup dikenali melalui sekuensi DNA, indetifikasi sarkoma memerlukan sekuensi DNA dan RNA.

    5. Tanda-tanda dan gejala 

    Gejala kanker tulang

    Perbedaan antara karsinoma dan sarkoma selanjutnya terdapat pada tanda atau gejala yang ditimbulkan oleh kedua jenis kanker ini.

    Gejala kanker yang disebabkan karsinoma umumnya berkaitan dengan gangguan fungsi pada organ atau sistem di mana jaringan yang terdampak.

    Karsinoma yang menyerang paru-paru misalnya, kanker ini akan menyebabkan gangguan pernapasan seperti sesak napas dan batuk berdarah. Saat menyerang payudara, karsinoma ditandai dengan munculnya benjolan pada payudara. Karsinoma yang terdapat pada pankreas mengganggu fungsi cairan dan kantung empedu sehingga mengakibatkan sakit kuning (jaundice).

    Namun, sarkoma umumnya menimbulkan rasa sakit yang kuat pada jaringan tempat kanker berkembang. Osteosarkoma menyebabkan gejala nyeri pada tulang yang disertai pembengkakan dan demam.

    Meski begitu, sarkoma yang terdapat di jaringan usus juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan serius selayaknya saat karsinoma menyerang usus. 

    6. Penyebab atau faktor risiko

    Faktor pemicu utama dari karsinoma berkaitan dengan gaya hidup tak sehat (merokok, obesitas, dan tidak aktif bergerak), genetik, infeksi virus, dan paparan radiasi atau zat kimia berbahaya di lingkungan.

    Sementara itu, faktor risiko sarkoma lebih sulit untuk diidentifikasi. Sarkoma tidak selalu ditemukan pada perokok berat, pasien obesitas, atau orang yang jarang berolahraga. 

    Penyebab sebagian jenis sarkoma justru berkaitan dengan proses tumbuh-kembang tubuh. Osteosarkoma, misalnya, banyak dialami anak usia 10-20 tahun yang masih mengalami proses pertumbuhan. 

    Meski begitu, beberapa faktor seperti paparan radiasi dan zat kimia (arsenik atau vinil klorida) bisa memicu kemunculan jenis kanker ini.

    Terlepas dari perbedaan keduanya, sulit dikatakan bahwa salah satu dari karsinoma dan sarkoma merupakan jenis kanker yang lebih ganas. 

    Tingkat keparahan penyakit dan harapan hidup dari karsinoma dan sarkoma sangat tergantung dengan stadium dan tipe kanker dari keduanya, kondisi pasien, serta kapan pengobatan mulai dilakukan. Akan tetapi, umumnya sarkoma memang lebih sulit ditangani dan pilihan pengobatan yang tersedia untuk kanker ini juga lebih sedikit. 

    Untuk mendeteksi jenis kanker apa yang Anda alami, segera lakukanlah pemeriksaan kanker secara lengkap ke dokter spesialis kanker (onkolog).

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan