backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Operasi Kanker Kelenjar Getah Bening

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Operasi Kanker Kelenjar Getah Bening

    Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan pada sel-sel limfosit. Berbagai metode pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi dapat membantu mengendalikan penyakit ini. Selain dengan cara-cara tersebut, operasi juga merupakan salah satu cara untuk mengobati kanker kelenjar getah bening.

    Apa itu operasi kanker kelenjar getah bening?

    Operasi kanker kelenjar getah bening adalah prosedur medis yang diperuntukkan bagi pasien penderita limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Limfoma sendiri merupakan salah satu jenis kanker darah yang terjadi di sel darah putih bernama limfosit.

    Limfosit berperan sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melindungi Anda dari berbagai infeksi atau penyakit. Nah, ketika seseorang terkena limfoma, sel-sel limfosit di dalam tubuhnya berkembang secara tidak terkendali dan menumpuk di kelenjar getah bening. Kondisi inilah yang menyebabkan kanker.

    Limfoma tergolong sebagai jenis kanker yang sangat langka. Namun, pada kasus kanker darah, jenis kanker getah bening adalah yang paling sering ditemukan.

    Menurut laman American Society of Hematology, sekitar setengah dari kasus kanker darah yang terjadi setiap tahunnya merupakan limfoma. Penyakit ini paling banyak ditemukan pada pasien berusia lanjut, yaitu di atas 55 tahun dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki.

    Peluang kesembuhan untuk penyakit ini bergantung pada tingkat keparahan kanker yang diderita.

    Salah satu pilihan penanganan medis yang dapat ditempuh untuk mengatasi kanker kelenjar getah bening adalah operasi. Namun, dalam banyak kasus, operasi biasanya dilakukan untuk mendiagnosis limfoma dan mengetahui tingkat keparahannya.

    Dengan kata lain, pelaksanaan operasi untuk mengobati kanker getah bening tergolong cukup jarang.

    Pengobatan limfoma yang paling utama biasanya adalah kemoterapi, radioterapi, dan transplantasi sumsum tulang.

    Kapan operasi ini perlu dilakukan?

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, operasi bukanlah jalan yang lazim ditempuh untuk menyembuhkan kanker getah bening. Secara umum, operasi ini dapat dilakukan dalam 3 kondisi seperti di bawah ini.

    1. Menentukan stadium kanker

    Dalam proses pemeriksaan, dokter perlu mengetahui stadium kanker kelenjar getah bening sehingga pengobatan yang tepat dapat dijalankan. Proses ini dinamakan dengan biopsi.

    Dengan mengambil sebagian atau seluruh kelenjar getah bening lewat operasi, dokter akan memeriksa sejauh apa tingkat keparahan kanker yang pasien derita.

    2. Mengobati organ tubuh yang terdampak kanker

    Biasanya, kanker kelenjar getah bening akan memengaruhi area perut pasien sehingga perlu dilakukan operasi untuk menanganinya.

    Operasi dijalankan untuk mengangkat tumor yang terdapat di perut. Setelah operasi ini, pasien masih perlu menjalani kemoterapi atau radioterapi selama masa pemulihan.

    3. Mengangkat limpa

    Pada jenis kanker kelenjar getah bening tertentu, seperti splenic marginal zone lymphoma, dokter perlu melakukan prosedur pengangkatan limpa agar sel-sel kanker dapat berkurang.

    Namun, prosedur ini berisiko tinggi karena setelah operasi, pasien tidak akan memiliki organ limpa. Pasalnya, limpa diperlukan tubuh untuk melawan infeksi dengan baik. Maka itu, diperlukan pengawasan lebih lanjut oleh dokter agar pasien memiliki risiko rendah terkena infeksi.

    Apa yang perlu dipersiapkan sebelum operasi kanker kelenjar getah bening?

    Sebelum dokter menentukan apakah pasien memerlukan operasi atau tidak, diperlukan pemeriksaan secara lebih mendalam.

    Pemeriksaan dapat meliputi:

    • pemeriksaan fisik,
    • tes darah,
    • CT scan,
    • PET scan,
    • MRI scan, dan
    • USG

    Setelah dipastikan Anda kandidat yang sesuai untuk menjalani operasi kanker kelenjar getah bening, dokter akan memberi tahu apa saja manfaat dan risiko dari prosedur ini, serta apa saja yang harus disiapkan.

    Tanyakan pada tim medis secara detail apa pun yang perlu Anda ketahui, mulai dari durasi operasi, efek samping dan komplikasi, hingga pengobatan pascaoperasi.

    Selain itu, berikut adalah beberapa hal umum yang harus Anda perhatikan sebelum menjalani operasi kanker.

    • Beri tahu dokter apa saja obat-obatan yang sedang dikonsumsi, mulai dari obat medis, vitamin, herbal, hingga suplemen.
    • Biasanya, dokter akan meminta Anda berhenti mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat anti-inflamasi dan obat pengencer darah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko perdarahan selama operasi.
    • Informasikan pula jika Anda pernah memiliki riwayat alergi terhadap obat anestesi atau bius.
    • Hindari rokok dan minuman beralkohol sebelum operasi.

    Bagaimana proses operasi kanker kelenjar getah bening?

    Sebelum operasi dimulai, dokter akan memberikan obat anestesi atau bius. Jenis obat bius yang diberikan tergantung pada seberapa besar operasi yang dilakukan.

    Apabila Anda menjalani operasi biopsi untuk penentuan stadium kanker, biasanya dokter akan memberikan obat bius lokal. Obat ini hanya bereaksi pada bagian tubuh yang akan dioperasi.

    Sementara itu, apabila jenis operasi yang dilakukan cukup besar, Anda akan menerima obat bius total. Obat ini akan membuat Anda tidak sadar selama operasi berlangsung.

    Setelah Anda tertidur, sebuah tabung akan dimasukkan ke dalam mulut untuk membantu pernapasan Anda. Detak jantung, pernapasan, serta tekanan darah akan diawasi secara seksama selama Anda tidak sadarkan diri.

    Selama operasi berlangsung

    Sebagai gambaran, berikut adalah langkah-langkah operasi yang akan Anda lalui, tergantung pada jenis operasinya.

    Biopsi

    Operasi biopsi untuk menentukan stadium kanker kelenjar getah bening terbagi menjadi berbagai jenis, namun yang paling sering dilakukan adalah biopsi eksisi dan insisi.

    Pada biopsi eksisi, dokter akan mengambil seluruh bagian kelenjar getah bening yang terdampak sel kanker. Operasi dilakukan dengan membersihkan area yang akan dibedah terlebih dahulu, kemudian dokter bedah akan mengangkat kelenjar getah bening Anda untuk diperiksa di laboratorium.

    Laparotomi eksplorasi

    Prosedur operasi ini diperuntukkan bagi pasien limfoma yang memiliki tumor atau sel kanker di perutnya. Obat bius yang digunakan adalah obat bius total.

    Setelah area perut dibersihkan, dokter akan membuat sayatan dan mengangkat tumor atau area organ yang terdampak kanker.

    Splenektomi

    Splenektomi adalah operasi pengangkatan limpa yang dapat ditujukan untuk pasien kanker kelenjar getah bening.

    Prosedur ini dilakukan dengan metode keyhole, di mana dokter hanya akan membuat sayatan kecil untuk mengangkat limpa. Dalam prosesnya, dokter akan memakai peralatan operasi khusus yang digunakan bersamaan dengan laparoskopi (tabung kecil dengan kamera dan senter).

    Sesudah operasi

    Durasi operasi kanker kelenjar getah bening akan tergantung pada apa metode operasi yang dilakukan. Biasanya, tubuh akan kembali pulih dalam 4-6 minggu.

    Setelah operasi selesai, beberapa tabung dan selang masih akan terpasang pada tubuh. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan sisa cairan dari tubuh pascaoperasi.

    Anda mungkin baru bisa bergerak seperti biasanya dalam waktu beberapa hari. Biasanya, suster atau tenaga kesehatan lain akan membantu Anda untuk kembali aktif bergerak secara bertahap. Hal ini penting karena aktif bergerak akan mencegah terjadinya penggumpalan darah setelah prosedur operasi.

    Anda juga akan mendapatkan instruksi mengenai apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi untuk mempercepat pemulihan.

    Apa saja risiko dan efek samping operasi kanker kelenjar getah bening?

    Seperti prosedur medis lainnya, operasi limfoma atau kanker getah bening juga menyimpan beberapa risiko dan efek samping.

    Segera periksakan diri ke rumah sakit jika terjadi gejala-gejala berikut setelah operasi:

    • Demam disertai menggigil
    • Perdarahan di area bekas operasi
    • Rasa sakit dan nyeri di area bekas operasi yang tidak reda dengan obat penghilang rasa sakit
    • Sesak napas
    • Sakit di kaki, tangan, perut, dan kepala
    • Kesulitan buang air kecil
    • Urine berwarna merah, keruh, atau berbau tidak sedap
    • Diare atau sembelit yang tidak kunjung membaik dalam 2 hari

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan