backup og meta

Kanker Tulang Belakang

Kanker Tulang Belakang

Kanker bisa menyerang bagian mana pun pada tubuh Anda, termasuk tulang belakang. Meskipun penyakit ini terbilang langka, penting untuk mengenali gejala hingga pengobatannya. 

Apa itu kanker tulang belakang?

Kanker tulang belakang adalah jenis penyakit kanker yang menyerang tulang belakang. Penyakit ini umumnya berawal dari pertumbuhan tumor pada bagian tulang belakang. 

Tumor tersebut bisa bersifat jinak, tetapi mungkin juga bisa berubah ganas dan menjadi kanker.

Tumor pada tulang belakang juga bisa berawal dari pertumbuhan sel abnormal pada area tubuh yang lain. Sel kanker ini lalu menyebar hingga ke tulang belakang (metastasis).

Penyebaran sel abnormal tersebut dapat berasal dari kanker prostat, kanker paru-paru, kanker tiroid, kanker ginjal, dan kanker payudara.

Sel abnormal penyebab kanker ini bisa muncul di bagian mana saja sepanjang tulang punggung Anda, di antaranya:

  • tulang rawan yang melindungi sendi tulang belakang, 
  • cakram tulang belakang yang melindungi ruang di antara tulang belakang, 
  • tulang yang membentuk tulang belakang, 
  • pembuluh darah, 
  • saraf tepi, dan
  • sumsum tulang belakang.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Menurut Cleveland Clinic, hampir 97% kasus tumor tulang belakang berasal dari sel abnormal yang bermetastasis. Sebaliknya, tumor yang dimulai dari sel tulang belakang jarang terjadi dan umumnya tidak bersifat ganas (bukan kanker).

Jenis kanker tulang belakang

Dikutip dari situs John Hopkins Medicine, berikut adalah beberapa jenis kanker yang bisa menyerang tulang belakang.

  • Osteosarcoma. Jenis kanker tulang yang menyerang tulang paha dan tulang kering.
  • Chondrosarcoma. Tumor yang muncul dari sel-sel tulang rawan di sekitar tulang. Meski jarang terjadi, terkadang tumor dapat berkembang menjadi kanker.
  • Multiple myeloma. Kanker yang menyerang sel plasma dalam darah serta dapat juga menyerang sumsum tulang dan lapisan luar tulang.
  • Limfoma. Jenis kanker yang memengaruhi sel-sel kekebalan tubuh (limfosit) yang bisa berkembang menjadi tumor tulang. Bermula dari tulang, penyakit ini kemudian bisa menyebar ke area tulang belakang.
  • Chordoma. Tumor tulang yang dapat berkembang pada sakrum, yakni bagian dasar tulang belakang. Tumor ini bersifat ganas sehingga bisa berubah menjadi kanker.
  • Ewing’s sarcoma. Kanker yang memengaruhi tulang dan jaringan lunak di sekitarnya. Kanker ini lebih sering menyerang anak-anak daripada orang dewasa.

Tanda dan gejala kanker tulang belakang

Nyeri leher dan punggung karena meningitis

Beberapa gejala yang umum dirasakan oleh pengidap kanker tulang belakang adalah sebagai berikut.

  • Nyeri pada lokasi pertumbuhan tumor.
  • Sakit punggung yang bisa menjalar ke bagian tubuh lain.
  • Nyeri pada punggung dan leher yang memburuk pada malam hari.
  • Kelemahan otot, terutama pada bagian lengan dan kaki.
  • Mati rasa dan kesemutan.
  • Kesulitan berjalan sehingga pasien lebih rentan terjatuh.
  • Kurang sensitif terhadap paparan suhu panas atau dingin.
  • Masalah pada fungsi usus dan kandung kemih.
  • Kelainan pada keselarasan tulang belakang, seperti skoliosis atau kifosis.
  • Kelumpuhan ringan atau berat yang menyerang berbagai area di seluruh tubuh.

Apabila Anda atau anggota keluarga Anda mengeluhkan tanda-tanda kanker tulang, segeralah periksa ke dokter bila gejala ini tidak sembuh melalui pengobatan biasa.

Setiap orang mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-berbeda. Pemeriksaan lebih dini akan meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.

Penyebab tumor tulang belakang

Kebanyakan kasus kanker ini berawal dari tumor. Namun, penyebab utama tumor pada tulang belakang belum diketahui secara pasti.

Oleh karena itu, Anda tetap harus waspada bila memiliki sejumlah gejala maupun faktor risiko yang meningkatkan peluang Anda untuk mengalami kanker.

Faktor risiko tumor tulang belakang

Berikut ini adalah faktor-faktor yang diketahui bisa meningkatkan risiko kanker tulang belakang.

  • Riwayat kanker. Jenis penyakit kanker ini lebih mungkin terjadi pada seseorang yang mengalami kanker lain, seperti kanker payudara, kanker paru, dan kanker prostat.
  • Kelainan genetik. Penyakit Von Hippel-Lindau dan neurofibromatosis adalah kelainan genetik yang berhubungan dengan perkembangan tumor sumsum tulang belakang.
  • Sistem kekebalan tubuh terganggu. Limfoma sumsum tulang belakang lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Paparan bahan kimia atau radiasi. Risiko kanker tulang belakang lebih tinggi pada orang yang terpapar radiasi atau bahan kimia yang bersifat karsinogenik.

Diagnosis kanker tulang belakang

pemeriksaan fisik untuk sakit punggung bagian bawah

Untuk menegakkan diagnosis penyakit ini, dokter tidak cukup melihat gejala kanker saja. Dokter juga perlu melihat apakah terdapat pertumbuhan sel abnormal pada tulang belakang. 

Itu sebabnya, dokter akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan seperti di bawah ini.

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan untuk mengonfirmasi apakah pasien pernah mengalami penyakit kanker sebelumnya atau tidak.
  • Tes pencitraan, seperti MRI, CT scan, rontgen, PET scan, dan bone scan untuk melihat lokasi tumor, ukuran tumor, dan penyebarannya.
  • Myelogram, yakni prosedur pemeriksaan tulang belakang dengan menggunakan sinar-X dan cairan kontras yang disuntikkan ke dalam jaringan sekitar tulang belakang.
  • Biopsi untuk memastikan tumor yang berkembang bersifat kanker atau tidak dengan memeriksa jaringan yang dicurigai sebagai kanker.

Pengobatan tumor tulang belakang

Dokter akan menentukan pengobatan kanker sesuai dengan tingkat keparahan penyakit. Beberapa jenis pengobatan yang dapat diberikan adalah seperti berikut.

  • Operasi pengangkatan tumor secara penuh atau sebagian yang umumnya menjadi pengobatan utama pada kanker stadium awal.
  • Kemoterapi, yakni pengobatan kanker dengan mengandalkan obat-obatan yang diminum atau disuntikkan ke tubuh untuk membunuh sel kanker.
  • Radioterapi, yaitu membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor menggunakan radiasi.

Perawatan rumahan untuk kanker tulang belakang

Perawatan rumahan perlu disesuaikan dengan pengobatan medis. Pasien yang menjalani operasi perlu beristirahat total, mengikuti diet yang dokter anjurkan, dan menjalani terapi fisik.

Selain pengobatan fisik, dokter juga akan merekomendasikan pasien untuk mengikuti konseling supaya kesehatan mentalnya tetap stabil. 

Menjaga kesehatan mental selama menjalani pengobatan kanker sangatlah penting dan berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan.

Perlu dipahami bahwa tidak ada cara yang sepenuhnya mampu mencegah pertumbuhan penyakit ini. Pasalnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti.

Meski begitu, menjaga kesehatan tulang, menerapkan gaya hidup sehat, dan menghindari paparan zat kimia di lingkungan kerja merupakan beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan.

Kesimpulan

  • Kanker tulang belakang adalah penyakit serius akibat pertumbuhan sel abnormal pada tulang belakang.
  • Gejala dari penyakit ini meliputi sakit pada punggung dan leher, kelainan tulang belakang, mati rasa, sulit berjalan, dan bahkan kelumpuhan.
  • Operasi pengangkatan tumor serta kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi merupakan pilihan utama untuk mengobati jenis kanker ini.
  • Untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini, penting untuk menjaga tulang tetap sehat, menerapkan gaya hidup sehat, dan menghindari paparan zat kimia berbahaya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Spine tumors & spinal cancer. (2008). Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Retrieved April 3, 2024, from https://www.mskcc.org/cancer-care/types/spine-tumors

Spinal tumors – Types, symptoms, diagnosis and treatment. (n.d.). American Association of Neurological Surgeons. Retrieved April 3, 2024, from https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Spinal-Tumors

Spinal cancer and spinal tumors. (2022). Johns Hopkins Medicine. Retrieved April 3, 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/spinal-cancer-and-spinal-tumors

Spinal tumors: Types, causes, symptoms & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved April 3, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17500-spinal-tumors

Vertebral tumor. (2020). Mayo Clinic. Retrieved April 3, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vertebral-tumor/symptoms-causes/syc-20350123

Laufer, I., & Bilsky, M. H. (2019). Advances in the treatment of metastatic spine tumors: the future is not what it used to be. Journal of neurosurgery. Spine, 30(3), 299–307. https://doi.org/10.3171/2018.11.SPINE18709

Ciftdemir, M., Kaya, M., Selcuk, E., & Yalniz, E. (2016). Tumors of the spine. World journal of orthopedics, 7(2), 109–116. https://doi.org/10.5312/wjo.v7.i2.109

Versi Terbaru

04/04/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

5 Tindakan Pencegahan untuk Menurunkan Risiko Kanker Tulang

4 Jenis Obat Herbal yang Berpotensi Meringankan Gejala Kanker Tulang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 04/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan