Timus yang berada di belakang tulang dada memiliki peranan penting bagi tubuh, salah satunya adalah menghasilkan sel darah putih yang disebut limfosit-T. Seperti bagian tubuh lainnya, timus juga berisiko mengalami berbagai gangguan, termasuk kanker.
Timus yang berada di belakang tulang dada memiliki peranan penting bagi tubuh, salah satunya adalah menghasilkan sel darah putih yang disebut limfosit-T. Seperti bagian tubuh lainnya, timus juga berisiko mengalami berbagai gangguan, termasuk kanker.
Kanker timus adalah jenis penyakit kanker yang menyerang kelenjar kecil bernama timus. Timus merupakan kelenjar yang berada di belakang tulang dada (sternum) yang disebut mediastinum.
Mediastinum sendiri merupakan ruang di antara paru-paru, jantung, kerongkongan, dan batang tenggorokan.
Timus awalnya memiliki ukuran sekitar 28 gram. Namun, organ ini akan mengecil seiring bertambahnya usia karena tergantikan oleh jaringan lemak.
Kelenjar ini dikelilingi oleh benjolan kecil yang disebut lobulus. Timus memiliki 3 lapisan utama, yakni medula (bagian dalam timus), korteks (lapisan yang mengelilingi medula), dan kapsul (lapisan tipis yang menutupi bagian luar timus).
Sementara itu, timus tersusun atas beberapa jenis sel seperti berikut. Setiap jenis sel bisa menimbulkan jenis kanker yang berbeda.
Melansir dari laman situs Cleveland Clinic, kanker timus dapat dibedakan menjadi dua jenis seperti berikut.
Jenis kanker timoma tumbuh secara perlahan dan umumnya tidak menyebar sampai ke luar jaringan timus.
Orang dengan penyakit autoimun, seperti miastenia gravis, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker timoma.
Tumor ini juga terbentuk pada sel epitel timus, tetapi tumbuh lebih cepat sehingga lebih mudah menyebar ke organ maupun jaringan di sekitarnya.
Dibandingkan dengan timoma, peluang kesembuhan karsinoma timus terbilang lebih rendah.
Timoma maupun karsinoma timus sering terjadi tanpa gejala. Jenis kanker ini terkadang baru ditemukan saat rontgen dada atau sudah berdampak ke organ di sekitarnya.
Berikut adalah berbagai gejala kanker yang mungkin dirasakan oleh pasien timoma dan karsinoma timus.
Pertumbuhan tumor juga bisa menekan pembuluh darah yang disebut vena cava sehingga pasokan darah ke jantung terhambat.
Seperti jenis kanker lainnya, penyebab kanker pada kelenjar mediastinum ini juga belum diketahui secara pasti.
Akan tetapi, penyakit ini lebih banyak terjadi pada individu dengan salah satu atau beberapa penyakit autoimun berikut.
Risiko penyakit ini juga dinilai lebih tinggi pada orang-orang berusia di atas 40 tahun.
Berikut ini adalah beberapa tes yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis kanker.
Melalui berbagai tes tersebut, dokter bisa menentukan stadium kanker. Stadium akan berpengaruh pada penentuan jenis pengobatan.
Pengobatan kanker yang diterima oleh setiap pasien bisa berbeda-beda. Selain mempertimbangkan stadium atau sejauh mana kanker menyebar, dokter juga perlu memperhatikan kesehatan pasien secara keseluruhan.
Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan untuk kanker timus.
Untuk mengangkat sel kanker timoma, dokter akan melakukan prosedur operasi yang disebut sternotomi median. Jika kelenjar pada ruang mediastinum ini harus diangkat sepenuhnya, dokter akan melakukan timektomi.
Sementara itu, jika sel kanker masih berada tahap awal, dokter mungkin cukup melakukan VATS. Ini adalah prosedur bedah kecil mengandalkan alat yang disebut torakoskopi.
Jika kanker sudah menyebar keluar dari mediastinum, dokter mungkin lebih menyarankan untuk kemoterapi.
Kemoterapi adalah perawatan kanker yang bertujuan membunuh sel kanker atau mengecilkan ukuran mengandalkan obat-obatan.
Beberapa obat kemoterapi untuk mengatasi jenis kanker ini adalah cisplatin, doksorubisin, dan siklofosfamid.
Tujuan pengobatan radioterapi sama dengan kemoterapi. Namun, pengobatan ini dilakukan dengan mengandalkan energi radiasi.
Radioterapi bisa dilakukan dengan cara eksternal maupun internal. Radioterapi internal dilakukan dengan menanamkan implan radioaktif di dekat tumbuhnya sel kanker.
Beberapa jenis hormon bisa merangsang sel kanker untuk menyebar lebih cepat. Dengan begitu, tujuan pengobatan kanker ini adalah mengatur kadar hormon tertentu dalam tubuh.
Seperti pengobatan lain, terapi hormon juga bisa menyebabkan efek samping. Dokter akan memilihkan pengobatan dengan efek samping paling kecil pada pasien.
Selain mengikuti pengobatan dari dokter, pasien kanker biasanya juga diminta menjalani perawatan rumahan.
Tujuan perawatan rumahan adalah meningkatkan keampuhan pengobatan, mencegah kekambuhan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Berikut ini adalah beberapa pola hidup sehat untuk pasien kanker yang kerap disarankan oleh dokter.
Proses pengobatan kanker memang tidak mudah. Namun, dengan kegigihan dan perawatan yang tepat, kualitas hidup pasien kanker akan tetap terjaga.
Selain pengobatan dari dokter, dukungan dari orang di sekitar akan memudahkan proses perawatan kanker. Oleh karena itu, jangan ragu untuk meminta dukungan mental dari orang-orang terdekat Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
What is thymus cancer? (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 04 March 2024 from https://www.cancer.org/cancer/thymus-cancer/about/what-is-thymus-cancer.html.
Thymus gland cancer. (n.d.). Cancer Research UK. Retrieved 04 March 2024 from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/thymus-gland-cancer.
Thymoma (Thymic carcinoma): Symptoms, causes & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 04 March 2024 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6196-thymoma-and-thymic-carcinoma.
Thymoma and thymic carcinoma treatment. (2023, January 11). National Cancer Institute. Retrieved 04 March 2024 from https://www.cancer.gov/types/thymoma/patient/thymoma-treatment-pdq.
Versi Terbaru
13/03/2024
Ditulis oleh Aprinda Puji
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri
Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari