Biopsi dikenal sebagai salah satu cara pemeriksaan ketika ditemukan adanya benjolan tidak wajar atau tidak normal pada tubuh. Prosedur ini merupakan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis dokter. Tindakan biopsi dapat dilakukan pada berbagai organ tubuh termasuk di kulit, seperti apa proses biopsi kulit?
Apa itu biopsi kulit?
Biopsi kulit adalah prosedur untuk mengangkat sebagian jaringan kulit dari tubuh sebagai sampel pemeriksaan laboratorium. Dokter biasanya merekomendasikan prosedur ini untuk mendiagnosis masalah kulit dan mengangkat jaringan abnormal.
Dikutip dari situs Mayo Clinic, pengangkatan kulit sebagai sampel dapat menggunakan beragam teknik. Pertama, dokter bisa menggunakan alat yang mirip pisau cukur untuk mengangkat sebagian kecil dari lapisan atas kulit yakni epidermis dan sebagian dermis. Cara ini Anda kenal dengan shave biopsy.
Kedua, dokter menggunakan alat melingkar untuk mengangkat inti kecil kulit, termasuk lapisan yang lebih dalam meliputi epidermis, dermis, dan lemak superfisial. Teknik ini Anda kenal juga dengan sebutan punch biopsy.
Terakhir, dokter bisa menggunakan pisau kecil (pisau bedah) untuk mengangkat seluruh benjolan atau area kulit yang tidak normal, termasik sebagian kulit normal/lapisan lemak di sekelilingnya. Prosedur ini Anda kenal dengan sebutan excisional biopsy.
Pemilihan teknik biopsi akan dokter sesuaikan dengan lokasi dan ukuran lesi, serta preferensi pasien.
Kapan saya harus melakukan biopsi kulit?
Dokter akan meminta Anda untuk menjalani prosedur medis ini ketika Anda mengalami tanda dan gejala seperti di bawah ini.
- Memiliki ruam pada kulit yang muncul terus-menerus.
- Terdapat area kulit bersisik yang kasar bila disentuh.
- Muncul luka terbuka tanpa sebab yang jelas dan sulit untuk sembuh.
- Ada tahi lalat abnomal dengan bentuk, warna, dan ukuran yang tidak beraturan.
Sementara berdasarkan fungsinya, biopsi kulit biasanya akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis beberapa penyakit seperti berikut ini.
Peringatan dan pencegahan biopsi kulit
Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami perdarahan berlebihan pada prosedur medis tertentu, alergi dengan kandungan obat tertentu, atau masalah kesehatan lainnya. Anda juga perlu memberitahukan obat-obatan tertentu yang sedang digunakan, seperti aspirin, warfarin, (Jantoven) atau heparin.
Dengan mengetahui kondisi ini, dokter dapat mempertimbangkan jenis pemeriksaan yang minim risiko komplikasi bagi Anda.
Proses biopsi kulit
Bagaimana persiapan biopsi kulit?
Prosedur medis lain mungkin mengharuskan Anda untuk berpuasa. Namun, aturan ini tidak berlaku pada pemeriksaan biopsi. Anda hanya akan diminta untuk mengganti pakaian dan melepas perhiasan yang mungkin mengganggu pemeriksaan.
Bagaiman proses biopsi kulit?
Setelah Anda mengganti pakain, dokter akan membersihkan area kulit yang akan diperiksa dan menandai area tersebut.
Kemudian, dokter akan menyuntikkan obat bius untuk membuat area kulit yang diperiksa mati rasa. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Saat obat bius disuntikkan, Anda mungkin merasakan nyeri kilat diikuti dengan sensasi kulit terbakar selama beberapa detik. Namun, setelahnya Anda akan jadi lebih rileks tanpa merasakan nyeri.
Biopsi kulit biasanya memakan waktu sekitar 15 menit, termasuk waktu persiapan, membalut luka dan instruksi untuk perawatan di rumah. Lebih jelasnya, berikut ini adalah tahap-tahap prosedur biopsi.
- Pada biopsi bercukur, dokter akan menggunakan alat tajam, pisau cukur bermata dua atau pisau bedah untuk memotong jaringan. Kedalaman pemotongan bervariasi. Biopsi bercukur menyebabkan pendarahan. Tekanan dan obat topikal yang dioleskan dapat membantu menghentikan pendarahan.
- Untuk punch biopsy atau excisional biopsy, dokter akan memotong lapisan atas lemak di bawah kulit. Jahitan mungkin diperlukan untuk menutup luka. Perban kemudian ditempatkan di atas luka untuk melindunginya dari infeksi dan mencegah pendarahan lebih lanjut.
Apa yang harus saya lakukan setelah melakukan biopsi kulit?
Dokter mungkin menginstruksikan Anda untuk menjaga kebersihan bekas biopsi sampai hari berikutnya. Kadang-kadang, tempat biopsi berdarah setelah Anda meninggalkan rumah sakit. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada orang yang menggunakan obat pengencer darah.
Jika ini terjadi, berikan tekanan langsung dengan tangan Anda pada luka selama 20 menit, lalu lihat bekas biopsi. Bila pendarahan berlanjut, berikan tekanan selama 20 menit lagi. Namun bila pendarahan masih berlanjut setelah itu, segera hubungi dokter.
Hindari terjadinya benturan di area bekas biopsi atau melakukan aktivitas yang meregangkan kulit. Peregangan kulit dapat menyebabkan luka berdarah atau memperbesar bekas luka. Jangan berendam di bak mandi, kolam renang, atau bak mandi air panas sampai dokter memberikan lampu hijau.
Penyembuhan luka bisa memakan waktu beberapa minggu, tetapi biasanya selesai dalam waktu dua bulan. Luka di tungkai dan kaki cenderung sembuh lebih lambat daripada luka di area tubuh lainnya.
Bersihkan bekas biopsi dua kali sehari, kecuali di kulit kepala yang hanya perlu dibersihkan satu kali sehari. Ikuti langkah berikut ini untuk membersihkan bekas luka.
Risiko komplikasi biopsi kulit
Semua biopsi menyebabkan bekas luka kecil. Beberapa orang mengembangkan bekas luka yang menonjol atau keloid.
Risiko ini meningkat ketika biopsi dilakukan pada leher atau tubuh bagian atas, seperti punggung atau dada. Bekas luka akan memudar secara bertahap. Warna permanen bekas luka akan terlihat satu atau dua tahun setelah biopsi.
Untuk mendapat informasi lebih lanjut terkait hal ini atau memang Anda perlu menjalaninya, Anda bisa mendatangi fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan ini. Misalnya rumah sakit khusus kanker atau umum.
Cari yang terdekat dari lokasi Anda dan booking layanannya melalui Hello Sehat.
[embed-health-tool-bmi]