backup og meta

Gejala Penyakit Jantung pada Wanita dan Pencegahannya

Gejala Penyakit Jantung pada Wanita dan Pencegahannya

Sakit jantung lebih rentan menyerang pria, tetapi bukan berarti wanita aman dari penyakit ini. Bahkan, risiko kematian akibat penyakit jantung pada wanita lebih besar dibanding pria. Ini terjadi karena gejala penyakit jantung pada wanita sedikit berbeda sehingga sering diabaikan.

Gejala penyakit jantung pada wanita

Gejala penyakit jantung pada wanita memiliki beberapa perbedaan dengan pria. Perbedaan ini membuat kehadiran penyakit jantung sering kali tidak disadari oleh penderitanya.

Akibatnya, penanganan tidak bisa dilakukan sedini mungkin. Risiko komplikasi parah dan kematian akibat penyakit jantung pun akhirnya menjadi lebih besar.

Berikut sejumlah ciri-ciri penyakit jantung pada wanita yang perlu diperhatikan.

1. Angina terasa tidak parah

nyeri dada juga merupakan gejala penyakit jantung pada wanita, tetapi sakitnya tidak parah

Angina, yakni nyeri pada dada, merupakan gejala penyakit jantung yang sangat umum. Namun, gejala ini umumnya tidak terasa parah pada wanita.

Dalam beberapa kasus, wanita bahkan tidak sadar bahwa mereka tengah mengalami gejala ini. Kondisi tersebut kerap membuat wanita terlambat menerima pengobatan penyakit jantung.

Angina atau nyeri dada digambarkan dengan perasaan ditekan-tekan, mati rasa, atau sesak pada dada sebelah kiri. Gejala ini berlangsung selama beberapa menit dan bisa terjadi berulang.

2. Sensasi panas terbakar pada dada

Nyeri dada yang menjadi ciri-ciri penyakit jantung pada wanita terasa berbeda dibandingkan pria. Umumnya, gejala muncul dengan sensasi seperti dada yang sedang ditekan.

Namun, beberapa wanita melaporkan bahwa gejala yang mereka rasakan berupa rasa panas terbakar pada dada. Sensasi ini bisa menyebar ke leher, lengan sebelah kiri, dan punggung.

3. Cenderung merasakan gejala serangan jantung

Dibanding pria, gejala penyakit jantung pada wanita cenderung mengarah ke serangan jantung. Ini terjadi karena penyumbatan juga tidak hanya terjadi pada arteri, tapi juga pembuluh darah kecil.

Berikut beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan.

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sesak napas.
  • Denyut jantung tidak beraturan (aritmia).
  • Rasa tidak nyaman pada leher, rahang, bahu, perut, dan punggung bagian atas.

Umumnya, gejala-gejala tersebut akan muncul ketika Anda beristirahat atau tidur. Salah satu kondisi yang menjadi pemicu utamanya ialah stres.

Wanita rentan terserang penyakit jantung setelah menopause

Wanita rentan terserang penyakit jantung saat memasuki fase menopause. Ketika memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen mengalami penurunan.
Akibatnya, perlindungan terhadap jantung berkurang. Hormon estrogen bertugas untuk:
  • mengontrol kadar kolesterol tetap stabil, 
  • mengendurkan otot polos pada arteri, dan 
  • menjaga tekanan darah tetap normal. 

Faktor risiko penyakit jantung pada wanita

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita. Penyakit ini dapat muncul akibat pola hidup tidak sehat hingga komplikasi dari kondisi-kondisi lain.

Sejumlah faktor risiko penyakit jantung pada wanita meliputi:

  • stres, 
  • depresi, 
  • diabetes,
  • menopause, 
  • jarang berolahraga,
  • kebiasaan merokok, 
  • penyakit peradangan, 
  • komplikasi kehamilan (preeklamsia), serta
  • adanya anggota keluarga yang mengidap penyakit jantung.

Upaya pencegahan penyakit jantung pada wanita

Upaya pencegahan penyakit jantung pada wanita tak jauh berbeda dengan pria. Pola hidup sehat merupakan cara paling sederhana untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut upaya pencegahan penyakit jantung pada wanita yang bisa Anda terapkan.

1. Tidak merokok

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung. Peningkatan risiko ini terjadi karena merokok memicu penumpukan plak pada pembuluh darah.

2. Konsumsi makanan bergizi

Konsumsi makanan bergizi seimbang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Batasilah konsumsi gula, garam, dan lemak trans. Sebagai gantinya, perbanyak buah, sayuran, dan whole grain.

3. Rutin berolahraga

Berolahraga secara rutin mengurangi risiko obesitas, salah satu faktor penyebab penyakit jantung. Tidak perlu lama, cukup dengan melakukan olahraga selama 30 menit setiap harinya.

4. Mengelola stres

Stres meningkatkan risiko wanita terkena penyakit jantung. Cara mengelola stres yang dapat Anda terapkan seperti meditasi, yoga, hingga melatih mindfulness.

5. Melakukan pemeriksaan jantung secara rutin

Pemeriksaan jantung secara rutin bertujuan untuk mendeteksi penyakit jantung sedini mungkin. Dengan begitu, pengobatan bisa dilakukan sebelum penyakit bertambah parah.

6. Mengobati penyebabnya

Penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung. Maka dari itu, pastikan diri Anda terhindar dari penyakit yang bisa menjadi pemicunya.

Upaya pencegahan di atas tidak sepenuhnya melindungi wanita dari penyakit jantung. Meski begitu, pola hidup sehat merupakan langkah utama dalam pencegahan penyakit jantung pada wanita.

Kapan harus ke dokter?

tanda-tanda penyakit jantung

Penyakit jantung menghambat aliran darah ke jantung dan ke seluruh tubuh. Padahal sel, jaringan, dan organ memerlukan aliran darah kaya oksigen dan nutrisi agar bisa bekerja normal.

Jika aliran darah terganggu, berbagai komplikasi fatal dan membahayakan jiwa dapat terjadi. Itulah sebabnya, penyakit jantung perlu mendapatkan perawatan medis segera.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala seperti: 

  • rasa tidak nyaman di dada disertai sesak napas,
  • denyut jantung tidak beraturan, dan
  • hilang kesadaran.

Setelah Anda mendapatkan perawatan, dokter akan melakukan serangkaian tes kesehatan, seperti elektrokardiografi dan ekokardiogram. Tindakan ini dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya.

Tes kesehatan juga dilakukan untuk mencari tahu jenis penyakit jantung yang menyerang Anda. Selanjutnya, dokter akan mengarahkan Anda untuk menjalani perawatan yang sesuai.

https://www.youtube.com/watch?v=L7eCuK0BiQE

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Heart Disease: Differences in Men and Women. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/heart-disease-differences-in-men-and-women

How heart disease is different for women. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/heart-disease/art-20046167

Heart Disease in Women | MedlinePlus. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://medlineplus.gov/heartdiseaseinwomen.html

Heart Disease in Women: Risk Factors, Symptoms and Prevention. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17645-women–cardiovascular-disease

Women and Heart Disease – diagnosis, treatment & research – Victor Chang Cardiac Research Institute. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://www.victorchang.edu.au/womenheartdisease

Women and Heart Disease. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://www.cdc.gov/heartdisease/women.htm

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Penyakit Jantung di Indonesia dan Penanggulangannya

Apakah Seseorang yang Terkena Penyakit Jantung Bisa Sembuh?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan