Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian yang paling umum. Bahkan, penyakit ini punya julukan silent killer karena dapat menyebabkan kematian tanpa diawali gejala. Jika Anda punya keluhan yang berkaitan dengan jantung, disarankan untuk mengunjungi dokter spesialis jantung (kardiologi). Yuk, pelajari lebih dalam hal ini pada ulasan berikut.
Kapan Anda harus ke dokter spesialis jantung atau kardiologi?
Meskipun bisa terjadi tiba-tiba, pasien penyakit jantung sering kali merasakan berbagai keluhan. Jika Anda mengalami keluhan yang dicurigai sebagai gejala penyakit jantung, segera lakukan pemeriksaan dokter segera.
Berikut ini gejala penyakit jantung yang mengharuskan Anda untuk periksa ke dokter spesialis jantung, antara lain:
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Perasaan berdebar di dada
- Pusing dan perasaan ingin pingsan
- Pingsan yang berulang
Apa saja tugas dokter spesialis jantung?
Jantung berfungsi untuk memompa darah yang kaya nutrisi ke seluruh tubuh. Organ ini merupakan bagian dari sistem kardiovaskular. Sistem ini terdiri atas jantung, pembuluh darah, serta berbagai komponen dalam darah. Penyakit yang menyerang komponen-komponen ini disebut sebagai penyakit kardiovaskular.
Dokter yang menangani penyakit kardiovaskular disebut dokter spesialis kardiologi, atau disebut pula sebagai dokter spesialis jantung. Dokter ini ditandai dengan gelar Sp.JP yang berarti spesialis jantung dan pembuluh darah.
Mereka awalnya adalah seorang dokter umum, yang kemudian melanjutkan pendidikan spesialisnya dalam bidang kardiologi. Berdasarkan University of Rochester Medical Center, tugas seorang dokter spesialis kardiologi, antara lain:
- Memeriksa kesehatan fisik dan tes jantung, seperti elektrokardiogram atau ekokardiogram.
- Menjelaskan hasil tes untuk mendiagnosis kondisi kesehatan yang mungkin dimiliki pasien sekaligus penyebab penyakit jantung.
- Meresepkan obat-obatan untuk sakit jantung.
- Menganjurkan diet jantung, menentukan berat badan yang sesuai, dan jenis olahraga yang aman dilakukan pasien penyakit jantung.
- Memberi tahu besarnya risiko yang Anda miliki sekaligus tindakan pencegahan penyakit jantung yang bisa dilakukan.
- Melakukan beberapa prosedur medis, seperti kateterisasi jantung atau menanamkan alat pacu jantung.
- Memberikan rujukan ke ahli bedah jantung jika diperlukan.
Daftar penyakit yang ditangani dokter spesialis jantung
Penyakit kardiovaskuler bisa menyerang organ jantung dan fungsinya maupun pembuluh darah yang berkaitan. Oleh karena itu, jenis penyakit jantung itu beragam. Nah, berikut ini beberapa penyakit jantung yang ditangani oleh dokter spesialis kardiologi, antara lain:
- Angina atau nyeri dada akibat kurangnya pasokan darah ke jantung.
- Aritmia atau detak jantung tidak teratur (terlalu cepat atau lambat).
- Aterosklerosis, yakni penumpukan plak pada pembuluh darah.
- Fibrilasi atrium, yaitu irama jantung yang tidak normal karena ruang bagian atas jantung berdenyut secara tidak teratur.
- Gagal jantung.
- Serangan jantung.
- Penyakit katup jantung.
- Penyakit jantung bawaan.
- Penyakit jantung koroner.
- Kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Meski demikian, Anda tidak harus mengalami gejala penyakit jantung untuk bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kardiologi. Konsultasi justru penting terlebih jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, merokok, atau sedang menjalani program olahraga tertentu.
Pemeriksaan yang dilakukan dokter spesialis jantung
Walaupun sudah memahami harus berobat ke dokter apa saat mengalami sakit jantung, penyakit ini tidak sesederhana yang Anda bayangkan.
Ada berbagai macam penyakit jantung dengan penyebab dan penanganan yang berbeda. Maka dari itu, diperlukan serangkaian pemeriksaan agar dokter dapat menentukan diagnosis.
Pertama-tama, dokter spesialis jantung akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya mengenai riwayat penyakit dalam keluarga. Hasil penilaian tersebut menentukan jenis pemeriksaan apa yang harus Anda jalani.
Pemeriksaan yang umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung antara lain:
- Elektrokardiografi (EKG)
Cara ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi denyut jantung yang tidak teratur serta kelainan pada struktur jantung.
- Ekokardiogram
Melalui bantuan ultrasound, dokter spesialis dapat melihat struktur dan mendeteksi fungsi jantung dengan jelas.
- Kateter jantung
Dokter akan memasukkan sebuah tabung pendek ke dalam pembuluh darah lengan atau pangkal paha. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat aliran darah yang melalui jantung dan pembuluh darah.
- CT scan
Selama pemeriksaan, Anda akan berbaring di dalam sebuah mesin khusus berbentuk lingkaran. Mesin tersebut kemudian memancarkan sinar-X sehingga dokter bisa memperoleh gambaran kondisi jantung.
- Holter monitoring
Monitor Holter berfungsi seperti EKG, hanya saja ukurannya lebih kecil dan bisa dilepas-pasang. Alat ini dapat merekam aktivitas jantung selama 24-72 jam.
- Magnetic resonance imaging (MRI)
Pemeriksaan ini hampir mirip dengan CT scan. Namun, alat yang digunakan memancarkan medan magnet, bukan sinar-X. Tujuannya sama-sama untuk mendapatkan gambaran kondisi jantung dengan lebih detail.
Kini Anda sudah memahami harus periksa ke dokter apa jika mengalami sakit jantung dan bagaimana dokter mendiagnosisnya. Namun, prosesnya belum berhenti sampai di situ.
Setelah mengetahui jenis penyakit jantung yang Anda derita, dokter spesialis jantung baru bisa menentukan penanganan yang tepat. Penanganan terhadap penyakit jantung melibatkan pengobatan, perbaikan gaya hidup, serta operasi.
Sebagian besar penyakit jantung bisa diatasi dengan kombinasi obat, aktivitas fisik, dan pola makan yang sehat. Jika cara tersebut tidak berhasil, operasi khusus mungkin diperlukan guna mengatasi penyakit dari akarnya.
[embed-health-tool-heart-rate]