backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Jenis Olahraga untuk Penderita Penyakit Jantung dan Panduannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    4 Jenis Olahraga untuk Penderita Penyakit Jantung dan Panduannya

    Bagi penderita penyakit jantung, mungkin saja sewaktu-waktu merasakan gejala penyakit jantung seperti nyeri dada dan sesak napas. Untuk mencegah kekambuhan tersebut, pasien penyakit kardiovaskuler harus mengikuti pengobatan sekaligus menerapkan gaya hidup yang sehat, salah satunya rutin olahraga. Namun, jenis olahraga apa saja yang aman untuk pasien penyakit jantung? Lalu, bagaimana panduan aman melaksanakannya?

    Jenis olahraga untuk pasien penyakit jantung

    Olahraga dapat memengaruhi jantung dengan banyak cara. Pertama, olahraga membuat otot Anda menggunakan energi dan oksigen lebih banyak, sehingga membuat detak jantung jadi meningkat. Kedua, olahraga membutuhkan kestabilan, sehingga menuntut detak jantung tetap tinggi hingga beberapa menit atau jam setelah latihan berakhir.

    Ketiga, jika olahraga dilakukan secara rutin, ruang jantung akan semakin lebar dan ini memungkinkan jantung mengisi lebih banyak darah. Dinding jantung juga akan jadi lebih tebal sehingga membuat jantung memompa darah lebih kuat dan efisien.

    Semua pengaruh olahraga ini ternyata memberi manfaat untuk pasien penyakit jantung. Namun, pilihan olahraga harus tepat agar tidak menimbulkan masalah nantinya. Jangan khawatir, Anda bisa menjaga kesehatan jantung yang bermasalah dengan memilih olahraga yang aman berikut ini.

    1. Jalan kaki

    Jalan santai dan jalan cepat bisa menjadi olahraga paling mudah untuk pasien penyakit jantung. Banyak studi yang membuktikan bahwa berjalan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler sebesar 31 persen dan kematian sebesar 32 persen.

    Ini karena jalan kaki dapat mengurangi kadar kolesterol, tekanan darah, stres, dan membantu mengendalikan berat badan tetap ideal. Perlu Anda ketahui bahwa kolesterol tinggi dan hipertensi (tekanan darah tinggi) menjadi faktor meningkatnya risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskuler.

    Kadar kolesterol yang tinggi dapat membentuk plak di pembuluh darah dan inilah yang jadi penyebab penyakit jantung. Sementara hipertensi dapat membuat pembuluh darah arteri jadi lebih kaku. Namun, manfaat dari berjalan kaki ini bisa diraih jika jarak tempuhnya mencapai 8 km per minggu.

    2. Taichi

    Tai chi adalah latihan kebugaran asal negeri Cina yang melibatkan serangkaian peregangan ringan dengan gerakan lambat dan terfokus. Selain gerakan yang lambat, taichi juga mengasah kemampuan Anda untuk konsentrasi, mengendalikan pernapasan, dan mengatur irama tubuh.

    Tai chi memiliki peranan yang sangat besar dalam pencegahan serta usaha pengobatan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung. Alasannya, karena taichi memberikan tekanan ringan pada otot jantung.

    Menurut Harvard Health Publishing, olahraga ini baik untuk pasien penyakit jantung, seperti gagal jantung karena membantu menurunkan tekanan darah. Gerakan taichi yang lambat dapat memperkuat jantung, mengurangi stres, dan memungkinkan seseorang mengendalikan berat badannya.

    3. Berenang

    Agar olahraga jadi lebih menyenangkan, Anda bisa mengombinasikan jalan santai dan taichi dengan berenang. Olahraga ini menjadi pilihan terbaik bagi orang yang sudah pulih dari jenis penyakit jantung umum, seperti aterosklerosis atau gagal jantung.

    Bahkan, ketika pasien penyakit jantung tersebut punya masalah dengan sendi (rematik) karena berbagai gerakan jadi lebih mudah dilakukan di dalam air.

    Situs Cleveland Clinic menyebutkan bahwa olahraga berenang bermanfaat untuk pasien penyakit jantung karena bisa meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan berat badan, membuat pernapasan jadi lebih baik, menormalkan detak jantung dan tekanan darah.

    4. Bersepeda

    Bersepeda menjadi pilihan olahraga yang aman untuk orang yang punya penyakit jantung. Pasalnya, jenis olahraga ini dapat memperkuat otot jantung, menurunkan denyut nadi istirahat, mengurangi kadar kolesterol, dan memperlancar sirkulasi darah.

    Manfaat tersebut dapat melindungi pasien dari serangan jantung dan stroke di kemudian hari. Tidak hanya itu, olahraga ini juga bisa membantu menurunkan berat badan pasien penyakit jantung karena membakar lemak tubuh.

    Panduan olahraga untuk pasien penyakit jantung

    Selain pilihan olahraga yang tidak boleh sembarangan, pasien penyakit kardiovaskuler juga harus tahu panduan aman untuk melaksanakannya. Mari ikuti langkah aman berolahraga jika punya penyakit jantung berikut ini.

    1. Pastikan lebih dahulu boleh berolahraga atau tidak

    Tidak semua pasien penyakit jantung dapat melakukan olahraga, contohnya mereka yang baru saja menjalani prosedur medis, seperti angioplasti, operasi bypass, atau bedah jantung. Mereka lebih diutamakan beristirahat di rumah untuk mempercepat proses pemulihan.

    Beberapa di antara harus lebih dulu memastikan kondisi fisiknya pada dokter sebelum mulai rutin kembali berolahraga. Contohnya, pasien penyakit jantung iskemik yang mengalami gejala nyeri dada (angina) tidak stabil juga tidak dianjurkan mengikuti olahraga berat. Pilihan olahraga santai pun harus dibatasi dan diawasi.

    Kemudian, pasien dengan alat pacu jantung harus menghindari olahraga yang mengandalkan gerakan lengan atau kontak tubuh. Begitu pula dengan pasien yang mengalami gagal jantung kongestif sebaiknya menghindari berenang jika kondisinya belum pulih sepenuhnya.

    2. Taati aturan dasar berolahraga dengan benar

    Menjalani olahraga dengan aman untuk pasien penyakit jantung bisa diraih dengan menaati tiga aturan di setiap aktivitas fisik, yaitu pemanasan, pelatihan, dan pendinginan. Fase pemanasan dan pendinginan yang baik (kurang lebih selama 5 menit) dapat menjaga kesehatan jantung.

    Hindari mandi air panas, yang dapat mengakibatkan peningkatan denyut jantung dan aritmia, selama 15 menit setelah aktivitas fisik.

    3. Tingkatkan intensitas secara perlahan

    Meskipun Anda sangat bersemangat untuk melakukan aktivitas sehat menyehatkan ini, Anda tetap harus menyesuaikan rencana olahraga dengan kondisi Anda. Jangan lakukan latihan dalam waktu lama secara mendadak.

    Lebih baik, memulai olahraga selama 30 menit di minggu pertama lalu ditingkatkan durasi pada minggu selanjutnya. Jangan lupa, untuk selalu konsultasikan rencana olahraga ini dengan dokter Anda.

    4. Pastikan nutrisi dan asupan cairan tercukupi

    Olahraga mengharuskan tubuh pasien penyakit jantung untuk mengeluarkan energi yang banyak. Oleh karena itu, pastikan Anda mengonsumsi pilihan makanan yang sehat untuk jantung agar stamina Anda tetap terjaga.

    Selain itu, selalu siapkan air minum agar dehidrasi tidak terjadi. Pasalnya, air putih bisa mencegah penyakit jantung agar tidak semakin memburuk karena air mendukung kerja sel, organ, dan jaringan di dalam tubuh.

    5. Lakukan pemantauan kondisi tubuh selama olahraga

    Lakukan pengawasan dan pemantauan kondisi tubuh, seperti pemantauan denyut jantung, tekanan darah dan ritme sebelum, selama, dan setelah berolahraga.

    Hentikan olahraga dengan segera jika gejala seperti pusing, aritmia, sesak napas, dan nyeri dada kembali muncul.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan