Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang cukup umum terjadi adalah penyakit jantung koroner.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang cukup umum terjadi adalah penyakit jantung koroner.
Lalu, apa pengertian dari penyakit jantung koroner? Bagaimana penyakit ini bisa terjadi? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika aliran darah menuju ke jantung terhambat atau tersumbat. Terkadang, penyakit ini juga disebut penyakit arteri koroner.
PJK disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Hal ini terjadi karena ada penumpukan kolesterol yang membentuk plak di dalam arteri.
Proses penyempitan dinding pembuluh arteri yang berlangsung lama ini disebut aterosklerosis.
Ketika plak kolesterol pecah, akan terbentuk gumpalan-gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner dan menghambat aliran darah yang kaya akan oksigen menuju jantung.
Kondisi ini disebut sebagai serangan jantung. Itu artinya, penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab serangan jantung.
Jika tidak segera diobati, PJK bisa melemahkan otot jantung sehingga menimbulkan komplikasi, seperti gagal jantung dan aritmia (gangguan irama jantung).
Penyakit jantung koroner bisa dialami oleh siapa saja. Penelitian dalam jurnal BMJ Open (2020) menyebut sekitar 1,45% penduduk Indonesia pada usia kerja mengidap PJK.
Pada tahapan awal, PJK umumnya tidak langsung menimbulkan gejala. Namun, seiring berjalannya waktu, ada beberapa gejala penyakit jantung koroner yang perlu Anda waspadai.
Angina merupakan nyeri dada intens yang terjadi karena otot jantung tidak mendapat cukup pasokan darah kaya oksigen. Rasa sakitnya mirip dicubit atau dada tertindih benda berat.
Sensasi ini bisa menyebar ke pundak, leher, rahang, dan punggung kiri. Rasa nyeri bisa muncul dan menjadi lebih parah saat Anda melakukan aktivitas berat, misalnya berolahraga.
Gejala angina pada wanita mungkin berbeda. Wanita cenderung merasakan nyeri spesifik di bawah dada dan perut bagian bawah.
Ketika pembuluh darah menyempit, otot jantung akan kekurangan oksigen. Lama-kelamaan, hal ini dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut iskemia.
Kondisi ini akan memicu suatu sensasi yang sering digambarkan sebagai keringat dingin. Selain itu, iskemia juga dapat menyebabkan reaksi mual dan muntah.
Jantung yang tidak berfungsi normal akan kesulitan memompa darah ke paru-paru sehingga Anda pun kesulitan bernapas.
Selain itu, cairan yang terkumpul pada paru-paru juga memperparah sesak napas. Sesak napas yang menjadi gejala PJK biasanya terjadi bersamaan dengan nyeri dada.
Hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan merokok merupakan beberapa faktor utama yang menjadi penyebab penyakit jantung koroner.
Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel dan lambat laun menebal. Penyempitan ini kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung.
Apabila plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang menyumbat arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina makin parah.
Ketika bekuan darah cukup besar, dinding arteri akan tertekan. Kondisi ini menyebabkan infark miokard yang juga sering disebut sebagai serangan jantung.
Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda untuk terkena penyakit jantung koroner.
Menurut National Blood, Lung, and Blood Institute, penyakit arteri koroner dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang masih berkaitan erat dengan kondisi kesehatan jantung.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi dari penyakit jantung koroner yang perlu Anda ketahui.
Selain menjadi salah satu gejala PJK, angina juga termasuk komplikasi yang mungkin terjadi.
Saat pembuluh arteri menyempit, jantung Anda tidak menerima darah sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada dan sesak napas yang merupakan gejala khas angina.
Penyumbatan arteri membuat jantung tidak menerima cukup darah kaya oksigen. Terhambatnya aliran darah bisa menimbulkan kerusakan pada otot jantung.
Makin cepat Anda mendapat penanganan terhadap serangan jantung, makin kecil pula kerusakan yang terjadi pada otot jantung.
Penyakit jantung koroner juga bisa menimbulkan gagal jantung. Kondisi ini terjadi saat sebagian jantung mengalami kekurangan oksigen karena tersumbatnya pembuluh darah.
Jantung yang rusak akibat serangan jantung juga bisa menyebabkan gagal jantung. Itu artinya, organ ini mungkin sudah tidak berfungsi dengan baik untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi karena PJK adalah gangguan ritme jantung atau dikenal sebagai aritmia.
Kondisi ini biasanya terjadi karena jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.
Hal lain yang bisa menyebabkan aritmia adalah adanya jaringan pada jantung yang mengganggu impuls listrik jantung.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit arteri koroner.
Beberapa jenis obat dan prosedur medis yang umumnya dokter lakukan untuk mengobati penyakit arteri koroner adalah sebagai berikut.
Obat penurun kolesterol membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Alhasil, obat ini dapat mengurangi penumpukan lemak yang menempel pada pembuluh darah arteri.
Jenis obat-obatan penurun kolesterol yang dapat digunakan untuk mengatasi PJK yakni statin, niasin, dan juga fibrat.
Asam asetilsalisilat atau dikenal sebagai Aspirin adalah obat pengencer darah untuk melarutkan darah yang tersumbat.
Konsumsi obat ini juga bisa membantu mengurangi risiko pasien untuk terkena stroke atau serangan jantung.
Meski begitu, Aspirin mungkin bukan pilihan yang tepat bila Anda memiliki gangguan pembekuan darah. Pastikan bahwa penggunaan obat ini sudah disetujui oleh dokter.
Obat beta-blocker memiliki efek memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.
Pada pasien yang mempunyai riwayat serangan jantung, obat ini dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung pada kemudian hari.
Obat untuk penyakit jantung koroner lainnya adalah nitrogliserin. Obat golongan vasodilator ini bekerja dengan memperlebar arteri jantung.
Efek ini membantu meredakan gejala angina atau nyeri dada akibat PJK dan serangan jantung.
Selain konsumsi obat-obatan, Anda juga bisa melakukan prosedur operasi di bawah ini sebagai pengobatan terhadap penyakit arteri koroner.
Pengobatan penyakit jantung koroner juga perlu dikombinasikan dengan perbaikan pola hidup.
Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung adalah berhenti merokok, makan makanan sehat, berolahraga rutin, dan mengelola stres dengan baik.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar