backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik, Apa Beda Keduanya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 15/11/2021

    Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik, Apa Beda Keduanya?

    Gagal jantung merupakan kondisi yang terjadi saat otot jantung tidak dapat memompa darah dengan baik seperti biasanya. Salah satu tipe gagal jantung adalah gagal jantung sebelah kiri. Tipe ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu gagal jantung sistolik dan gagal jantung diastolik. Apa yang dimaksud dengan keduanya? Simak penjelasan lengkap mengenai gagal jantung sebelah kiri di dalam artikel berikut ini.

    Jenis gagal jantung sebelah kiri

    Jantung memompa darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru menuju ke atrium kiri, kemudian menuju ventrikel kiri yang akan memompanya ke seluruh bagian tubuh.

    Kekuatan terbesar pompa jantung didapatkan dari ventrikel kiri, maka dari itu ukurannya lebih besar dibandingkan bagian jantung lainnya. Jika terjadi gagal jantung pada ventrikel kiri, jantung bagian kiri harus bekerja lebih keras agar dapat memompa darah sesuai dengan yang dibutuhkan.

    Berdasarkan klasifikasi dari American Heart Association (AHA), gagal jantung sebelah kiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu gagal jantung sistolik dan diastolik.

    Gagal jantung sistolik

    Gagal jantung sistolik dikenal juga sebagai heart failure with reduced ejection fraction (HFrEF). Ya, tipe gagal jantung memang ditentukan berdasarkan pengukuran yang disebut ejection fraction. Pengukuran ini menentukan seberapa banyak darah di dalam ventrikel yang dipompa keluar setiap terjadi kontraksi.

    Dalam kondisi normal, jumlah darah yang dipompa keluar oleh ventrikel adalah 55% dari keseluruhan darah yang terdapat pada ventrikel kiri. Jadi saat jantung bagian kiri tidak memompa darah secara normal seperti biasanya, kondisi ini disebut sebagai gagal jantung dengan reduced ejection fraction.

    Biasanya, saat terjadi gagal jantung sistolik, darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri hanya sebesar 40% atau bahkan kurang dari itu.

    Tentu saja jumlah darah yang dipompa jumlahnya lebih sedikit dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Biasanya, kondisi ini disebabkan ventrikel sebelah kiri membesar sehingga tidak bisa memompa darah secara normal.

    Penyebab gagal jantung sistolik

    Gagal jantung sistolik dan gagal jantung diastolik cenderung memiliki penyebab yang berbeda. Untuk gagal jantung sistolik, penyebabnya adalah sebagai berikut.

    1. Penyakit jantung koroner atau serangan jantung

    Ya, salah satu gejala gagal jantung sistolik dapat terjadi karena jantung koroner atau serangan jantung, yaitu masalah kesehatan jantung yang terjadi karena ada penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang membatasi jumlah aliran darah menuju jantung.

    Jika dibiarkan tanpa diatasi, kondisi tersebut dapat melemahkan atau bahkan merusak otot jantung, sehingga tidak bisa bekerja untuk memompa darah.

    2. Kardiomiopati

    Selain serangan jantung, penyebab lain dari gagal jantung sistolik adalah kardiomipati. Kondisi ini adalah gangguan yang terjadi pada otot jantung. Hal ini menyebabkan otot jantung melemah sehingga memengaruhi kemampuannya untuk memompa darah dengan baik dan benar.

    3. Tekanan darah tinggi

    Salah satu komplikasi hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah gagal jantung sistolik. Hal ini terjadi saat tekanan darah nomal menjadi meningkat pada pembuluh darah arteri.

    Tekanan darah tinggi menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar. Lama-kelamaan otot jantung akan melemah dan tidak mampu lagi memompa darah secara normal.

    4. Stenosis aorta

    Stenosis aorta adalah gangguan pada katup jantung. Biasanya, katup jantung menyempit sehingga tidak terbuka sepenuhnya. Hal ini tentu membuat aliran darah menjadi terhambat.

    Sama halnya dengan berbagai masalah sebelumnya, kondisi ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras memompa darah melalui katup yang menyempit. Lama-kelamaan, otot jantung akan melemah dan menyebabkan gagal jantung sistolik.

    5. Mitral regurgitation

    Masalah kesehatan jantung ini juga menjadi penyebab dari salah satu jenis gagal jantung sebelah kiri ini. Ya, kelainan pada katup mitral jantung ini menyebabkan terjadinya kebocoran pada jantung sebelah kiri karena katup mitral tidak dapat menutup dengan sempurna.

    Hal ini menyebabkan jumlah volume darah meningkat dan melemahkan otot jantung yang kemudian menjadi penyebab dari gagal jantung sistolik.

    6. Miokarditis

    Kondisi yang satu ini terjadi saat terdapat infeksi virus pada otot jantung. Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung dan memengaruhi kemampuannya dalam memompa darah. Sama seperti sebelumnya, melemahnya otot jantung menyebabkan terjadinya gagal jantung sistolik.

    7. Aritmia

    Sementara itu, aritmia atau ritme jantung yang abnormal juga dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pompa darah pada jantung. Hal ini juga menjadi salah satu masalah kesehatan jantung yang menjadi penyebab gagal jantung sistolik.

    Gagal jantung diastolik

    Gagal jantung diastolik juga ditentukan berdasarkan pengukuran yang disebut ejection fraction. Artinya, gagal jantung ini juga terjadi karena jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh juga tidak sesuai dengan kebutuhan.

    Sebenarnya, saat gagal jantung diastolik terjadi, ventrikel kiri masih bisa memompa darah dengan baik. Hanya saja, ventrikel bisa berubah menjadi kaku sehingga tidak bisa terisi dengan jumlah darah sebanyak pada saat normal.

    Berbeda dengan gagal jantung karena reduction ejection fraction, saat gagal jantung diastolik terjadi ejection fraction-nya adalah 50% atau lebih.

    Meski ejection fraction tergolong normal, jantung memiliki jumlah darah yang lebih sedikit untuk dipompa ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan jumlah darah yang terpompa ke seluruh tubuh juga lebih sedikit dari jumlah normalnya. Maka itu kondisi ini disebut sebagai gagal jantung diastolik.

    Penyebab gagal jantung diastolik

    Beberapa penyebab gagal jantung diastolik adalah sebagai berikut.

    1. Penyakit jantung koroner

    Sama halnya dengan gagal jantung sistolik, penyakit jantung koroner ternyata juga menjadi penyebab pada gagal jantung diastolik. Namun, penyempitan pada pembuluh arteri sehingga menghambat aliran darah menuju jantung ini memberikan dampak yang berbeda.

    Aliran darah yang lebih sedikit dari kondisi normal ini dapat mencegah otot jantung lebih rileks, sehingga otot menjadi lebih kaku dari biasa. Kondisi ini membuat darah tidak bisa memenuhi jantung seperti pada saat normal. Kondisi ini yang menyebabkan gagal jantung diastolik.

    2. Hipertensi

    Selain menyebabkan gagal jantung sistolik, hipertensi juga bisa menjadi penyebab gagal jantung diastolik. Saat mengalami hipertensi, dinding jantung menjadi lebih tebal dari biasanya. Tujuannya untuk melawan atau menekan tekanan darah tinggi.

    Dinding jantung yang menebal membuat jantung menjadi lebih kaku dan tidak dapat menampung darah sebanyak saat kondisi otot jantung dalam keadaan rileks. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gagal jantung diastolik.

    3. Stenosis aorta

    Sama halnya dengan gagal jantung sistolik, stenosis aorta juga dapat menjadi penyebab gagal jantung diastolik. Saat katup jantung menyempit, ventrikel sebelah kiri menjadi menebal, sehingga membatasi jumlah darah yang bisa masuk ke dalamnya.

    4. Kardiomiopati hipertropik

    Masalah pada otot jantung yang biasanya turun temurun ini menyebabkan dinding ventrikel sebelah kiri menebal. Kondisi ini mencegah darah untuk dapat mengisi ventrikel tersebut. Hal ini yang menjadi penyebab terjadinya gagal jantung diastolik.

    5. Pericardial disease

    Masalah kesehatan jantung ini terjadi karena kelainan yang terjadi pada perikardium, yaitu lapisan yang mengelilingi jantung.

    Cairan yang terdapat pada percardial space atau lapisan-lapisan perikardium dan perikardium yang menebal dapat membatasi kemampuan jantung untuk diisi oleh darah. Sama halnya dengan berbagai kondisi sebelumnya, hal ini dapat menyebabkan gagal jantung diastolik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 15/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan