3. Tekanan darah tinggi
Salah satu komplikasi hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah gagal jantung sistolik. Hal ini terjadi saat tekanan darah nomal menjadi meningkat pada pembuluh darah arteri.
Tekanan darah tinggi menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar. Lama-kelamaan otot jantung akan melemah dan tidak mampu lagi memompa darah secara normal.
4. Stenosis aorta
Stenosis aorta adalah gangguan pada katup jantung. Biasanya, katup jantung menyempit sehingga tidak terbuka sepenuhnya. Hal ini tentu membuat aliran darah menjadi terhambat.
Sama halnya dengan berbagai masalah sebelumnya, kondisi ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras memompa darah melalui katup yang menyempit. Lama-kelamaan, otot jantung akan melemah dan menyebabkan gagal jantung sistolik.
5. Mitral regurgitation
Masalah kesehatan jantung ini juga menjadi penyebab dari salah satu jenis gagal jantung sebelah kiri ini. Ya, kelainan pada katup mitral jantung ini menyebabkan terjadinya kebocoran pada jantung sebelah kiri karena katup mitral tidak dapat menutup dengan sempurna.
Hal ini menyebabkan jumlah volume darah meningkat dan melemahkan otot jantung yang kemudian menjadi penyebab dari gagal jantung sistolik.
6. Miokarditis
Kondisi yang satu ini terjadi saat terdapat infeksi virus pada otot jantung. Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung dan memengaruhi kemampuannya dalam memompa darah. Sama seperti sebelumnya, melemahnya otot jantung menyebabkan terjadinya gagal jantung sistolik.
7. Aritmia
Sementara itu, aritmia atau ritme jantung yang abnormal juga dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pompa darah pada jantung. Hal ini juga menjadi salah satu masalah kesehatan jantung yang menjadi penyebab gagal jantung sistolik.
Gagal jantung diastolik
Gagal jantung diastolik juga ditentukan berdasarkan pengukuran yang disebut ejection fraction. Artinya, gagal jantung ini juga terjadi karena jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh juga tidak sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya, saat gagal jantung diastolik terjadi, ventrikel kiri masih bisa memompa darah dengan baik. Hanya saja, ventrikel bisa berubah menjadi kaku sehingga tidak bisa terisi dengan jumlah darah sebanyak pada saat normal.
Berbeda dengan gagal jantung karena reduction ejection fraction, saat gagal jantung diastolik terjadi ejection fraction-nya adalah 50% atau lebih.
Meski ejection fraction tergolong normal, jantung memiliki jumlah darah yang lebih sedikit untuk dipompa ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan jumlah darah yang terpompa ke seluruh tubuh juga lebih sedikit dari jumlah normalnya. Maka itu kondisi ini disebut sebagai gagal jantung diastolik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar