Di antara banyak jenis penyakit jantung, beberapa di antaranya sering kali dianggap sama. Salah satu contoh penyakit jantung yang sering disamaartikan ini adalah aterosklerosis dan arteriosklerosis. Padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Lantas, apa perbedaan antara aterosklerosis dan arteriosklerosis? Penasaran dengan jawabannya? Mari simak penjelasannya pada ulasan berikut ini.
Perbedaan aterosklerosis dan arteriosklerosis
Penyakit jantung memiliki banyak jenis dengan istilah medis yang kerap tertukar atau bahkan dianggap sama padahal berbeda. Hal ini sering kali terjadi pada penyakit aterosklerosis dengan arteriosklerosis.
Menurut situs Mayo Clinic, aterosklerosis dan arteriosklerosis kadang-kadang digunakan untuk menyebutkan kondisi yang sama, tetapi ada perbedaan antara kedua istilah medis tersebut.
Aterosklerosis adalah salah satu jenis dari arteriosklerosis, yang menandakan adanya penumpukan lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain di dalam atau di dinding pembuluh arteri. Penumpukan zat tersebut Anda kenal juga dengan sebutan plak.
Nah, plak ini dapat menyebabkan pembuluh arteri menyempit dan menghalangi aliran darah. Plak juga bisa pecah dan akhirnya menimbulkan penggumpalan darah.
Sementara arteriosklerosis adalah istilah yang lebih luas yang mencakup semua kondisi penyempitan dan pengerasan pembuluh arteri yang menyebabkan sirkulasi darah di dalam tubuh memburuk.
Pada orang yang sehat pembuluh arteri bersifat fleksibel dan elastis. Namun, seiring waktu dinding arteri dapat mengeras dan menyebabkan arteriosklerosis. Sebutan lain untuk kondisi ini pengerasan arteri.
Meski beda definisinya, baik arteriosklerosis maupun aterosklerosis dapat digunakan dokter secara bergantian karena keduanya memengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan aliran darah di dalam tubuh menjadi terganggu.
Anda juga perlu memahami bahwa dua kondisi tersebut dapat memengaruhi pembuluh arteri di area mana pun pada tubuh Anda, tidak hanya pada jantung.
Keduanya bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya
Sudah tahukan perbedaan arteriosklerosis dan aterosklerosis? Terlepas dari hal tersebut, kondisi yang kadang tidak menimbulkan gejala ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa seperti berikut ini.
- Coronary artery disease atau penyakit arteri koroner, menandakan arteri koroner yang memasok darah ke jantung terblokir, sehingga membuat penderitanya mengalami nyeri dada atau serangan jantung.
- Carotid artery disease atau penyakit arteri karotis, menandakan arteri yang memasok darah ke otak mengalami hambatan sehingga bisa menyebabkan stroke.
- Peripheral arterial disease atau penyakit arteri perifer, menandakan arteri di lengan, kaki, dan panggul yang terblokir sehingga menimbulkan mati rasa, nyeri dan kadang-kadang infeksi.
Gejala biasanya muncul ketika arteri sudah mengalami penyempitan atau benar-benar telah tersumbat. Hal ini membuat sebagian besar penderitanya tidak memiliki penyakit, dan baru menyadarinya ketika kondisi sudah memasuki tahap lanjut.
Meski beda, arteriosklerosis dan aterosklerosis sama-sama perlu diobati
Kedua penyakit yang menyerang pembuluh darah ini pada kebanyakan kasus diketahui ketika sudah menyebabkan penyempitan atau penyumbatan. Walaupun begitu, ada pula yang terdeteksi penyakitnya di tahap awal. Biasanya diketahui ketika melakukan pemeriksaan untuk masalah kesehatan lain.
Nah, terlepas dari perbedaan definisinya, alasan lain kenapa dokter sering menggunakan istilah arteriosklerosis dan aterosklerosis karena pengobatan yang dijalani pasien sama.
Jika diketahui lebih awal, perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, konsumsi makanan sehat, dan olahraga dijadikan pengobatan lini pertama.
[embed-health-tool-bmi]
Jika sudah terjadi penyempitan atau penyumbatan, obat-obatan dan prosedur medis lebih lanjut bersamaan perubahan gaya hidup sangat diperlukan.
Obat-obatan diminum bertujuan untuk memperlambat efek penyakit. Umumnya, obat-obatan yang diresepkan dokter meliputi obat statin dan obat untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi, contohnya ezetimibe (Zetia).
Kemudian, pilihan lainnya adalah obat pengencer darah, seperti aspirin untuk mencegah pembekuan darah serta obat untuk hipertensi. Obat lainnya mungkin diresepkan dokter menyesuaikan gejala-gejala yang dialami pasien.
Jika obat-obatan tidak cukup efektif, dokter akan merekomendasikan prosedur bedah untuk menyembuhkan aterosklerosis dan arteriosklerosis seperti berikut ini.
- Angioplasti dan pemasangan ring jantung untuk membantu membuka arteri yang menyempit atau tersumbat. Dokter akan memasukkan kateter ke dalam arteri yang bermasalah. Kateter kedua yang dilengkapi balon kempis di ujungnya dilewatkan melalui kateter pertama ke pembuluh yang tersumbat. Kemudian, dokter akan mengembangkan balon, memperlebar arteri. Tabung mesh (stent) biasanya dibiarkan terpasang pada arteri untuk membantu memperlebar jalurnya.
- Endarterektomi, yakni prosedur pengangkatan plak yang menumpuk melalui pembedahan pada dinding arteri yang menyempit. Ketika prosedur dilakukan pada arteri di leher (arteri karotid), ini disebut dengan endarterektomi karotid.
- Operasi bypass arteri koroner, yakni mengambil pembuluh darah yang sehat dari bagian lain dari tubuh untuk membuat jalur pembuluh baru untuk mengalirkan darah.