Nyamuk tak hanya meninggalkan bekas bentol merah akibat gigitannya, namun juga risiko penyakit infeksi yang berbahaya. Salah satu penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk adalah demam Zika. Namun, sering kali penyakit ini sulit dibedakan dengan penyakit lain yang juga disebabkan oleh gigitan nyamuk, seperti demam berdarah (DBD). Agar Anda memiliki gambaran mengenai beda demam Zika dan demam berdarah, baca ulasannya berikut ini.
Apa beda demam Zika dan demam berdarah?
Zika adalah infeksi virus yang menular melalui gigitan nyamuk, khususnya yang tergolong dalam jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Nah, selain demam Zika, tahukah Anda penyakit lain yang bisa ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes? Ya, Anda mungkin lebih familiar dengan penyakit demam berdarah jika berbicara tentang nyamuk Aedes.
Demam berdarah dengue atau DBD juga merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Jika jenis nyamuk yang menyebabkan kedua penyakit tersebut sama, bagaimana cara membedakannya?
Untuk tahu lebih jelasnya mengenai beda demam Zika dan demam berdarah, simak ulasannya di bawah ini:
1. Gejala penyakit
Perbedaan yang cukup jelas menonjol antara infeksi virus Zika dan DBD adalah gejala yang ditimbulkan serta tingkat keparahannya.
Virus Zika sangat jarang menimbulkan gejala. Bahkan, menurut Mayo Clinic, sebanyak 4 dari 5 pasien demam Zika tidak mengalami gejala sama sekali. Bila terjadi keluhan, gejalanya cenderung ringan.
Demam yang timbul akibat infeksi virus Zika biasanya tidak lebih dari 38,5 derajat Celsius. Durasinya pun tidak berlangsung lama, biasanya setelah 1 minggu gejala akan mereda dan pasien kembali pulih.
Beda dengan Zika, demam berdarah ditandai dengan demam bersuhu tinggi dan lebih parah, yaitu sekitar 40 derajat Celsius. Ketika demam sudah turun, pasien justru berisiko memasuki fase DBD parah, bahkan sindrom syok dengue yang bisa berujung pada kematian.
Hal ini tentu berbeda dengan infeksi virus Zika yang jarang menimbulkan komplikasi dan sering kali membaik dalam waktu seminggu.
Ciri khas lain yang membuat infeksi virus Zika dan demam berdarah beda adalah munculnya gejala konjungtivitis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva, selaput bening yang melapisi bagian putih mata (sklera). Kondisi ini menyebabkan mata terlihat berair, memerah, serta terasa gatal.
Menurut studi yang tercantum di Emerging Infectious Diseases, konjungtivitis adalah gejala yang paling jelas dari infeksi virus Zika dan tidak terlihat di penyakit infeksi akibat gigitan nyamuk lainnya, seperti DBD.