Lumbal pungsi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk penyakit yang berhubungan dengan otak dan sistem saraf tulang belakang. Prosedur dilakukan dengan mengambil cairan serebrospinal (CSF) yang terdapat pada selaput pelindung sistem saraf pusat. Sejumlah cairan serebrospinal akan diambil melalui jarum yang disuntikkan pada bagian bawah tulang belakang (area lumbar) untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium.
Kegunaan pemeriksaan lumbal pungsi
Lumbal pungsi bertujuan untuk mengambil sampel cairan serebrospinal (CSF) di tulang belakang. Serebrospinal adalah cairan yang terdapat dalam selaput meninges yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. CSF ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan sistem saraf.
Metode ini umumnya efektif untuk mendiagnosis penyakit yang menyerang sistem otak dan sumsum tulang belakang. Lumbal pungsi dapat dilakukan ketika penyakit belum diketahui sama sekali atau untuk mengetahui penyebab dari penyakit tertentu.
Selama ini, lumbal pungsi menjadi pemeriksaan utama untuk mendiagnosis meningitis. Melalui metode ini, meningitis tidak hanya bisa dideteksi, tapi penyebab meningitis juga bisa diketahui secara pasti.
Menurut John Hopskin Medicine, beberapa kondisi dan penyakit yang bisa didiagnosis melalui lumbal pungsi di antaranya adalah:
- Meningitis atau radang selaput pelindung otak dan sistem saraf tulang belakang
- Sakit kepala parah yang tidak diketahui penyebab pastinya
- Peradangan pada otak (ensefalitis)
- Kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan pada otak
- Penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada sistem saraf, seperti multiple sclerosis dan sindrom Gullain-Barre’s
- Kanker atau tumor yang menyerang otak dan sistem saraf tulang belakang
- Leukemia
- Peradangan pada sistem saraf tulang belakang (myelitis)
- Penyakit Alzheimer dan kondisi lain yang berkaitan dengan penurunan fungsi sistem saraf
- Neurosifilis, yaitu sifilis yang sudah menyerang sistem saraf
Jika mengalami gejala meningitis, seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku atau gangguan lain dari penyakit di atas, Anda perlu menjalani lumbal pungsi untuk memastikan penyebabnya.
Lumbal pungsi untuk pengobatan
Selain mendiagnosis penyakit, lumbal pungsi juga dapat berfungsi sebagai pengobatan medis. Beberapa kondisi medis yang dapat diobati secara optimal dengan bantuan pengambilan cairan tulang belakang, antara lain:
- Mengetahui kadar tekanan cairan serebrospinal pada sumsum tulang belakang dan otak.
- Mengurangi tekanan di tulang belakang dan otak
- Menyuntikkan obat-obatan langsung ke sistem saraf, seperti obat kemoterapi, antibiotik, atau obat bius.
- Menyuntikkan cairan pewarna dan zat radioaktif untuk mendapatkan gambaran diagnostik atas kondisi gangguan saraf tertentu.
Risiko pemeriksaan lumbal pungsi
Meskipun secara umum prosedur ini cukup aman dilakukan, terdapat beberapa efek samping dan komplikasi yang mungkin ditimbulkan. Pasalnya, lumbal pungsi melibatkan otak dan sistem saraf tulang belakang sehingga cenderung memunculkan beberapa gangguan.
Risiko dan efek samping prosedur lumbal pungsi yang perlu diketahui, antara lain adalah:
- Sakit kepala akibat adanya sedikit cairan serebrospinal bocor saat jarum disuntikkan
- Mual dan muntah
- Kaki dan punggung terasa kebas atau mati rasa
- Rasa nyeri atau linu dari punggung hingga kaki
- Risiko infeksi di kulit akibat jarum suntik
- Risiko perdarahan di sekitar sumsum tulang belakang
Mungkin terdapat juga risiko lainnya tergantung dengan kondisi kesehatan Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter atau petugas medis sebelum melakukan prosedur ini.
Apa persiapan yang perlu dilakukan?
Sebelum lumbal pungsi dilakukan, Anda biasanya diminta untuk menjalani beberapa tes medis lainnya. Seperti dalam pemeriksaan meningitis, dokter akan terlebih dulu melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan CT scan atau MRI untuk mengetahui letak peradangan.
Beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum menjalani lumbal pungsi di antaranya adalah:
- Meningkatkan asupan cairan dengan minum air putih atau jus, kecuali memang tidak dianjurkan oleh dokter atau petugas kesehatan karena terkait dengan kondisi kesehatan.
- Pada hari prosedur akan dilaksanakan, Anda tidak boleh makan 3 jam sebelum lumbal pungsi dilakukan.
- Anda sebaiknya tiba di rumah sakit 1 jam sebelum prosedur dilakukan. Selanjutnya Anda akan diminta untuk mengganti pakaian dan melepaskan perhiasan yang digunakan.
Di samping itu, Anda juga perlu menginformasikan perihal kondisi kesehatan dan pengobatan yang sedang dijalani sebelum melakukan prosedur, seperti:
- Mengonsumsi obat antibiotik untuk menghentikan infeksi. Jika Anda mengalamin demam, lumbal pungsi akan ditunda sampai Anda sembuh.
- Memiliki alergi terhadap obat bius tertentu, seperti lidocaine. Dokter bisa mengganti obat bius yang disuntikkan sebelum lumbal pungsi dilakukan untuk mencegah timbulnya reaksi alergi.
- Mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin, clopidogrel atau pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen. Obat ini bisa menimbulkan efek samping perdarahan saat prosedur dilakukan maka Anda perlu menghentikan konsumsinya untuk sementara.
- Sedang hamil atau dalam program kehamilan. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.
Bagaimana proses lumbal pungsi dilakukan?
Lumbal pungsi biasanya dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain oleh dokter spesialis saraf dan perawat. Prosedur pengambilan CSF dari tulang belakang umumnya akan memakan waktu selama 45 menit hingga 1 jam.
Untuk mencegah jarum masuk terlalu jauh, pemindaian radiografi juga akan dilakukan melalui prosedur fluoroskopi menggunakan radiasi sinar-X.
Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan lumbal pungsi:
- Anda akan diminta duduk dengan posisi dagu mendekat ke dada dan lutut di depan perut agar ruang di tulang belakang menjadi lebih luas.
- Anestesi atau bius lokal akan disuntikkan di punggung bawah. Suntikan anestesi memang akan terasa menyengat beberapa saat, tapi akan mengurangi rasa sakit saat lumbal pungsi dilakukan.
- Dokter akan menyuntikkan jarum tipis yang berongga ke bagian punggung bawah, yaitu di celah tulang belakang atau lumbar area.
- Jarum akan terus masuk sampai ke titik yang dituju. Selama prosedur ini dilakukan, Anda mungkin merasakan tekanan di punggung.
- Anda akan diminta untuk sedikit mengubah posisi sehingga jarum dapat menarik cairan serebrospinal (CSF). Dokter akan mengukur tekanan di dalam lumbar area.
- Langkah yang dilakukan akan bergantung dengan tujuan pemeriksaan lumbal pungsi. Untuk mendiagnosis penyakit meningitis, dokter akan mengambil sampel CSF dengan jarum. Sementara untuk pengobatan, obat akan dimasukkan melalui jarum.
- Setelah prosedur selesai, jarum akan dilepaskan dan titik suntik selanjutnya ditutup dengan perban.
Pemulihan pasca pemeriksaan
Selama jarum disuntikkan, Anda akan merasa tidak nyaman. Setelah prosedur selesai dilakukan, perawat akan meminta Anda untuk berbaring untuk membantu meredakan sakit kepala efek dari prosedur. Anda juga perlu kembali meningkatkan asupan cairan.
Untuk pemulihan yang lebih optimal, Anda perlu beristirahat secara penuh setelah prosedur dilakukan, setidaknya selama 1 hari. Anda bisa menjalani rawat inap semalam atau kembali ke rumah, tapi pastikan tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.
Jika diperlukan, Anda bisa minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol untuk mengatasi efek samping sakit kepala dan nyeri punggung. Namun, Anda perlu segera menghubungi dokter jika muncul efek samping, seperti:
- Mati rasa atau sering kesemutan pada kaki
- Perdarahan pada titik injeksi
- Kesulitan buang air kecil
- Sakit kepala yang tidak kunjung sembuh
Hasil pemeriksaaan lumbal pungsi
Sampel CSF yang diambil akan dianalisis di laboratorium. Hasil umumnya dapat diperoleh 1-2 hari, tapi bisa juga lebih lama.
Hasil analisis laboratorium juga akan dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan tekanan saat prosedur dilakukan. Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa hal yang dapat diketahui dari hasil pemeriksaan lumbal pungsi adalah:
- Kondisi serebrospinal: Jika normal, cairan tidak berwarna. Warna kekuningan dan kemerahan bisa mengindikasikan adanya perdarahan. Sedangkan warna cairan yang hijau atau kebiruan bisa menandakan adanya infeksi atau kandungan bilirubin.
- Protein: Kadar protein lebih dari 45 mg/dL dapat menunjukkan adanya infeksi atau peradangan.
- Sel darah putih: CSF normalnya mengandung 5 leukosit per mikroliter. Angka yang lebih tinggi bisa menandakan adanya infeksi.
- Gula: Kadar gula darah yang rendah bisa mengindikasikan infeksi.
- Mikroorganisme: Kehadiran mikroorganisme tertentu, seperti bakteri, virus, atau parasit dapat menentukan penyebab dari infeksi atau peradangan.
- Sel kanker: Sampel dapat menunjukkan keberadaan sel tumor dalam CSF yang bisa menandakan jenis kanker tertentu.
Lumbal pungsi memiliki banyak kegunaan dalam diagnosis, pemeriksaan penyakit yang menyerang sistem saraf pusat, dan pengobatan medis. Meskipun dapat menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman dan efek samping tertentu, prosedur ini cukup aman dilakukan.
Pastikan Anda berdiskusi dengan dokter mengenai risiko dan manfaatnya sejelas mungkin untuk mengetahui opsi terbaik Anda.