Bakteri pemakan daging dapat menyebabkan infeksi parah hingga menimbulkan komplikasi seperti amputasi atau kematian.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Bakteri pemakan daging dapat menyebabkan infeksi parah hingga menimbulkan komplikasi seperti amputasi atau kematian.
Meskipun termasuk langka di Indonesia, penting bagi Anda untuk mengetahui seluk beluk bakteri ini agar bisa menghindari infeksi yang disebabkan olehnya.
Bakteri pemakan daging atau flesh eating bacteria adalah sebutan untuk beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit necrotizing fasciitis.
Necrotizing fasciitis merupakan infeksi bakteri parah yang mampu menyebar dengan cepat serta menghancurkan otot, kulit, dan jaringan lain di bawahnya.
Istilah necrotizing mengacu pada kematian jaringan, sedangkan fasciitis berarti radang fasia atau jaringan di bawah kulit yang membungkus otot, saraf, lemak, dan pembuluh darah.
Seseorang berisiko lebih tinggi mengalami infeksi bakteri ini bila mengidap masalah kesehatan serius yang mampu menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Beberapa contoh masalah kesehatan tersebut yakni diabetes, kanker, ginjal, serta kondisi kesehatan kronis lainnya yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Salah satu jenis bakteri yang biasanya menyebabkan necrotizing fasciitis ialah Streptococcus kelompok A.
Kelompok bakteri ini mampu mengakibatkan infeksi kulit serta penyakit yang langka dan parah, termasuk sindrom syok toksik (toxic shock syndrome).
Selain itu, masih ada bakteri lain yang bisa menyebabkan necrotizing fasciitis, antara lain:
Bakteri pemakan daging bisa masuk ke dalam tubuh setelah seseorang mengalami luka akibat cedera, setelah operasi, dan bahkan gigitan serangga.
Akan tetapi, pada beberapa kasus, tidak diketahui bagaimana awal penyakit infeksi ini menyerang tubuh.
Infeksi mungkin saja bisa tiba-tiba menyebar dengan cepat, kemudian mulai menghancurkan jaringan otot, saraf, lemak, dan pembuluh darah yang berada di bawah kulit.
Infeksi bakteri pemakan daging yang menjadi awal dari penyakit necrotizing fasciitis bisa timbul secara tiba-tiba dan menyebar dengan cepat.
Pada umumnya, beberapa gejala awal yang akan terjadi dalam 24 jam pertama setelah Anda terinfeksi bakteri yakni:
Sementara itu, gejala lain yang biasanya terjadi di sekitar lokasi infeksi dalam tiga hingga empat hari setelah infeksi meliputi:
Apabila tidak segera diobati, pasien mungkin mengalami penurunan tekanan darah secara drastis dan penurunan kesadaran dalam empat sampai lima hari setelah terinfeksi bakteri pemakan daging.
Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas setelah mengalami luka, segera temui dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Selain penyakit kronis yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor lain yang membuat seseorang berisiko mengalami necrotizing fasciitis, yaitu:
Dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis penyakit necrotizing fasciitis. Salah satu metode yang biasanya digunakan ialah biopsi.
Biopsi merupakan prosedur pengambilan sampel kecil dari jaringan yang bermasalah untuk diperiksa di laboratorium. Dalam kasus ini, sampel diambil dari jaringan kulit yang terinfeksi.
Pada saat yang sama, tes darah juga bisa dilakukan untuk menunjukkan apakah otot tubuh mengalami kerusakan atau tidak.
CT scan dan MRI juga mungkin dilakukan untuk memperkuat diagnosis yang telah dilakukan.
Pasien yang terinfeksi bakteri pemakan daging akan menjalani beberapa tahapan pengobatan. Tahapan tersebut akan tergantung pada tingkat infeksi saat pengobatan dimulai.
Pemberian antibiotik dan pembedahan akan menjadi pengobatan utama yang dokter lakukan jika Anda terdiagnosis mengalami necrotizing fasciitis.
Pada tahapan awal, dokter Anda akan memberikan obat antibiotik untuk menghentikan infeksi.
Dokter biasanya akan memberikan antibiotik dalam sediaan infus. Ini memungkinkan obat untuk mengalir melalui pembuluh darah ke bagian tubuh yang terinfeksi.
Terkadang, antibiotik tidak mampu menjangkau semua area yang terinfeksi karena bakteri telah membunuh terlalu banyak jaringan dan mengurangi aliran darah.
Saat ini terjadi, dokter harus mengangkat jaringan yang mati melalui pembedahan. Orang yang mengidap necrotizing fasciitis sering kali membutuhkan banyak tindakan operasi.
Selain pemberian antibiotik dan pembedahan, dokter mungkin juga akan menyarankan metode pengobatan sebagai berikut.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa cara mencegah infeksi bakteri pemakan daging yaitu dengan memastikan bahwa Anda merawat luka dengan benar.
Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka yakni seperti berikut.
Selain itu, Anda juga perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air maupun cairan antiseptik berbahan alkohol.
Penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat, termasuk dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga agar sistem imun bekerja dengan optimal.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar