backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kanker Mulut

Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 08/02/2024

Kanker Mulut

Tidak hanya sariawan dan sakit gigi, rongga mulut juga berisiko terserang penyakit berbahaya, seperti kanker. Kenali lebih dalam tentang penyakit kanker mulut melalui ulasan berikut ini.

Apa itu kanker mulut?

Kanker mulut adalah penyakit kanker yang menyerang jaringan epitel mukosa pada rongga mulut, meliputi bibir, gusi, dasar mulut, lidah, pipi dan langit-langit. 

Jenis kanker ini tentu tidak langsung tumbuh begitu saja. Penyakit ini didahului dengan munculnya luka pada mulut yang sekilas mirip sariawan tetapi tidak kunjung sembuh.

Kanker rongga mulut atau kanker oral jarang dideteksi pada tahap awal. Kebanyakan kasusnya baru ditemukan setelah sel kanker menyebar sampai ke kelenjar getah bening di leher.

Apabila tidak didiagnosis dan diobati dengan segera, kanker dapat mengancam nyawa. 

Itu sebabnya, deteksi dini kanker menjadi kunci penting untuk mencegah agar penyakit kanker tidak berkembang lebih serius dan berakibat fatal.

Seberapa umum jenis kanker ini?

Menurut Globocan, kanker lidah, gusi, dan bibir menempati urutan ke-17 sebagai jenis kanker yang paling umum terjadi di Indonesia pada 2020. Diketahui, jumlah kasus terbaru mencapai 5.780 jiwa dengan angka kematian sebesar 3.087 jiwa.

Macam-macam kanker mulut

Secara umum, kanker rongga mulut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut ini.

  • Karsinoma sel skuamosa. Lebih dari 90% kanker oral merupakan karsinoma sel skuamosa. Kanker jenis ini menyerang sel datar yang melapisi mulut dan tenggorokan.
  • Karsinoma verukosa. Kurang dari 5% kanker oral adalah karsinoma verukosa yang berkembang lambat dan jarang menyerang bagian tubuh lain. Tipe kanker ini bisa terbentuk dari karsinoma sel skuamosa yang bertambah parah.
  • Jenis kanker lainnya. Kanker karsinoma kelenjar ludah minor dan limfoma adalah jenis kanker oral yang jarang terjadi. Kanker ini terbentuk pada kelenjar ludah di selaput mulut dan tenggorokan, amandel, serta pangkal lidah.

Tanda dan gejala kanker mulut

mencegah sariawan

Pada tahap atau stadium awal, penyakit kanker ini ditandai dengan munculnya sariawan pada lidah, bibir, gusi, atau jaringan mukosa lain pada rongga mulut.

Seiring dengan berkembangnya penyakit, beberapa orang juga merasakan gejala berikut pada rongga mulutnya.

  • Terbentuknya luka mirip sariawan pada bagian mulut dalam yang tidak kunjung sembuh dan makin parah seiring waktu.
  • Timbul pembengkakan, benjolan, dan bercak kasar atau berkerak pada bibir, gusi, atau area mulut lainnya.
  • Munculnya bercak berwarna putih yang agak berbulu, ditambah dengan bintik putih dan merah pada rongga mulut.
  • Timbul rasa nyeri pada mulut, gusi, atau lidah yang terkadang bisa digambarkan seperti sensasi mati rasa yang menyebar hingga ke leher dan telinga.
  • Luka pada rongga mulut yang bisa mengalami perdarahan.
  • Gigi goyang dan mudah lepas bila sel kanker berkembang pada area gusi.
  • Rasa sakit dan sulit untuk mengunyah, menelan, berbicara, atau menggerakkan rahang.
  • Berat badan akan menurun drastis dan tubuh sangat mudah kelelahan.

Berbeda dengan penyakit mulut biasanya, gejala kanker yang menyerang lidah, gusi, atau bibir tidak akan membaik dengan pengobatan yang umum dilakukan.

Di samping itu, gejala cenderung bertambah parah seiring waktu. Oleh sebab itu, segeralah periksa ke dokter bila Anda merasakan sariawan yang tidak kunjung sembuh.

Penyebab kanker mulut

Penyebab kanker oral adalah mutasi DNA dalam sel. DNA menyimpan sistem instruksi bagi sel untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan teratur, seperti membelah, tumbuh, dan mati.

Saat mutasi terjadi, sistem perintah tersebut akan rusak sehingga sel tidak bisa berfungsi secara normal. Sel yang seharusnya membelah dan mati saat dibutuhkan malah bertindak di luar kendali.

Sel abnormal akan terus membelah, tumbuh, dan tidak mati. Akibatnya, sel-sel abnormal tersebut menumpuk dan menyebabkan pembentukan tumor ganas.

Faktor risiko kanker mulut

Berikut adalah berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit kanker pada gusi, lidah, atau bibir.

1. Merokok dan minum alkohol

Risiko kanker oral meningkat pada orang yang punya kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan. Ini karena asap rokok dan alkohol yang bersifat karsinogenik (dapat memicu perkembangan kanker).

2. Kebiasaan mengunyah tembakau

Tidak hanya merokok, kebiasaan mengunyah tembakau pada masyarakat pedesaan juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker oral.

3. Pola makan yang buruk

Jenis makanan yang panas, asam, dan pedas akan menimbulkan peradangan atau inflamasi pada jaringan mukosa mulut. Peradangan yang terjadi berulang kali membuat luka pada mulut semakin sulit sembuh.

Diagnosis kanker mulut

Untuk menegakkan diagnosis kanker pada rongga mulut, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani serangkaian tes berikut ini.

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan mengamati perubahan pada rongga mulut dan melihat ada-tidaknya pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher. Dokter juga akan mengecek riwayat kesehatan pasien dan keluarga.
  • Tes pencitraan. Pemeriksaan dengan USG, CT scan, atau MRI bertujuan untuk mencari keberadaan sel abnormal, mengukur besarnya tumor, dan mengetahui letak sel kanker.
  • Biopsi. Ini adalah pemeriksaan pada sampel jaringan yang dicurigai sebagai kanker. Sampel biopsi dapat diambil dengan jarum tipis (fine needle aspiration) atau melalui sayatan bedah.

Pengobatan kanker mulut

pengobatan kanker

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda tempuh untuk mengobati kanker yang menyerang lidah, gusi, atau bibir.

1. Operasi

Operasi pengangkatan tumor bertujuan untuk mencegah pembesaran kanker atau tumor ganas dan menghentikan penyebarannya. 

Jenis pembedahan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan jaringan mulut yang terkena kanker. Berikut adalah macam-macam operasi yang dapat dilakukan.

  • Glosektomi: pengobatan kanker lidah dengan mengangkat sebagian lidah yang terkena kanker (parsial), setengah bagian (hemi), atau mungkin seluruhnya (total).
  • Mandibulektomi: pengangkatan sebagian atau semua tulang rahang bawah (mandibula) yang terkena kanker, lalu digantikan dengan tulang dari bagian tubuh lain.
  • Maksilektomi: pengangkatan tulang rahang bawah (maksila), baik pada sebagian atau seluruh bagian tulang.

2. Terapi radiasi

Radioterapi memanfaatkan penggunaan sinar dengan energi tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker pada gusi, lidah, atau bibir.

Pengobatan kanker yang mengandalkan radiasi bisa menimbulkan efek samping, di antaranya kerusakan gigi, radang tenggorokan, mulut kering, dan gusi berdarah.

3. Kemoterapi

Cara mengatasi kanker oral yang selanjutnya yaitu kemoterapi. Pada pengobatan ini, pasien akan diberikan obat-obatan yang dapat membunuh sel kanker atau mengecilkan ukuran tumor. 

Pengobatan kanker ini menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk rambut rontok, kelelahan, diare, mual dan muntah, serta penurunan nafsu makan.

4. Terapi target

Obat-obatan dalam terapi target mampu menghambat perkembangan kanker mulut. Cara kerjanya adalah mengubah struktur sel kanker sehingga mengganggu pertumbuhannya.

Metode ini dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan bersama dengan pengobatan kanker lainnya.

5. Imunoterapi

Pengobatan ini menggunakan bantuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker.

Sistem imun seharusnya berfungsi melawan perkembangan sel kanker. Namun, protein yang dihasilkan oleh sel kanker justru mengganggu kerja kekebalan tubuh. 

Di sinilah imunoterapi berperan. Terapi ini akan mengacaukan proses tersebut dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh pasien.

Meski begitu, pengobatan kanker ini masih dalam tahap penelitian dan belum banyak dipakai dalam praktik sehari-hari.

Pencegahan kanker mulut

Perlu dipahami bahwa tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker oral. Namun, Anda masih bisa menurunkan risiko terserang penyakit ini dengan:

  • berhenti merokok,
  • tidak mengunyah tembakau,
  • membatasi konsumsi minuman beralkohol, 
  • memperbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian,
  • mengurangi makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan berpengawet, serta
  • menjaga kebersihan mulut, minimal dengan menyikat gigi rutin dua kali sehari.

Pencegahan juga bisa dilakukan dengan memeriksa gigi rutin setiap enam bulan sekali. Dokter gigi akan memberi tahu Anda bila ada masalah mulut yang dicurigai sebagai kanker.

Jika Anda mempunyai pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi ini, silakan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi terbaik.

Kesimpulan

  • Kanker mulut adalah jenis kanker yang menyerang jaringan epitel mukosa pada rongga mulut, seperti pada bibir, gusi, dasar mulut, lidah, pipi dan langit-langit. 
  • Tanda umum dari kanker oral antara lain sariawan yang tidak lekas sembuh, bengkak pada rongga mulut, gigi tanggal, dan berat badan turun drastis.
  • Kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan menjadi faktor risiko dari kanker ini.
  • Pengobatan untuk kanker oral melibatkan operasi, terapi radiasi (radioterapi), kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk

Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 08/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan