Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker lidah adalah salah satu jenis kanker pada rongga mulut. Penyakit kanker sendiri ditandai dengan berubahnya sel normal menjadi abnormal dalam menjalankan fungsinya.
Sel abnormal ini paling sering dimulai dari sel skuamosa yang tipis dan melapisi permukaan lidah. Lebih tepatnya, bagian lidah yang terlihat ketika Anda menjulurkan lidah kepada seseorang. Kanker yang berkembang pada area ini umumnya disebut dengan kanker mulut atau kanker oral.
Selain itu, sel abnormal juga bisa menyerang dasar atau pangkal lidah, yang merupakan sepertiga bagian belakang lidah. Bagian ini sangat dekat tenggorokan (faring). Kanker yang berkembang di bagian ini disebut kanker hipofaring.
Lidah Anda berfungsi sebagai indera pengecap yang juga membantu Anda untuk berbicara dan mendapatkan nutrisi dari makanan. Jika kanker menyerang indera pengecap ini, tentu kesehatan tubuh secara menyeluruh akan terganggu.
Kanker jenis apa pun, termasuk yang menyerang mulut bukan merupakan penyakit menular. Sekali pun penderita kanker lidah berciuman, berbagi makanan atau alat makan yang sama dengan orang yang sehat.
Penyakit kanker lidah adalah jenis kanker yang tidak cukup umum menyerang masyarakat Indonesia jika dibandingkan kanker payudara atau kanker paru-paru.
Berdasarkan data Globocan 2018, insiden kanker ini sebesar 5.078 jiwa dengan angka kematian mencapai 2.326 jiwa. Keseluruhan jumlah merupakan gabungan dari orang yang juga terkena kanker di gusi, bibir, atau area mulut lainnya.
Jenis kanker ini paling sering menyerang pria di atas usia 60 tahun. Kanker yang menyerang indera pengecap ini jarang terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun.
Penyakit kanker lidah menimbulkan gejala beragam yang bisa saja dirasakan pada stadium 1 (tahap awal) maupun tahap lanjutan, seperti stadium 2, 3, dan 4.
Ciri-ciri yang penderita kanker lidah ini, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan penderita kanker mulut stadium awal hingga lanjut.
Lebih jelasnya, tanda-tanda dan gejala kanker lidah yang umumnya terjadi adalah:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala kanker lain yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda merasakan gejala kanker lidah yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Terutama bila gejala muncul tanpa penyebab yang jelas dan tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu walaupun sudah mencoba pengobatan umum.
Penyebab kanker lidah pada pria, wanita, maupun anak-anak tidak diketahui secara pasti. Kemungkinan besar, kanker lidah ini bisa terjadi akibat sel-sel di mulut Anda mengalami perubahan DNA. Perubahan ini memungkinkan sel-sel kanker untuk terus tumbuh dan membelah jadi banyak. Selain itu, sel-sel sehat dalam lidah akan mati.
Sel-sel kanker akan menumpuk di lidah dapat membentuk tumor. Seiring waktu mereka bisa menyebar ke area lain dari mulut dan ke area lain dari kepala dan leher atau bagian lain dari tubuh.
Meskipun penyebab kanker lidah tidak diketahui secara pasti, peneliti menemukan berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker, di antaranya:
Semakin cepat Anda didiagnosis dan diobati, semakin ada peluang kesembuhan untuk diri Anda. Untuk mendiagnosis kondisi ini, umumnya dokter akan menanyakan gejala kanker lidah yang dirasakan dan memeriksa mulut Anda.
Untuk memeriksa, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pemindaian sinar X atau CT scan (computerized tomography). Nantinya, beberapa sinar-X akan mengambil gambar lidah dari sudut cahaya yang berbeda.
Jika disatukan untuk menunjukkan gambar, hasilnya bisa jadi lebih rinci. CT scan juga dapat dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari mulut Anda untuk diuji lewat biopsi.
Dokter juga akan menyarankan Anda melakukan skrining tahunan untuk melihat adanya gejala kanker mulut. Pada proses skrining, tahunan dokter akan memeriksa adanya beberapa perubahan di mulut atau tenggorokan.
Setelah tes kesehatan tersebut dilakukan, dokter dapat menentukan stadium kanker yang Anda miliki. Disebut sebagai stadium 1 (awal), jika kanker pada lidah membentuk tumor dengan ukuran kurang dari 4 cm. Pada kasus ini, operasi merupakan pilihan pengobatan yang paling utama.
Sementara, tumor pada lidah yang berukuran lebih dari 4 cm masuk dalam kategori kanker stadium lanjut. Sel kanker belum atau sudah menyerang kelenjar getah bening dan organ sehat lainnya.
Operasi tetap menjadi pilihan pengobatan utama, kemudian diikuti dengan kemoterapi atau radioterapi. Jika kemoterapi tidak memungkinkan, dokter akan merekomendasikan terapi target. Pertimbangan pengobatan tidak hanya berdasarkan pada stadium saja, tapi juga kesehatan tubuh Anda.
Penyakit kanker lidah bisa disembuhkan. Akan tetapi, ada berbagai hal yang mempengaruhi persentase pengidap kanker lidah untuk sembuh dari penyakit ini. Kesembuhan pasien bergantung dengan stadium kanker, kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh, dan usia pasien.
Cara menyembuhkan kanker lidah yang biasanya direkomendasikan dokter adalah:
Operasi merupakan tindakan medis untuk mengangkat sel kanker dari tubuh agar tidak lagi menyebar dan menyerang jaringan maupun organ sehat lainnya.
Jika tumor berukuran kecil, dokter mungkin melakukan operasi sederhana dengan menggunakan laser dan memberikan anestesi lokal. Sementara jika kanker sudah cukup parah, sebagian atau seluruh lidah akan diangkat.
Proses pembedahan ini disebut dengan glossectomy. Setelahnya, dokter akan melakukan operasi rekonstruksi lidah Anda kembali.
Jika sel kanker sudah menyerang kelenjar getah bening terdekat, organ tersebut juga akan diangkat. Operasi ini disebut dengan diseksi leher dengan tujuan untuk mencegah kambuhnya kanker.
Efek samping dari pengobatan kanker ini adalah perdarahan, infeksi, maupun penggumpalan darah. Kadang, efek sampingnya juga bisa membuat Anda jadi kesulitan untuk berbicara atau makan.
Radioterapi adalah pilihan pengobatan dengan sinar X untuk membunuh sel kanker. Radioterapi bisa dijadikan pengobatan kanker lidah tanpa operasi. Bisa juga dilakukan setelah operasi atau dikombinasikan dengan kemoterapi.
Efek samping dari pengobatan kanker ini adalah mulut kering dan mudah terluka serta kemampuan lidah dalam mengecap rasa menjadi berubah.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan mengandalkan obat-obatan yang bisa menghancurkan sel kanker atau mengecilkan ukuran tumor. Obat kanker lidah yang umumnya digunakan dalam kemoterapi adalah:
Obat tersebut dapat diminum dalam bentuk pil atau disuntikkan langsung ke pembuluh darah vena. Beberapa obat dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi.
Pemberian kombinasi obat cukup ampuh untuk mengecilkan ukuran tumor. Akan tetapi, hal ini dapat menyebabkan efek samping yang mungkin lebih berat.
Efek samping kemoterapi yang umumnya dirasakan adalah rambut rontok, muntah dan mual, diare, luka pada mulut, dan rendahnya jumlah sel darah putih.
Jika tidak dengan kemoterapi, radioterapi biasanya dikombinasikan dengan terapi target. Obat yang digunakan dalam terapi kanker lidah ini adalah cetuximab, yakni sejenis obat yang disebut juga antibodi monoklonal.
Di samping itu, ada juga obat Nivolumab. Obat ini digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh lebih peka dan kuat dalam melawan sel kanker. Biasanya, obat ini diresepkan dokter ketika kanker kembali kambuh dalam 6 bulan setelah kemoterapi dihentikan.
Obat-obatan yang digunakan dalam terapi target dan imunoterapi juga dapat menimbulkan efek samping.
Penerapan gaya hidup sehat yang sesuai untuk penderita kanker adalah perawatan rumahan yang wajib untuk ditaati. Anda tidak diperbolehkan untuk merokok, membatasi konsumsi makanan tidak sehat dan mengurangi asupan alkohol.
Sebaliknya, konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat dianjurkan. Pasalnya, makanan ini mengandung banyak antioksidan yang bisa melindungi sel tetap sehat. Di samping itu, Anda perlu menyesuaikan aktivitas harian, rutin olahraga, dan cukup istirahat.
Penggunaan tanaman herbal secara tradisional atau herbal, seperti spirulina, teh hijau, atau ekstrak kunyit memang menunjukkan potensi sebagai obat untuk kanker lidah.
Akan tetapi, memanfaatkan bahan alami tersebut sebagai pengobatan alternatif untuk kanker lidah harus mendapatkan persetujuan dan diawasi oleh dokter.
Jadi, konsultasikan hal ini lebih dahulu pada dokter sebelum menggunakannya. Pasalnya, cara mengobati kanker lidah secara alami tersebut belum sepenuhnya terbukti efektif sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan masalah.
Salah satu cara mencegah penyakit kanker lidah adalah dengan menurunkan berbagai risikonya. Lebih jelasnya, beberapa hal berikut ini:
Zat kimia hasil pembakaran rokok bisa meningkatkan risiko kanker dengan membentuk abses di lidah yang berwarna putih keabuan (leukoplakia). Zat kimia rokok juga merusak gen dalam sel yang bisa memicu kanker.
Tindakan pencegahan kanker lidah selanjutnya adalah mendapatkan vaksin HPV karena virus ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut.
Kebiasaan minum alkohol harus dibatasi jika Anda ingin mencegah kanker. Pasalnya, alkohol mengandung zat karsinogenik yang bisa memicu sel-sel tubuh menjadi abnormal.
Periksa kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali. Selain itu, jaga kesehatan mulut dengan rajin menyikat gigi dua kali sehari di pagi dan malam hari.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar