backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kanker Timus

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 13/03/2024

Kanker Timus

Timus yang berada di belakang tulang dada memiliki peranan penting bagi tubuh, salah satunya adalah menghasilkan sel darah putih yang disebut limfosit-T. Seperti bagian tubuh lainnya, timus juga berisiko mengalami berbagai gangguan, termasuk kanker.

Apa itu kanker timus?

Kanker timus adalah jenis penyakit kanker yang menyerang kelenjar kecil bernama timus. Timus merupakan kelenjar yang berada di belakang tulang dada (sternum) yang disebut mediastinum.

Mediastinum sendiri merupakan ruang di antara paru-paru, jantung, kerongkongan, dan batang tenggorokan.

Timus awalnya memiliki ukuran sekitar 28 gram. Namun, organ ini akan mengecil seiring bertambahnya usia karena tergantikan oleh jaringan lemak.

Kelenjar ini dikelilingi oleh benjolan kecil yang disebut lobulus. Timus memiliki 3 lapisan utama, yakni medula (bagian dalam timus), korteks (lapisan yang mengelilingi medula), dan kapsul (lapisan tipis yang menutupi bagian luar timus).

Sementara itu, timus tersusun atas beberapa jenis sel seperti berikut. Setiap jenis sel bisa menimbulkan jenis kanker yang berbeda.

  • Epitel: sel utama yang memberikan struktur dan bentuk pada timus. Kanker timus terbentuk dari sel ini.
  • Limfosit:  sel yang membentuk sebagian besar sisa struktur timus. Kanker dari sel ini akan berkembag menjadi penyakit Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
  • Kulchitsky atau sel neuroendokrin: sel yang melepaskan hormon tertentu pada timus. Kanker dari sel ini disebut karsinoid timus.

Tahukah Anda?

Dibandingkan limfosit dan neuroendokrin, epitel memang merupakan jenis sel timus yang paling sering ditumbuhi sel kanker. Meski begitu, kanker timus memang masih terhitung sebagai kanker langka.

Jenis-jenis kanker timus

Melansir dari laman situs Cleveland Clinic, kanker timus dapat dibedakan menjadi dua jenis seperti berikut.

1. Timoma

Jenis kanker timoma tumbuh secara perlahan dan umumnya tidak menyebar sampai ke luar jaringan timus.

Orang dengan penyakit autoimun, seperti miastenia gravis, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker timoma.

2. Karsinoma timus

Tumor ini juga terbentuk pada sel epitel timus, tetapi tumbuh lebih cepat sehingga lebih mudah menyebar ke organ maupun jaringan di sekitarnya.

Dibandingkan dengan timoma, peluang kesembuhan karsinoma timus terbilang lebih rendah.

Tanda & gejala kanker timus

asam lambung naik

Timoma maupun karsinoma timus sering terjadi tanpa gejala. Jenis kanker ini terkadang baru ditemukan saat rontgen dada atau sudah berdampak ke organ di sekitarnya.

Berikut adalah berbagai gejala kanker yang mungkin dirasakan oleh pasien timoma dan karsinoma timus.

  • Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh.
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Kesulitan menelan.

Pertumbuhan tumor juga bisa menekan pembuluh darah yang disebut vena cava sehingga pasokan darah ke jantung terhambat.

Penyebab kanker timus

Seperti jenis kanker lainnya, penyebab kanker pada kelenjar mediastinum ini juga belum diketahui secara pasti.

Akan tetapi, penyakit ini lebih banyak terjadi pada individu dengan salah satu atau beberapa penyakit autoimun berikut.

Risiko penyakit ini juga dinilai lebih tinggi pada orang-orang berusia di atas 40 tahun.

Diagnosis kanker timus

Berikut ini adalah beberapa tes yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis kanker.

  • Rontgen: pemeriksaan dengan sinar-X untuk mengetahui posisi tumor dengan tepat.
  • PET scan: melihat kemungkinan penyebaran sel kanker.
  • CT scan: mendapatkan gambaran bagian dalam dada dengan lebih jelas. Tes biasanya dilakukan jika rontgen dada tidak menunjukkan hasil, tetapi dokter masih mencurigai keberadaan tumor.
  • MRI: serupa dengan CT scan tetapi menggunakan gelombang radio, bukan sinar-X.
  • Biopsi: pengambilan sel yang diduga sudah ditumbuhi tumor untuk dibawa ke laboratorium.

Melalui berbagai tes tersebut, dokter bisa menentukan stadium kanker. Stadium akan berpengaruh pada penentuan jenis pengobatan.

Pengobatan kanker timus

Pengobatan kanker yang diterima oleh setiap pasien bisa berbeda-beda. Selain mempertimbangkan stadium atau sejauh mana kanker menyebar, dokter juga perlu memperhatikan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan untuk kanker timus.

1. Operasi

operasi hernia inguinalis

Untuk mengangkat sel kanker timoma, dokter akan melakukan prosedur operasi yang disebut sternotomi median. Jika kelenjar pada ruang mediastinum ini harus diangkat sepenuhnya, dokter akan melakukan timektomi.

Sementara itu, jika sel kanker masih berada tahap awal, dokter mungkin cukup melakukan VATS. Ini adalah prosedur bedah kecil mengandalkan alat yang disebut torakoskopi.

2. Kemoterapi

Jika kanker sudah menyebar keluar dari mediastinum, dokter mungkin lebih menyarankan untuk kemoterapi.

Kemoterapi adalah perawatan kanker yang bertujuan membunuh sel kanker atau mengecilkan ukuran mengandalkan obat-obatan.

Beberapa obat kemoterapi untuk mengatasi jenis kanker ini adalah cisplatin, doksorubisin, dan siklofosfamid.

3. Radioterapi

Tujuan pengobatan radioterapi sama dengan kemoterapi. Namun, pengobatan ini dilakukan dengan mengandalkan energi radiasi.

Radioterapi bisa dilakukan dengan cara eksternal maupun internal. Radioterapi internal dilakukan dengan menanamkan implan radioaktif di dekat tumbuhnya sel kanker.

4. Terapi hormon

Beberapa jenis hormon bisa merangsang sel kanker untuk menyebar lebih cepat. Dengan begitu, tujuan pengobatan kanker ini adalah mengatur kadar hormon tertentu dalam tubuh.

Seperti pengobatan lain, terapi hormon juga bisa menyebabkan efek samping. Dokter akan memilihkan pengobatan dengan efek samping paling kecil pada pasien.

Pengobatan kanker timus di rumah

Selain mengikuti pengobatan dari dokter, pasien kanker biasanya juga diminta menjalani perawatan rumahan.

Tujuan perawatan rumahan adalah meningkatkan keampuhan pengobatan, mencegah kekambuhan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Berikut ini adalah beberapa pola hidup sehat untuk pasien kanker yang kerap disarankan oleh dokter.

  • Olahraga rutin.
  • Makan makanan sehat dan penuhi kebutuhan gizi harian.
  • Berhenti merokok dan minum alkohol.
  • Tidur cukup.
  • Pelajari cara mengendalikan stres.

Proses pengobatan kanker memang tidak mudah. Namun, dengan kegigihan dan perawatan yang tepat, kualitas hidup pasien kanker akan tetap terjaga.

Selain pengobatan dari dokter, dukungan dari orang di sekitar akan memudahkan proses perawatan kanker. Oleh karena itu, jangan ragu untuk meminta dukungan mental dari orang-orang terdekat Anda.

Kesimpulan

  • Kanker timus adalah jenis penyakit kanker yang menyerang timus, kelenjar kecil yang berada di belakang tulang dada.
  • Penyebabnya tidak diketahui pasti, tetapi kanker timus lebih banyak terjadi pada individu yang mengalami penyakit autoimun seperti lupus, myasthenia gravis, dan sindrom Sjögren.
  • Penyakit ini dapat diobati melalui operasi, kemoterapi, radioterapi, atau terapi hormon.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 13/03/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan