Meskipun kedua vitamin B ini penting, mengonsumsi terlalu banyak asam folat dapat menimbulkan gejala kekurangan (defisiensi) vitamin B12.
Saat tubuh kekurangan vitamin B12, muncul sejumlah gejala seperti kulit pucat, tubuh lemas, tubuh terasa seperti ditusuk jarum, hilang keseimbangan, hingga mudah sariawan.
Jadi, bicarakan dengan dokter Anda untuk memastikan kadar vitamin dalam tubuh sebelum mengonsumsi suplemen ini ke dalam diet sehari-hari.
4. Suplemen kalsium dan zat besi
Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang berkembang ketika Anda tidak mendapatkan cukup makanan kaya zat besi.
Selain meningkatkan asupan zat besi melalui makanan, dokter mungkin menyarankan konsumsi suplemen zat besi.
Mengonsumsi suplemen kalsium bersama zat besi tidak memungkinkan tubuh secara efektif menyerap semua zat besi.
Jadi, Anda disarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi 2 jam sebelum atau 4 – 6 jam setelah minum suplemen kalsium.
5. Suplemen kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D umumnya direkomendasikan diminum bersamaan karena perannya yang bermanfaat dalam kesehatan tulang.
Selain itu, mineral kalsium penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Namun, sebuah ulasan dari Annals of internal medicine (2019) menunjukkan bahwa ada peningkatan risiko stroke ketika kedua suplemen ini dikonsumsi bersamaan.
Temuan ini didasarkan pada data dari Women’s Health Initiative (WHI), sebuah studi kesehatan nasional jangka panjang yang melibatkan lebih dari 160.000 wanita.
6. Vitamin A dengan makanan kaya vitamin A
Selain konsumsi beberapa suplemen bersamaan, perhatikan ketika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin tertentu.
Sisa kelebihan dari vitamin A biasanya akan disimpan di dalam tubuh. Jadi, Anda tidak perlu mengonsumsi vitamin A setiap hari.
Terlalu banyak asupan vitamin A dapat menyebabkan kelemahan tulang dan meningkatkan risiko mudah patah tulang seiring bertambahnya usia.
Ini juga bisa berbahaya bagi janin yang belum lahir. Jika sedang hamil dan mengonsumsi vitamin A, hindari makan hati ayam karena mengandung vitamin A yang tinggi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar