Pernahkah Anda tiba-tiba merasa otot berkontraksi di luar kendali, sehingga otot tidak bisa rileks? Bisa jadi Anda sedang mengalami kejang otot. Namun, tahukah Anda apa yang sebenarnya dimaksud dengan kejang otot? Yuk, simak ulasan lengkap tentang kondisi ini, termasuk gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.
Apa itu kejang otot?
Pada dasarnya, kejang dan kram otot merupakan kondisi yang hampir sama.
Kejang otot atau spasme otot terjadi saat otot tiba-tiba mengalami kontraksi dengan sendirinya dan di luar kendali Anda. Bahkan, kondisi tersebut membuat otot menjadi tidak rileks dan terasa kaku.
Kondisi ini sangat umum terjadi, bahkan hampir semua orang mungkin pernah mengalaminya.
Bila kejang pada otot ini berlangsung lama, maka kondisi ini kemudian disebut sebagai kram otot.
Kondisi ini bisa terjadi pada sebagian atau seluruh otot yang ada di dalam tubuh Anda.
Namun, bagian tubuh yang sering menjadi lokasi terjadinya kejang adalah paha, betis, area kaki, tangan, lengan, perut, dan mungkin juga di sekitar tulang rusuk.
Saat mengalami kondisi ini, Anda mungkin saja mengalami rasa sakit mulai dari yang ringan hingga yang terasa cukup parah.
Otot yang mengalami kondisi ini tentu terasa lebih kaku dan keras dibanding otot normal, khususnya saat disentuh.
Bahkan, otot mungkin akan terlihat berdenyut saat mengalaminya. Kondisi ini bisa bertahan mulai dari hitungan detik saja hingga hitungan menit, dan bahkan lebih lama.
Kondisi ini juga bisa terjadi berulang kali sebelum benar-benar hilang.
Gejala kejang otot yang sering muncul
Anda mungkin sudah pernah mengalami spasme otot ini, tapi tidak menyadarinya.
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala dari munculnya masalah otot ini yang perlu Anda perhatikan:
- Rasa sakit atau nyeri otot yang terjadi karena otot menjadi lebih kencang.
- Otot menjadi terasa lemah.
- Pergerakan menjadi lebih lamban.
- Gangguan tidur, karena sering terbangun akibat otot yang terasa sakit.
Ada pula gejala dari kejang otot yang dianggap berbahaya bagi kesehatan dan harus segera mendapatkan penanganan, seperti berikut:
- Area spasme otot yang selalu sama, khususnya setelah melakukan aktivitas olahraga.
- Disertai bengkak atau kemerahan.
- Timbul demam, mual, atau muntah.
- Disertai sensasi panas dan kesemutan.
Penyebab terjadinya kejang pada otot
Mengingat kram dan kejang otot merupakan kondisi yang mirip, maka penyebab kram otot dan kejang pun tak jauh berbeda.
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya:
- Kurang pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, khususnya olahraga berat.
- Otot yang kelelahan.
- Terlalu banyak beraktivitas fisik di cuaca yang panas.
- Dehidrasi.
- Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
- Otot yang bekerja terlalu keras.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
- Kondisi kesehatan tertentu, seperti gagal ginjal atau diabetes.
- Kehamilan.
Bahkan, Anda mungkin mengalami kram dan kejang secara bersamaan jika melakukan salah satu penyebab tersebut.
Cara mengatasi kejang otot di rumah
Pada dasarnya, kondisi yang menyebabkan otot terasa sakit ini bisa hilang dengan sendirinya.
Itu berarti, Anda bisa mengatasi kondisi yang satu ini secara mandiri di rumah.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum mengatasi kondisi yang dapat menimbulkan nyeri otot ini.
Menurut American Osteophatic Association, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:
- Hentikan segala aktivitas yang sekiranya memicu terjadinya masalah otot yang satu ini.
- Regangkan dan pijat secara perlahan area otot yang terasa tegang, biarkan pada posisi tersebut hingga rasa sakit pada otot hilang.
- Kompres memakai air hangat untuk membantu otot yang tegang dan kaku agar lebih rileks.
- Kompres menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa sakit pada otot yang terasa nyeri.
Pencegahan kejang otot
Daripada mengatasinya, Anda tentu lebih memilih untuk melakukan pencegahan agar tidak mengalaminya.
Selain menjaga kesehatan otot, ada beberapa gaya hidup yang juga dapat membantu Anda agar terbebas dari berbagai penyakit otot, di antaranya:
-
Perbanyak minum air. Spasme otot bisa disebabkan oleh dehidrasi. Pastikan tubuh tetap terhidrasi, terutama saat berolahraga atau beraktivitas di cuaca panas.
-
Konsumsi vitamin dan mineral. Kekurangan mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium bisa memicu kram otot. Konsumsi makanan bergizi dan konsultasikan ke dokter bila menggunakan obat diuretik.
-
Lakukan latihan peregangan. Lakukan peregangan sebelum dan sesudah olahraga untuk mencegah otot tegang. Luangkan waktu sekitar 15 menit untuk pemanasan dan pendinginan.
-
Hindari merokok dan kafein berlebihan. Kedua kebiasaan ini bisa memengaruhi kesehatan otot dan meningkatkan risiko kejang. Hindari rokok dan batasi asupan kafein.
-
Konsumsi obat relaksan otot (bila perlu). Obat relaksan otot bisa membantu meredakan ketegangan otot dan mencegah kejang. Namun, penggunaannya harus sesuai anjuran dokter agar aman dan tidak menimbulkan interaksi obat.
Menjaga kesehatan otot bukan hanya soal mengatasi kejang saat terjadi, tetapi juga tentang membentuk kebiasaan baik sejak awal.
Dengan pola hidup sehat dan perhatian terhadap kebutuhan tubuh, risiko spasme otot bisa diminimalkan, sehingga aktivitas sehari-hari tetap nyaman dan bebas gangguan.
Kesimpulan
[embed-health-tool-bmi]