backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

18

Tanya Dokter
Simpan

Haid Tidak Teratur? Coba 7 Ramuan Pelancar Haid Alami Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Haid Tidak Teratur? Coba 7 Ramuan Pelancar Haid Alami Ini

    Siklus haid yang tidak teratur dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Beberapa kondisi ini dapat mengubah hormon estrogen dan progesteron sehingga berdampak pada jadwal menstruasi. Berikut ini adalah beberapa pilihan pelancar haid alami atau herbal yang mungkin bisa Anda coba.

    Pilihan bahan alami untuk pelancar haid

    Sampai sekarang belum terdapat penelitian yang dapat memastikan keampuhan bahan tradisional untuk pelancar haid secara alami.

    Namun, tidak ada salahnya mencoba bahan-bahan berikut ini untuk melancarkan kembali siklus haid yang tidak teratur.

    Umumnya, bahan-bahan alami berikut memiliki efek samping yang lebih minim dibandingkan jika Anda harus minum obat kimia. Tak hanya itu, ramuan obat alami pelancar haid ini juga bisa dibuat dengan mudah di rumah.

    1. Jahe

    Jahe merupakan salah satu bahan alami yang kerap digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk sebagai pelancar haid. Untuk melancarkan siklus haid, jahe dapat dikonsumsi secara mentah atau diambil ekstraknya.

    Menurut laporan yang dipublikasikan pada Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, dosis ekstrak jahe yang tepat untuk membuat ramuan obat alami pelancar haid adalah 2,5—3 ml.

    Air rebusan jahe atau ekstraknya dapat dijadikan minuman teh.Teh jahe juga bisa dicampur dengan madu dan lemon agar rasanya lebih nikmat.

    Selain sebagai obat pelancar haid alami, ramuan jahe dinilai juga bisa mengatasi darah haid yang berlebihan serta meredakan rasa nyeri atau kram perut saat menstruasi.

    2. Kayu manis

    Kayu manis merupakan tanaman herbal yang dapat membantu mengatur kadar insulin di dalam tubuh.

    Kadar insulin yang tinggi juga memengaruhi kerja hormon menstruasi sehingga siklus menstruasi jadi tidak teratur.

    Menurut salah satu studi dari Columbia University Medical Center, kayu manis berpotensi melancarkan siklus menstruasi wanita yang mengalami polycystic ovary syndrome (PCOS) atau gangguan produksi ovarium.

    Untuk mengolah kayu manis menjadi obat pelancar haid alami, Anda bisa mengonsumsi 500 mg kayu manis atau setara dengan 2—4 ml yang dicampurkan ke dalam teh sebanyak tiga kali dalam sehari.

    3. Kunyit

    Kunyit populer digunakan sebagai obat alami untuk menyembuhkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya, kunyit untuk wanita haid yang diyakini dapat menjadi obat herbal pelancar menstruasi.

    Bukan cuma itu, kandungan kurkumin dalam kunyit juga dapat membantu mengatasi rasa nyeri serta perubahan mood yang kerap terjadi saat haid.

    Oleh sebab itu, minum ramuan kunyit dianjurkan saat menstruasi berlangsung sebagai pelancar haid atau untuk mengatasi masalah bulanan wanita lainnya.

    Untuk mendapatkan manfaat kunyit ini, Anda bisa minum teh yang terbuat dari 2 sendok makan bubuk kunyit. Anda dapat mencampurnya dengan lemon dan/atau madu untuk memperkaya rasanya.

    4. Nanas

    Oligomenorea adalah kondisi ketika siklus haid berlangsung tidak teratur, bahkan periode keterlambatan menstruasi bisa lebih lama dari 35 hari. Kondisi ini bisa disebabkan oleh peradangan dalam tubuh.

    Makan nanas diyakini bisa mengurangi peradangan dalam tubuh berkat kandungan bromelain yang bersifat antiperadangan di dalamnya.

    Oleh sebab itu, banyak orang memercayai bahwa makan nanas saat haid dapat menjadi obat pelancar menstruasi alami.

    Meski begitu, makan nanas untuk melancarkan haid secara alami belum sepenuhnya dapat dibuktikan.

    Namun, tak ada salahnya Anda mencoba makan nanas saat haid selama tidak berlebihan. Anda dapat makan nanas secara langsung atau mengolahnya menjadi jus.

    5. Cuka sari apel

    Cuka sari apel adalah pelancar haid alami

    Penderita PCOS biasanya kerap mengalami haid yang tidak teratur. Dalam setahun, penderitanya mungkin mengalami kurang dari sembilan periode.

    Siklus menstruasinya pun bisa berlangsung lebih dari 35 hari. Nah, mengonsumsi cuka sari apel setiap hari berpeluang membantu membuat haid jadi lebih lancar.

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan Tohoku Medical Press memperlihatkan hasil menjanjikan dari penggunaan bahan ini sebagai obat herbal pelancar haid.

    Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitas serta besaran dosis pasti dari cuka sari apel ini.

    6. Pepaya

    Cara melancarkan haid secara alami bisa semudah makan buah-buahan. Salah satu buah yang mungkin bisa menjadi pelancar haid, yaitu pepaya.

    Pepaya diketahui mengandung vitamin A dan vitamin C yang dapat memberikan efek antioksidan serta zat tertentu yang dapat meningkatkan produksi hormon estrogen.

    Asam folat dalam buah ini juga dapat menjaga kesehatan jaringan, sehingga haid yang tidak lancar bisa teratasi.

    Adapun seluruh zat tersebut diketahui dapat membuat haid Anda menjadi lebih lancar. Meski begitu, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memastikan efektivitas buah ini.

    7. Peterseli atau parsley

    manfaat peterseli

    Peterseli, atau yang juga dikenal dengan nama parsley, bisa dijadikan teh untuk menjadi obat herbal pelancar haid Anda.

    Daun dari peterseli diketahui mengandung myristicin yang dapat mengatur produksi hormon estrogen dan membantu menyeimbangkan hormon guna melancarkan haid Anda.

    Bukan cuma itu, mengonsumsi teh peterseli dua kali sehari juga dapat membantu mengurangi nyeri haid yang Anda alami.

    Untuk mendapatkan manfaat tersebut, tuangkan daun peterseli segar ke dalam satu cangkir air mendidih, lalu seduh selama lima menit. Saring ramuan herbal tersebut dan minum 1—2 kali sehari untuk mengatasi masalah menstruasi Anda.

    Perhatian!

    Meski semua bahan alami lebih minim efek samping dibandingkan dengan obat-obatan kimia untuk pelancar haid, pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap bahan tersebut.

    Jika Anda ragu, cobalah untuk konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan jawaban pasti.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan