Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Oligomenorea adalah gangguan siklus menstruasi yang dialami oleh wanita pada usia produktif yang membuat siklus haid menjadi lebih panjang.
Normalnya, siklus menstruasi adalah 21 hingga 35 hari. Namun, pada oligomenorea, siklus menstruasi terjadi lebih dari 35 hari. Bahkan bisa saja dalam waktu 90 hari tidak mendapatkan haid sama sekali.
Melansir dari Iranian Journal of Reproductive Medicine, oligomenorea merupakan gangguan menstruasi yang banyak ditemukan di kalangan wanita. Berdasarkan data dari berbagai negara, angka kejadiannya mencapai 12% hingga 15%.
Umumnya, oligomenorea disebabkan oleh faktor emosional, berat badan yang terlalu kurus atau terlalu gemuk, serta olahraga yang terlalu berat. Namun, tidak menutup kemungkinan oligomenorea terjadi akibat penyakit-penyakit tertentu.
Berikut ini beberapa tanda dan gejala yang terjadi pada kondisi oligomenorea.
Gejala yang paling mudah dideteksi pada oligomenorea adalah jika seorang wanita jarang datang bulan.
Hal ini terjadi karena siklus haid yang terganggu. Adapun ciri-ciri yang biasanya dialami adalah:
Banyaknya darah yang keluar pada kondisi oligomenorea cenderung sedikit dan tidak wajar. Adapun durasi haid biasanya berlangsung normal antara 2 sampai 7 hari.
Seorang wanita dapat dikatakan mengalami oligomenorea jika kondisi tersebut dialaminya pada usia subur.
Jika kondisi tersebut dialami oleh remaja di usia pubertas atau wanita yang berada di usia menjelang menopause maka kondisi tersebut tidak termasuk oligomenorea.
Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan oligomenorea.
Cukup sulit untuk mendeteksi penyebab pasti oligomenorea pada seseorang. Bisa jadi seorang menderita kombinasi dari penyebab-penyebab di atas. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Jika Anda sebelumnya mengalami haid yang teratur kemudian tiba-tiba menjadi jarang haid, konsultasikanlah ke dokter.
Sebaiknya tidak menunggu terlalu lama. Jika Anda tidak haid selama lebih dari 3 bulan sedangkan Anda sudah memastikan tidak hamil, maka segeralah periksakan diri.
Untuk mencari tahu apa yang menyebabkan oligomenorea, biasanya dokter akan menanyakan hal-hal berikut seperti:
Selain itu, dokter juga akan menanyakan seputar kondisi Anda lainnya, seperti:
Selain memeriksa berat dan tinggi badan, bila perlu dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan seperti:
Selain itu, Anda mungkin akan menjalani pemeriksaan tambahan seperti:
Selain karena faktor stres dan olahraga yang berlebihan, oligomenorea bisa jadi adalah pertanda adanya penyakit, baik pada organ reproduksi wanita ataupun pada anggota tubuh lainnya.
Jika tidak segera mencari tahu dan menindaklanjuti penyebab oligomenorea, risiko kanker endometrium dan hiperplasia endometrium bisa jadi mengintai Anda.
Oleh karena itu sebaiknya Anda tidak menganggap remeh kondisi ini.
Selain itu, kekurangan hormon estrogen pada wanita akibat oligomenorea dapat berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
Pada dasarnya, pengobatan oligomenorea menyesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh stres, melakukan relaksasi, berlibur dan istirahat dapat menjadi pilihan Anda.
Jika disebabkan oleh olahraga berat, mengubah jenis, beban dan durasi olahraga dapat Anda lakukan.
Terapi khusus mungkin dibutuhkan untuk oligomenorea yang disebabkan oleh gangguan makan dan depresi.
Jika disebabkan oleh adanya penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan hormon tiroid, PCOS, tumor dan penyakit lainnya, lakukanlah pengobatan secara rutin dan berkelanjutan untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Jika Anda mengalami oligomenorea setelah menggunakan alat kontrasepsi tertentu, berkonsultasilah ke dokter untuk mencari alternatif kontrasepsi yang lebih cocok untuk Anda.
Melansir dari Pharmaceutical Textbooks of Traditional Persian medicine (TPM), terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat membantu mengatasi oligomenore, yaitu:
Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas tanaman-tanaman obat tersebut.
Anda dapat melakukan berbagai upaya pencegahan oligomenorea, seperti:
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar