backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Air Putih Punya Manfaat Besar untuk Kulit?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/01/2022

    Benarkah Air Putih Punya Manfaat Besar untuk Kulit?

    Tahukah Anda bahwa 64% struktur kulit kita terdiri dari air. Kulit memerlukan air untuk menjaga kelembapannya. Namun, apakah air putih benar-benar punya manfaat signifikan untuk kulit?

    Adakah manfaat air putih untuk kulit?

    Air putih untuk wajah memang diklaim mampu membuat kulit glowing hingga mencegah penuaan. Pernyataan ini sudah ada selama bertahun-tahun.

    Lantas, benarkah memperbanyak asupan air putih baik untuk kulit?

    Hingga saat ini, belum ada penelitian yang cukup membuktikan hubungan langsung antara air dengan tampilan kulit wajah.

    Memang, riset terbitan Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology (2015) menemukan bahwa asupan air yang banyak mampu menghidrasi kulit sehingga meningkatkan tampilan kulit. 

    Temuan lain yang terbit pada jurnal Nutrition Reviews (2011) juga menemukan bahwa manfaat air putih mampu meningkatkan ketebalan dan kepadatan kulit. Asupan air pun mampu mengembalikan kadar air yang hilang dari permukaan kulit.

    Kandungan air pada kulit sebenarnya terbukti mampu mengurangi gesekan antarserat dan bekerja melumasi lapisan terluar kulit.

    Oleh karena itu, air di dalam kulit mampu menjaga struktur kulit secara keseluruhan.

    Hanya saja, kedua penelitian ini menekankan bahwa semua efek ini hanya terlihat jika Anda mengalami dehidrasi. Jika asupan air harian Anda mencukupi, tidak ada efek signifikan yang muncul.

    Hubungan langsung antara asupan air putih untuk kesehatan kulit pun masih belum jelas. Para ahli belum bisa menjelaskan secara pasti bagaimana air putih bisa menyehatkan kulit. 

    Terlebih, hidrasi kulit ataupun manfaat air putih yang mencukupi tidak mampu mencegah tanda-tanda penuaan wajah akibat sinar matahari atau lingkungan luar.

    Jadi, manfaat air putih bukanlah menjadi pengganti produk perawatan anti-aging seperti klaim yang sudah beredar di mana-mana.

    Bagaimana pengaruh dehidrasi terhadap tampilan kulit?

    perbedaan kulit kering dehidrasi

    Memang, belum ada bukti yang cukup bahwa manfaat air putih bisa membuat kulit terlihat lebih cerah. Akan tetapi, kondisi kulit bisa menandakan kadar air di dalam tubuh. 

    Anda bisa mengeceknya dengan tes turgor. Anda bisa mencubit dan memelintir kulit, lalu tahan selama beberapa detik. 

    Jika kulit kembali ke bentuk semula dalam waktu singkat, hal ini berarti bahwa kadar air pada kulit sudah mencukupi.

    Bila kulit bergerak perlahan, ini menandakan bahwa Anda mengalami dehidrasi sedang hingga parah. Dalam hal ini, kulit pada pasien dehidrasi akan terlihat kusam, kering, dan tidak elastis.

    Namun, Anda perlu ingat bahwa tes ini umumnya tidak dilakukan pada kulit wajah. Bagian tubuh yang akan dicek di antaranya punggung tangan, dada di bawah tulang belikat, dan perut. 

    Hidrasi kulit menunjukkan hidrasi tubuh secara keseluruhan. Jika seseorang mengalami dehidrasi, air yang dibawa dari sirkulasi darah menuju kulit akan lebih sedikit. Jadi, kulit akan kering.

    Mana yang lebih efektif, minum air putih atau pakai produk perawatan kulit?

    cara mengetahui skincare cocok atau tidak

    Manfaat air putih memang baik untuk menjaga kondisi kulit, terutama pada orang yang mengalami dehidrasi. 

    Air putih juga membantu melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke kulit. Aliran darah yang lancar membantu menutrisi kulit, tapi hal ini tidak memberikan efek yang signifikan dan dramatis.

    Sementara itu, produk perawatan kulit atau skincare bisa bekerja langsung sesuai tipe kulit dan keluhan Anda, termasuk untuk menjaga hidrasi kulit.

    Skincare akan memengaruhi kondisi pori-pori, permukaan kulit, dan pigmen kulit.

    Jadi, produk perawatan kulit bisa langsung menuju tepat sasaran pada masalah Anda, seperti jerawat, komedo, kulit kusam, keriput, eksim, hingga psoriasis.

    Oleh karena itu, jika Anda menginginkan kulit tampak bercahaya dan cerah secara signifikan, sebaiknya andalkan produk perawatan kulit Anda.

    Air putih untuk kulit hanya bermanfaat untuk menjaga vitalitasnya secara umum.

    Produk kulit apa saja yang baik untuk menjaga hidrasi kulit?

    manfaat hyaluronic acid adalah

    Untuk menjaga hidrasi kulit, bahan utama yang digunakan pada produk skincare adalah bahan yang bersifat humektan.

    Bahan pelembap ini bekerja dengan cara menarik air dari udara dan mengikatnya pada struktur kulit pada lapisan terluar atau epidermis.

    Beberapa jenis bahan yang bersifat humektan, yaitu:

  • gliserin,
  • urea,
  • AHA,
  • asam hialuronat atau hyaluronic acid,
  • provitamin B5 atau panthenol,
  • sorbitol,
  • glycerol, dan
  • propylene glycol.
  • Ada pula bahan-bahan lain biasa digunakan untuk mengoptimalkan humektan. Bahan ini bersifat oklusif, yakni melapisi lapisan kulit terluar agar kadar air pada kulit tidak menguap.

    Inilah kandungan pelembap wajah oklusif yang biasa digunakan bersamaan dengan humektan:

    • squalene,
    • ceramide,
    • lanolin,
    • mineral oil,
    • silikon,
    • petrolatum,
    • zinc oxide, dan
    • kolesterol.

    Manfaat air putih untuk kulit sebenarnya akan terlihat hanya ketika Anda mengalami dehidrasi. Dalam hal ini, kesehatan kulit secara umum akan terjaga.

    Hanya saja, Anda tidak bisa mengandalkan manfaat air putih untuk wajah yang lebih bersih dan bercahaya.

    Anda masih memerlukan produk kulit dengan bahan-bahan tertentu yang bisa bekerja membersihkan dan mengatasi masalah kulit secara optimal. 

    Terlebih, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi air putih, akan ada risiko ketidakseimbangan elektrolit tubuh.

    Oleh karena itu, konsumsi air secukupnya, yakni sebanyak 2 liter per hari atau sebanyak 8 gelas air sebanyak 230 ml.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan