backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Penyebab Mimisan pada Anak serta Gejala dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 12/02/2024

5 Penyebab Mimisan pada Anak serta Gejala dan Cara Mengatasinya

Mimisan adalah kondisi ketika pembuluh darah di hidung pecah, dan akhirnya mengeluarkan darah. Kondisi ini mungkin membuat Anda panik saat terjadi pada si Kecil. Apalagi jika mimisan pada anak terjadi tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

Meskipun tidak selalu menandakan kondisi kesehatan yang berbahaya, Anda juga perlu mengetahui apa saja penyebab mimisan pada anak serta bagaimana penanganannya.

Jenis-jenis mimisan pada anak

penyebab mimisan disertai sakit kepala

Mimisan biasanya hanya terjadi di satu lubang hidung, umumnya di bagian depan dekat lubang hidung.

Kondisi yang dikenal dengan sebutan epistaksis dalam istilah medis ini mungkin menjadi hal yang dramatis dan menakutkan bagi anak.

Namun, sebagian besar kondisi ini tidak serius dan dapat ditangani dengan cukup mudah. Pendarahan yang terjadi dari hidung ini pun biasanya tergolong minimal dan cukup singkat.

Melansir Cleveland Clinic, mimisan dibagi menjadi dua jenis, tergantung dari asal perdarahannya. Berikut penjelasannya.

1. Mimisan anterior

Mimisan anterior adalah perdarahan yang berasal dari pembuluh darah di bagian paling depan hidung yang menyebabkan lebih dari 90% kasus epistaksis.

Jenis ini adalah yang paling mudah ditangani, baik dengan pengobatan dokter atau hanya perawatan rumahan.

2. Mimisan posterior

Pada anak, jenis yang satu ini termasuk yang kurang umum dibandingkan dengan jenis anterior. Kondisi ini sering terjadi pada orang lanjut usia.

Perdarahan berasal dari arteri di bagian belakang hidung sehingga lebih sulit ditangani sendiri dan biasanya membutuhkan penanganan dokter THT.

Seberapa umum kondisi mimisan pada anak?

Hidung berdarah termasuk gejala yang cukup umum terjadi di semua usia.

Namun, kemungkinan anak mengalami mimisan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.

Pada sebagian kasus, mimisan akan berhenti hanya dengan menekan hidung tetapi pada sebagian lainnya membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.

Oleh karena itu, usahakan untuk tidak menyepelekannya jika hal ini terjadi pada Anda maupun si Kecil.

Tanda dan gejala mimisan pada anak

Tanda utama yang bisa dilihat orangtua jika kondisi ini terjadi yaitu darah menetes atau mengalir dari hidung.

Walaupun kebanyakan kasus berasal dari satu lubang hidung, tidak menutup kemungkinan akan terjadi perdarahan lebih parah. Misalnya berasal dari kedua lubang hidung.

Mimisan pada anak pun biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, bisa juga si Kecil mengalami nyeri akibat cedera pada jaringan di dalam hidung.

Kapan harus meminta pertolongan medis?

Anda harus segera menghubungi dokter jika anak mengalami kondisi berikut.

  • Masih mengalami perdarahan setelah menjepit hidung lebih dari 10 menit.
  • Ada benda yang tersangkut di dalam hidung.
  • Terjadi cukup sering dan berulang kali dalam waktu yang berdekatan.
  • Mengalami perdarahan area tubuh lainnya seperti gusi, urine atau feses.
  • Merasa pusing atau seperti ingin pingsan.
  • Mudah mengalami memar.
  • Memiliki penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah.
  • Memiliki detak jantung yang cepat atau mengalami kesulitan bernapas.
  • Mengalami batuk atau muntah darah.

Apa penyebab mimisan pada anak?

mengatasi hidung tersumbat pada anak

Penyebab mimisan tergolong cukup beragam dan biasanya tidak berbahaya.

Sebagai contoh, mimisan bisa terjadi karena mengorek hidung atau memasukkan suatu benda ke dalam hidung.

Namun, tidak menutup kemungkinan mimisan terjadi karena kondisi penyakit tertentu. Berikut beberapa penyebab mimisan pada anak yang perlu diketahui orangtua.

1. Udara yang kering

Penyebab mimisan paling umum pada anak adalah karena udara yang kering.

Biasanya, kondisi ini akan lebih sering terjadi pada iklim dingin ketika banyak terjadi infeksi saluran pernapasan atas dan ketika suhu serta kelembapan naik turun secara drastis.

Perubahan suhu dari lingkungan luar yang dingin ke dalam rumah yang hangat dan kering dapat membuat hidung lebih rentan terhadap perdarahan.

Tak hanya di iklim dingin, mimisan tiba-tiba juga dapat terjadi di iklim panas dan kering dengan kelembapan rendah atau ketika ada perubahan musim.

Berbagai kondisi ini dapat menyebabkan lapisan hidung anak menjadi kering, retak, dan berdarah.

2. Cedera pada hidung

Cedera yang tidak disengaja pada hidung dapat membuat pembuluh darah di lubang hidung rusak hingga akhirnya berdarah.

Penyebab mimisan yang satu ini sering terjadi pada anak saat menggaruk dan mengorek hidung mereka.

Apalagi jika kuku si Kecil dalam keadaan panjang, semakin meningkatkan luka pada selaput hidung.

Namun pada orang dewasa, kebiasaan menggaruk hidung yang gatal juga bisa membuat hidung terluka dan berdarah.

3. Memasukkan benda asing ke lubang hidung

Anak-anak diliputi oleh rasa keingintahuan yang cukup besar. Biasanya, ia belum bisa membedakan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.

Tak jarang, anak memiliki rasa penasaran terhadap benda di sekelilingnya dan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak seharusnya.

Sebagai contoh, memasukkan benda tumpul ke dalam hidung yang bisa menyebabkan luka hingga akhirnya mimisan pada anak.

4. Kelelahan

Saat buah hati Anda terlalu lelah akibat aktivitas tertentu, ini juga bisa menjadi penyebab mimisan pada anak.

Penyebab mimisan yang satu ini perlu diwaspadai karena rentan dilatarbelakangi oleh masalah kesehatan tertentu.

Ketika anak mengalami kelelahan, biasanya pembuluh darah akan mudah tegang hingga akhirnya pecah dan menimbulkan mimisan tiba-tiba.

Usahakan untuk memeriksakan ke dokter jika anak sering mengalami perdarahan hidung akibat kelelahan.

5. Masalah kesehatan tertentu

Dijelaskan sedikit di atas bahwa hidung yang kering bisa menyebabkan mimisan, termasuk ketika anak mengalami flu sehingga dapat mengiritasi lapisan hidung.

Hal ini terjadi ketika anak membuang ingus berulang kali sehingga berdarah.

Lalu, mimisan pada anak juga bisa terjadi disertai dengan sakit kepala karena kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab mimisan disertai sakit kepala pada anak bisa menjadi gejala dari suatu penyakit, seperti:

Mimisan pada anak yang berbahaya seperti apa?

Pada dasarnya, kebanyakan kasus mimisan pada anak tidak berbahaya. Akan tetapi, mimisan pada anak dapat dikatakan berbahaya bila perdarahan yang terjadi lebih dari 10 menit dengan volume darah yang banyak. Tidak hanya itu, mimisan yang terjadi pun biasanya lebih dari sekali dalam seminggu.

Cara mengatasi mimisan pada anak

Berikut ini berbagai cara mengatasi mimisan pada anak, mulai dari pengobatan dokter hingga perawatan rumahan yang bisa dilakukan orangtua.

1. Perawatan mimisan dari dokter

Jika anak mengalami perdarahan hidung terus menerus, ada kemungkinan dokter akan melakukan tindakan tertentu.

Dokter akan mengecek kondisi hidung untuk menentukan asal perdarahan. Pada dasarnya, langkah perawatan yang diambil tergantung pada penyebabnya.

Dokter akan menggunakan obat mimisan oles pada anak untuk membius lapisan hidung dan menyempitkan pembuluh darah.

Selain itu, dokter biasanya akan membersihkan gumpalan dan kerak dari dalam hidung.

Dikuitp dari Cleveland Clinic, berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan dokter.

  • Kauterisasi, teknik menghentikan perdarahan dengan menggunakan energi panas (elektrokauter) untuk membakar pembuluh darah.
  • Nasal packing, yaitu penempatan strip kain kasa ke dalam rongga hidung untuk menekan sumber perdarahan.
  • Pembedahan dan perbaikan dalam hidung jika diperlukan.

2. Obat mimisan alami

Selain perawatan dari dokter, ada berbagai macam obat mimisan alami pada anak yang bisa Anda temukan di rumah seperti berikut.

  • Es batu. Menggunakan beberapa bongkah es batu yang dilapisi handuk dipercaya dapat menghentikan perdarahan dengan menyempitkan pembuluh darah pada hidung.
  • Air garam. Meneteskan beberapa air garam menggunakan kapas pada lubang hidung secara perlahan diyakini dapat membantu meredakan mimisan, terutama akibat udara dingin dan kering.
  • Perasan lemon. Tetesan air lemon ke rongga hidung juga dipercaya dapat menjadi obat mimisan alami. Ini karena kandungan vitamin C di dalamnya yang dapat menghentikan perdarahan dan memperkuat pembuluh darah yang rusak di hidung.

3. Perawatan di rumah

Selain beberapa cara di atas, ada beberapa perawatan rumahan yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi mimisan pada anak.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua.

  • Pangku anak atau biarkan ia duduk dengan tubuh sedikit condong ke depan.
  • Hindari anak berbaring agar ia tidak menelan darah sehingga terjadi muntah.
  • Hindari pula anak meletakkan kepala di antara lutut karena akan semakin buruk.
  • Beri tahu anak agar selanjutnya bernapas melalui mulut.
  • Tutup lubang hidung dengan lembut selama 5—10 menit.
  • Kompres dengan handuk dingin di area hidung.
  • Jika perdarahan belum berhenti, ulangi langkah di atas.
  • Setelah perdarahan berhenti, beri tahu anak agar tidak menggosok atau mengorek hidung.

Sebenarnya, tidak ada obat khusus untuk mengatasi mimisan pada anak.

Namun, Anda juga bisa menyemprotkan semprotan dekongestan yang dijual bebas untuk membantu melembapkan hidung.

Terkadang, oxymetzoline ini bisa menjadi alternatif obat mimisan di apotek. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter anak.

Bagaimana mencegah mimisan pada anak?

cara memotong kuku anak

Penyebab mimisan yang terjadi pada anak bisa Anda cegah dengan melakukan beberapa hal tertentu, seperti berikut.

  • Menjaga lapisan hidung tetap lembap dengan mengoleskan  petroleum jelly atau salep antibiotik dengan kapas tiga kali sehari.
  • Rutin memotong kuku si Kecil untuk mencegah mimisan.
  • Mencegah udara kering dengan melembapkan udara menggunakan humidifier.
  • Menggunakan semprotan hidung saline untuk melembapkan membran hidung yang kering.

Perlu diketahui, umumnya produk yang digunakan sebagai obat oles, yaitu Bacitracin, A dan D Ointment, Eucerin, Polysporin, dan Vaseline.

Selain menggunakan langkah-langkah di atas, ada berbagai zat gizi yang ternyata dapat mencegah mimisan pada anak, yaitu sebagai berikut.

1. Suplemen multivitamin

Pola makan anak yang sangat buruk dapat mengakibatkan perdarahan di hidung dan masalah kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, usahakan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral anak dari makanan maupun suplemen.

Mengonsumsi vitamin E, A, dan C serta tembaga, mangan, selenium, dan seng disebut membantu mengobati dan mencegah perdarahan pada hidung.

Mintalah bantuan dokter untuk menentukan suplemen yang tepat untuk si Kecil.

2. Vitamin C

Vitamin C bekerja dengan bioflavonoid sebagai anti-oksidan untuk meningkatkan penyembuhan dalam tubuh manusia.

Kekurangan vitamin C juga bisa meningkatkan risiko perdarahan hidung. Selain itu, vitamin C juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.

Sistem kekebalan tubuh kuat membuat anak tidak mudah terkena penyakit infeksi yang bisa menjadi salah satu penyebab mimisan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 12/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan